BANDUNG (voa-islam.com) – Dedengkot Syi’ah di Indonesia kembali berulah
dan mencari perhatian banyak orang. Setelah beberapa waktu lalu, gembong Syi’ah
di Indonesia Jalaludin Rakhmat melontarkan pernyataan bodoh bahwa tauhid adalah
ciri terorisme.
Kali ini
giliran istrinya, Emilia Renita AZ, yang membuat ulah sekaligus menegaskan
bahwa syi'ah bukan Islam. Dengan mengutip pernyataan salah satu tokoh Syi’ah
bernama Al-Gharawi, Emilia menulis status di Facebook, bahwa;
“Tuhan kita
(Syiah – red.) adalah tuhan yang menurunkan wahyu kepada Ali, sedangkan tuhan
yang menurunkan wahyu kepada Muhammad maka bukan tuhan kita. Shollu ‘Ala
Nabii…”
Tindakan Emilia
ini terang saja mendapatkan reaksi dari berbagai macam elemen umat Islam.
Menurut Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Persis Jawa Barat Ustadz Syarif Hidayat,
M.Pd, pernyataan Emilia Renita AZ sungguh pernyataan kemurtadan.
“Sebab ketika
mengakui ada tuhan selain Allah yang telah mengutus seluruh Nabi 'alaihim
al-shalatu wa al-salam, maka otomatis ia menjadi musyrik atau kafir, bahkan
lebih kafir daripada kafir Quraisy,” katanya kepada voa-islam.com, melaui whatsapp, Kamis (09/10/2014).
“Karena
sekafir-kafirnya kaum Quraisy masih mengakui Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai
Rabb mereka sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-'Ankabut ayat 61,”
tambahnya.
Maka statement
Emilia ini, menurut Ustadz Syarif, persis seperti pernyataan Al-Qur'an surah
Al-Anbiya ayat 22 yang menggambarkan (maaf) kedunguan orang-orang musyrik yang
menjadikan atau mencari tuhan selain Allah. Padahal, amat jelas dalam berbagai
ayat Allah Ta'ala yang kita sembah, yang telah menurunkan wahyu kepada Nabiyuna
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti dalam Q.S. Al-Thalaq ayat 11.
“Dengan demikian,
Emilia telah mengikrarkan 'kufran bawahan' (kekafiran yang terang-terangan),
maka sudah sepatutnya kita tidak ragu-ragu lagi untuk menyatakan Syi'ah di luar
Islam, jika memang statemennya itu dinisbatkan kepada tokoh-tokoh mereka,”
paparnya.
Menurut Ustadz
Syarif, jangankan Tuhannya yang beda, Ahmadiyah saja yang nabinya beda telah
dinyatakan sesat dan di luar Islam. Konsekuensinya, tolong kepada pemerintah
jangan mencantumkan dalam KTP pengikut Syi'ah beragama Islam, melainkan
hendaknya ccantumkan agama Syi'ah.
“Dan bagi kita,
umat Islam, orang-orang Syi'ah tidak lagi patut disebut ikhwatu iman, namun
yang tepat mereka itu ikhwatu syayathin. Untuk itu, sesuai firman Allah di
dalam Q.S. Al-Baqarah, ayat 97-99, maka mari proklamirkan perang pada orang-orang
Syi'ah,” tegas pria yang sedang menempuh program studi doktoralnya di salah
satu universitas Islam di Bogor.
Hal senada juga
disampaikan salah satu peneliti Insist, Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum, ketika voa-islam.com meminta tanggapannya terkait tindakan Emilia
yang merupakan istri dari politisi PDIP Jalaludin Rakhmat ini.
“Kalau itu
benar pernyataan Emilia, maka semakin jelas bahwa Syi'ah memang bukan Islam,”
katanya melalui pesan whatsapp, Kamis (09/10/2014). [syahid/may/voa-islam.com]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/10/33326/emilia-jalaludin-rakhmat-tegaskan-syiah-bukan-islam/#sthash.9K2RN3Nv.dpuf