Karbala adalah sebuah tempat di mana Imam
al-Husain Radhiyallahu ‘anhu tewas terbunuh, yang merupakan cucu kesayangan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, ia telah menjadi korban pengkhianatan
dan pembunuhan oleh Syiah yang berasal dari Irak.
أَنَّ رَجُلًا مِنْ
أَهْلِ الْعِرَاقِ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ عَنْ دَمِ الْبَعُوضِ يُصِيبُ الثَّوْبَ
فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ انْظُرُوا إِلَى هَذَا يَسْأَلُ عَنْ دَمِ الْبَعُوضِ وَقَدْ
قَتَلُوا ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْحَسَنَ
وَالْحُسَيْنَ هُمَا رَيْحَانَتَايَ مِنْ الدُّنْيَا
Bahwasanya terdapat seorang laki-laki yang
berasal dari penduduk Irak bertanya kepada Ibnu ‘Umar mengenai darah nyamuk
yang menodai pakaian. Lantas Ibnu ‘Umar berkata, “Lihatlah (laki-laki) ini yang
bertanya mengenai darah nyamuk, padahal mereka (penduduk Irak) telah membunuh
anak (cucu) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Sedangkan aku telah
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya
al-Hasan dan al-Husain, keduanya adalah tumbuh-tumbuhan yang harum di dunia.’”
[Tirmidzi no.3703, Shahih : Shahih Tirmidzi
no.3770, Syaikh al-Albani]
Akhirnya Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu pun
Syahid terbunuh di tangan Syiah Irak, sehingga ia menjadi seorang Syuhada yang
mulia di sisi Rabb-nya.
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا
شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda, “Al-Hasan dan al-Husain merupakan Sayyid pemuda Ahlul Jannah.”
[Tirmidzi no.3701, Shahih : Shahih Tirmidzi
no.3768, Syaikh al-Albani]
Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
sangat mencintainya dengan sepenuh hati.
فَخَرَجَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُشْتَمِلٌ عَلَى شَيْءٍ لَا أَدْرِي
مَا هُوَ فَلَمَّا فَرَغْتُ مِنْ حَاجَتِي قُلْتُ مَا هَذَا الَّذِي أَنْتَ
مُشْتَمِلٌ عَلَيْهِ قَالَ فَكَشَفَهُ فَإِذَا حَسَنٌ وَحُسَيْنٌ عَلَى وَرِكَيْهِ
فَقَالَ هَذَانِ ابْنَايَ وَابْنَا ابْنَتِيَ اللَّهُمَّ إِنِّي أُحِبُّهُمَا
فَأَحِبَّهُمَا وَأَحِبَّ مَنْ يُحِبُّهُمَا
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam keluar dengan
menyelimuti sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Tatkala selesainya
keperluanku, aku bertanya, “Apa yang engkau selimuti tersebut?” Kemudian beliau
menyingkapnya, ternyata terdapat Hasan dan Husain di atas pinggul beliau seraya
bersabda, ‘Keduanya adalah anakku (cucu) dan anak puteriku. Ya Allah,
sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah mereka berdua dan cintailah
orang yang mencintai keduanya.’”
[Tirmidzi no.3702,
Hasan : Shahih Tirmidzi no.3769, Syaikh al-Albani]
Namun Syiah Rafidhah
selama ini telah membuat sebuah tipu daya dengan menutup-nutupi kebenaran akan
tragedi Karbala dengan melimpahkan seluruh kesalahan kepada kaum Muslimin.
Padahal merekalah (Syiah) yang melakukan pengkhianatan dan pembantaian terhadap
Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu beserta Ahlul Bait. Dan Karbala pun menjadi
saksi atas kekejaman mereka (Syiah).
Sebelum terjadinya
tragedi di Karbala Irak, para Shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
banyak yang berusaha melarang Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu untuk pergi ke
Kufah Irak, di antaranya adalah :
[-] Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu
‘anhuma, beliau memberikan nasihat kepada Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu
dengan berkata,
لَوْلَا أَنْ
يُزْرَى بي وبك الناس لشبثت يدي في رأسك فلم أتركك تذهب
“Seandainya orang-orang tidak menghinaku dan
menghinamu, niscaya aku akan pegang kepalamu dengan tidak melepaskanmu untuk
pergi.”
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 8/172, al-Hafizh Ibnu
Katsir]
[-] Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma pun juga
berkata kepada Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu,
فقال: أين تريد؟
قال: الْعِرَاقَ, وَإِذَا مَعَهُ طَوَامِيرُ وَكُتُبٌ، فَقَالَ: هَذِهِ كُتُبُهُمْ
وَبَيْعَتُهُمْ، فَقَالَ: لَا تَأْتِهِمْ، فَأَبَى.
فَقَالَ ابْنُ
عُمَرَ: إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَدِيثًا، إِنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبيّ صلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَيَّرَهُ بَيْنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَاخْتَارَ
الْآخِرَةَ وَلَمْ يُرِدِ الدُّنْيَا، وَإِنَّكَ بَضْعَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، والله ما يَلِيهَا أَحَدٌ مِنْكُمْ أَبَدًا،
وَمَا صَرَفَهَا اللَّهُ عَنْكُمْ إِلَّا لِلَّذِي هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ، فَأَبَى
أَنْ يَرْجِعَ.
قَالَ فَاعْتَنَقَهُ
ابْنُ عُمَرَ وَبَكَى وَقَالَ: أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ مِنْ قَتِيلٍ.
Ia (Ibnu ‘Umar)
bertanya, “Kemana engkau akan pergi?”
(Al-Husain)
menjawab, “ke Irak.” Sedangkan ia memiliki kertas-kertas surat seraya berkata,
“Ini adalah surat-surat dan bai’at mereka.”
(Ibnu ‘Umar)
berkata, “Janganlah engkau mendatangi mereka.” Namun ia (al-Husain) enggan (kembali).
Lalu (Ibnu ‘Umar)
berkata, “Aku ingin memberitahukanmu sebuah hadits, yakni suatu ketika Jibril
mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan memberinya sebuah pilihan
antara dunia dan akhirat, lantas (Nabi) pun memilih akhirat dan tidak
menghendaki dunia. Sesungguhnya engkau adalah bagian dari Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Demi Allah, janganlah seorang pun dari kalian selamanya
memegang (kepemimpinan), tidaklah Allah memalingkannya dari kalian kecuali Dia
memilihkan yang terbaik untuk kalian.” Namun ia (al-Husain) enggan untuk
kembali. Ibnu ‘Umar pun memeluknya sembari menangis dan berkata, “Aku
memasrahkan dirimu kepada Allah dari pembunuhan.”
[Al-Bidayah wa
an-Nihayah 8/173, al-Hafizh Ibnu Katsir]
[-] Begitu pula
dengan Ibnu Zubair Radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Imam al-Husain
Radhiyallahu ‘anhu,
أَيْنَ تَذْهَبُ؟
إِلَى قَوْمٍ قَتَلُوا أَبَاكَ وَطَعَنُوا أَخَاكَ؟
“Kemana engkau akan pergi? (Apakah) menuju ke
kaum yang telah membunuh ayahmu dan yang telah menusuk saudaramu?”
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 8/174, al-Hafizh Ibnu
Katsir]
[-] Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu pun
tidak mau ketinggalan jua dalam memberikan nasihat kepada Imam al-Husain
Radhiyallahu ‘anhu,
يَا أَبَا عَبْدِ
اللَّهِ! إِنِّي لَكُمْ نَاصِحٌ، وَإِنِّي عَلَيْكُمْ مشفق، وقد بلغني أنَّه قد
كَاتَبَكَ قَوْمٌ مِنْ شِيعَتِكُمْ بِالْكُوفَةِ يَدْعُونَكَ إِلَى الخروج إليهم،
فلا تخرج إليهم، فَإِنِّي سَمِعْتُ أَبَاكَ يَقُولُ بِالْكُوفَةِ: وَاللَّهِ
لَقَدْ مللتهم وأبغضتهم، وملوني وأبغضوني، وما يكون منهم وفاء قط، وَمَنْ فَازَ
بِهِمْ فَازَ بِالسَّهْمِ الْأَخْيَبِ، وَاللَّهِ ما لهم نيات وَلَا عَزْمٌ عَلَى
أَمْرٍ، وَلَا صَبْرٌ عَلَى السيف.
“Wahai Abu ‘Abdillah! Aku ingin menasihatimu,
sesungguhnya aku sangat menyayangi kalian. Dan telah sampai kabar kepadaku
bahwasanya kaum dari Syiah-mu di Kufah telah menulis surat kepadamu dan
mengajakmu untuk keluar menuju mereka. Janganlah engkau keluar menuju mereka,
sesungguhnya aku telah mendengar ayahmu berkata di Kufah, ‘Demi Allah, sungguh
aku telah bosan dan marah terhadap mereka. Begitu pula mereka juga telah bosan
dan marah terhadapku, serta mereka tidak dapat dipercaya. Barangsiapa yang
mendapatkan dukungan dari mereka, maka ia mendapatkan sebuah anak panah yang
tumpul. Demi Allah, mereka tidak memiliki niat dan tekad dalam suatu urusan,
dan bersabar dalam pertempuran.’”
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 8/174, al-Hafizh Ibnu
Katsir]
Akhirnya Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu pun
ditipu oleh Syiah Kufah Irak dengan berpura-pura mendukung dan membelanya,
namun di kemudian hari mereka (Syiah Kufah Irak) mengkhianatinya dan
menyembelihnya serta membantai Ahlul Bait, sebagaimana yang telah diakui oleh
para Pendeta Syiah Rafidhah.
Sehingga kita (Syiah Rafidhah) menjadi seperti
orang-orang Kufah (Syiah) yang mengundang Imam (al-Hussain), dan kemudian
meninggalkannya.
Kejahatan pertama adalah mereka (Syiah)
mengajaknya (al-Hussain) untuk menjadi pemimpin mereka dan penyelamat mereka.
Kemudian mereka (Syiah) menyerangnya dan membunuhnya.
Al-Hussain tidak dilempar ke dalam sumur
(seperti kisah Nabi Yusuf atas pengkhianatan saudaranya), namun ia dibunuh.
Mereka (Syiah) berkata kepadanya untuk datang,
kami tidak memiliki pemimpin, buah-buahan telah matang. Bersegeralah datang,
karena sesungguhnya engkau akan mendapatkan pasukan yang besar.
Sesungguhnya orang-orang yang ikut
berpartisipasi dalam pembunuhan al-Hussain, yakni sekitar 90%-80% adalah pernah
shalat di belakang Amirul Mukminin (‘Aliy).
Syimr dikenal sebagai Syiah Amirul Mukminin
(‘Aliy).
Syimr yang telah membunuh al-Hussain. Ia pernah
shalat di belakang Amirul Mukminin (‘Aliy).
[https://www.youtube.com/watch?v=h8u9vGHw0eU&feature=youtu.be]
إن الكوفة كانت
مهداً للشيعة
حياة الامام الحسين
- باقر شريف القرشي - ج3 ص 12
“Sesungguhnya Kufah adalah tempat lahirnya
Syiah.”
[Hayat al-Imam
al-Husain 3/12, Baqir Pendeta Syiah Rafidhah]
وَلَا رَيْبَ فِي
أَنَّ الْكُوفَةَ كَانُوا مِنْ شِيْعَةِ عَلِيٍّ وَأنَّ الَّذِينَ قَتَلُوا
الْإِمَامَ الْحُسَيْنَ هُمْ شِيْعَتُهُ
الْملحمة
الْحُسَيْنية - مُرْتَضى الْمُطَهِّري - ج1 ص 129
“Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Kufah
adalah Syiah ‘Aliy, dan bahwasanya yang membunuh Imam al-Husain adalah
Syiah-nya.”
[Al-Malhamah
al-Husainiyyah 1/129, Murtadha al-Muthahariy Pendeta Syiah Rafidhah]
بِأَنَّ مَقْتَلَ
الْحُسَيْنِ عَلَى يَدِ الْمُسْلِمِينَ بَلْ علي يَدِ الشِّيعَةِ
الْملحمة
الْحُسَيْنية - مُرْتَضى الْمُطَهِّري - ج3 ص 94
“Bahwa sesungguhnya pembunuhan al-Husain adalah
berada di tangan kaum Muslimin, bahkan di tangan Syiah.”
[Al-Malhamah
al-Husainiyyah 3/94, Murtadha al-Muthahariy Pendeta Syiah Rafidhah]
Tragedi Karbala
berdarah tersebut bermula dari surat menyurat antara Syiah Kufah Irak dengan
Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu dengan menipunya untuk datang ke Kufah Irak.
بسم الله الرحمن
الرحيم إلى الحسين بن علي من شيعته من المؤمنين والمسلمين أما بعد فحي هلا فان
الناس ينتظرونك لا رأي لهم غيرك, فالعجل العجل, ثم العجل العجل, والسلام
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٣٤
Kepada al-Husain bin ‘Aliy dari Syiah-nya yang
berasal dari kaum Mukminin dan Muslimin.
Segera bergegaslah, sesungguhnya manusia telah
menanti-nantikan engkau yang di mana mereka tidak memiliki pilihan selain
dirimu. Cepatlah dan cepatlah, kemudian segera bergegaslah.
[Bihar al-Anwar 44/334, al-Majlisi Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_0?pageno=334#top]
أما بعد فقد اخضر
الجنات, وأينعت الثمار, وأعشبت الأرض, وأورقت الأشجار, فإذا شئت فأقبل على جند لك
مجندة, والسلام عليك ورحمة الله وبركاته وعلى أبيك من قبلك
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٣٤
Taman-taman telah menghijau, buah-buahan telah
matang, bumi telah (ditumbuhi) rerumputannya, serta pepohonan telah bersemi.
Jika engkau menghendaki, maka datanglah ke sini
(dalam menyambut) pasukanmu yang besar.
والسلام عليك ورحمة
الله وبركاته وعلى أبيك من قبلك
[Bihar al-Anwar
44/334, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_0?pageno=334#top]
Kemudian al-Husain Radhiyallahu ‘anhu pun membalas
surat Syiah Kufah Irak.
بسم الله الرحمن
الرحيم من الحسين بن علي إلى الملأ من المؤمنين والمسلمين أما بعد فان هانئا
وسعيدا قدما علي بكتبكم, وكانا آخر من قدم علي من رسلكم, وقد فهمت كل الذي اقتصصتم
وذكرتم, ومقالة جلكم أنه ليس علينا إمام, فأقبل لعل الله أن يجمعنا بك على الحق
والهدى, وأنا باعث إليكم أخي وابن عمي وثقتي من أهل بيتي مسلم بن عقيل, فان كتب
إلي بأنه قد اجتمع رأي ملئكم, وذوي الحجى والفضل منكم, على مثل ما قدمت به رسلكم
وقرأت في كتبكم, فاني أقدم إليكم وشيكا إنشاء الله فلعمري ما الامام إلا الحاكم
بالكتاب القائم بالقسط, الدائن بدين الحق, الحابس نفسه على ذلك لله, والسلام
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٣٤
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٣٥
Dari al-Husain bin ‘Aliy kepada seluruh kaum
Mukminin dan Muslimin.
Sesungguhnya Hani’ dan Sa’id telah menemuiku
dengan membawa surat-surat kalian, dan mereka berdua adalah utusan terakhir
kalian yang menemuiku. Sungguh aku telah memahami seluruh apa yang kalian
ceritakan dan sebutkan mengenai (keinginan) kebanyakan kalian yakni, “Kami
tidak memiliki pemimpin, maka datanglah, semoga Allah menyatukan kami di bawah
(kepemimpinan)-mu di atas kebenaran dan petunjuk.”
Oleh karena itu aku mengutus kepada kalian
saudaraku, anak pamanku dan orang kepercayaanku dari Ahlul Baitku, yaitu Muslim
bin ‘Aqil. Jika ia mengirimkan surat bahwa sesungguhnya telah bersatunya
pendapat para pemuka kalian yang menguasai keperluan dan yang paling utama di
antara kalian atas apa yang disampaikan oleh utusan kalian dan apa yang aku
baca dalam surat kalian, maka aku akan menemui kalian dalam waktu dekat ini,
Insya Allah.
Sesungguhnya seorang pemimpin adalah memimpin
dengan hukum al-Kitab (al-Qur’an) dan menegakkan keadilan, beragama dengan
agama yang haq, menahan dirinya (konsisten) hanya karena Allah.
[Bihar al-Anwar 44/334-335, al-Majlisi Pendeta
Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_0?pageno=334#top]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_337#top]
Akhirnya, Muslim bin ‘Aqil pergi ke Kufah untuk
memeriksa kebenaran baiat dari penduduk Kufah, hingga terkumpullah Syiah dengan
jumlah yang banyak.
فخرج مسلم من مكة
للنصف من شعبان ووصل الكوفة,
وأقبلت الشيعة
يبايعونه حتى بلغوا ثمانية عشر ألفاً وفي حديث الشعبي بلغ من بايعه أربعين ألفاً
الشيعة وعاشوراء -
رضا حسين صبح الحسني - ص167
Muslim pun pergi
keluar dari Makkah pada pertengahan bulan Sya’ban dan tiba di Kufah.
Maka berdatanganlah
Syiah untuk berbaiat kepadanya hingga mencapai 18.000 (delapan belas ribu).
Sedangkan dalam hadits as-Sya’bi jumlah yang berbaiat mencapai 40.000 (empat
puluh ribu).
[Asy-Syiah wa
‘Asyura’ 167, Ridha Husain Shabah al-Husni Pendeta Syiah Rafidhah]
Kemudian penduduk
Kufah menulis surat kepada Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Syiah-nya telah berkumpul sebanyak 100.000 orang.
وكتب إليه أهل
الكوفة أن لك ههنا مائة ألف سيف ولا تتأخر
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٧٠
Dan penduduk Kufah menulis surat kepadanya
(al-Husain), bahwasanya engkau di sini memiliki 100.000 (seratus ribu) pasukan,
maka janganlah terlambat.
[Bihar al-Anwar
44/370, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_372]
Lantas Imam al-Husain membalas surat mereka
(Syiah Kufah Irak) dengan berjanji untuk datang kepada mereka (Syiah Kufah
Irak) dengan segera.
بسم الله الرحمن
الرحيم من الحسين بن علي إلى إخوانه المؤمنين والمسلمين سلام عليكم فاني أحمد
إليكم الله الذي لا إله إلا هو أما بعد فان كتاب مسلم بن عقيل جاءني يخبرني فيه
بحسن رأيكم, واجتماع ملئكم على نصرنا والطلب بحقنا, فسألت الله أن يحسن لنا
الصنيع, وأن يثيبكم على ذلك أعظم الأجر, وقد شخصت إليكم من مكة يوم الثلاثاء,
لثمان مضين من ذي الحجة يوم التروية, فإذا قدم عليكم رسولي فانكمشوا في أمركم
وجدوا فاني قادم عليكم في أيامي هذه والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٧٠
Dari al-Husain bin ‘Aliy kepada saudaranya kaum
Mukminin dan Muslimin.
سلام عليكم فاني
أحمد إليكم الله الذي لا إله إلا هو
Sesungguhnya surat Muslim bin ‘Aqil telah sampai
kepadaku yang mengabarkan di dalamnya dengan baiknya pendapat kalian, dan
bersatunya para pemuka kalian untuk membela dan menuntut hak kami. Aku memohon
kepada Allah untuk memperbaiki urusan kita, dan melimpahkan kepada kalian
pahala yang besar.
Aku berangkat menuju kalian dari Makkah pada
hari Selasa, yakni tanggal 8 di bulan Dzulhijah pada hari Tarwiyah. Apabila
utusanku telah tiba di tempat kalian, maka hendaknya kalian menahan diri dalam
urusan ini serta menggalang kekuatan.
Sesungguhnya aku akan tiba kepada kalian dalam
hitungan hari.
والسلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
[Bihar al-Anwar 44/370, al-Majlisi Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_372#top]
Sebelum keberangkatan Imam al-Husain
Radhiyallahu ‘anhu ke Kufah Irak, saudaranya yakni Muhammad bin ‘Aliy bin Abu
Thalib yang dikenal dengan nama Ibnul Hanafiyyah, menasihati beliau
(al-Husain).
يا أخي إن أهل
الكوفة من قد عرفت غدرهم بأبيك وأخيك
اللهوف في قتلى
الطفوف - السيد ابن طاووس - الصفحة ٣٩
“Wahai saudaraku, sesungguhnya engkau telah
mengetahui akan pengkhianatan penduduk Kufah terhadap ayah dan saudaramu.”
[Al-Lahuuf 39, Ibnu
Thawus Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3705_اللهوف-في-قتلى-الطفوف-السيد-ابن-طاووس/الصفحة_0?pageno=39#top]
Maka berangkatlah Imam al-Husain Radhiyallahu
‘anhu ke Irak, namun di tengah perjalanan terdengarlah sebuah kabar bahwa
Muslim bin ‘Aqil telah terbunuh dan Syiah-nya telah berkhianat. lalu Imam al-Husain
segera mengabarkan beritanya kepada rombongan yang ikut bersamanya.
بسم الله الرحمن
الرحيم أما بعد: فإنه قد أتانا خبر فظيع قتل مسلم بن عقيل, وهانئ بن عروة, و عبد
الله بن يقطر, وقد خذلنا شيعتنا,
الإرشاد - الشيخ
المفيد - ج ٢ - الصفحة ٧٥
Sesungguhnya telah sampai kabar buruk kepada
kita mengenai terbunuhnya Muslim bin ‘Aqil, Hani’ bin ‘Urwah serta ‘Abdullah
bin Yaqthur dan Syiah kita telah mengkhianati kita.
[Al-Irsyad 2/75,
al-Mufid Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1295_الإرشاد-الشيخ-المفيد-ج-٢/الصفحة_75]
Padahal Syiah Kufah Irak sebelumnya telah
membai’at Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu.
ثم بايع الحسين عليه
السلام من أهل العراق عشرون ألفا ثم غدروا به, وخرجوا عليه, وبيعته في أعناقهم فقتلوه
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٦٨
Kemudian pembaiatan al-Husain ‘alaihi Salam oleh
penduduk Irak yang berjumlah 20.000 (dua puluh ribu) orang, lalu mereka (Syiah
Irak) mengkhianatinya dan memeranginya. Padahal bai’atnya masih berada di leher
mereka, (Hingga akhirnya) mereka membantainya.
[Bihar al-Anwar
44/68, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_70]
Ketika Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu tiba di
Karbala, maka situasi pun semakin genting. Sehingga Imam al-Husain Radhiyallahu
‘anhu memberikan 3 opsi kepada pimpinan pasukan Ubaidillah bin Ziyad, yakni
Umar bin Sa’ad, yang dengan segera mengirimkan khabar tersebut kepada
Ubaidillah bin Ziyad dengan menuliskan surat yang berisi sebagai berikut :
هذا حسين قد أعطاني
ان يرجع إلى المكان الذي منه اتى أو ان نسيره إلى اي ثغر من ثغور المسلمين شئنا
فيكون رجلا من المسلمين له ما لهم وعليه ما عليهم أو ان يأتي يزيد أمير المؤمنين
فيضع يده في يده فيرى فيما بينه وبينه رأيه
معالم المدرستين -
السيد مرتضى العسكري - ج ٣ - الصفحة ٨٥
معالم المدرستين -
السيد مرتضى العسكري - ج ٣ - الصفحة ٨٦
Husain ini telah memberikanku (pilihan) :
[-] Ia (al-Husain)
kembali ke tempat yang semula di mana ia berangkat.
[-] Kita
memindahkannya (al-Husain) ke perbatasan, yakni perbatasan kaum Muslimin,
sehingga menjadi penduduk setempat dari kalangan kaum Muslimin yang mendapatkan
perlakuan yang sama dengan mereka (penduduk setempat).
[-] Ia (al-Husain)
mendatangi Yazid Amirul Mukminin, hingga meletakkan tangannya (al-Husain) di
tanggannya (Yazid) (baiat) serta saling bertatapan mata (bertemu).
[Ma’alim
al-Madrasatain 3/85-86, Murtadha al-Askariy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1665_معالم-المدرستين-السيد-مرتضى-العسكري-ج-٣/الصفحة_82#top]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1665_معالم-المدرستين-السيد-مرتضى-العسكري-ج-٣/الصفحة_83#top]
Namun Ubaidillah bin Ziyad mengirim pasukan yang
berasal dari penduduk Kufah untuk memerangi Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu.
إن الجيش الذي خرج
لحرب الإمام الحسين عليه السلام ثلاثمائة ألف, كلهم من أهل الكوفة, ليس فيهم شامي
ولا حجازي ولا هندي ولا باكستاني ولا سوداني ولا مصري ولا أفريقي بل كلهم من أهل
الكوفة, قد تجمعوا من قبائل شتى
عاشوراء - كاظم
الإحسائي النجفي - ص 89
Sesungguhnya pasukan yang keluar untuk memerangi
Imam al-Husain ‘alaihi Salam sebesar 300.000 (tiga ratus ribu) orang, mereka
semuanya adalah penduduk Kufah. Tidaklah ada di antara mereka yang berasal dari Syam, Hijaz, India,
Pakistan, Sudan, Mesir, dan Afrika. Bahkan mereka semua adalah penduduk Kufah yang
berkumpul dari berbagai kabilah.
[‘Asyura’ 89,
Kadzhim al-Ihsa-i an-Najafiy Pendeta Syiah Rafidhah]
Dalam pertempuran
memerangi Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu, pasukan Syiah Kufah Irak menempati
beberapa posisi, di antaranya adalah :
جعل عمر بن سعد على
ميمنة جيشه عمرو بن الحجاج الزبيدي, وسلم قيادة الميسرة لشمر بن ذي الجوشن
العامري, وعلى الخيل عزرة بن قيس الأحمسي, وعلى الرجالة شبث بن ربعي
كربلاء ، الثورة
والمأساة - أحمد حسين يعقوب - الصفحة ٣٠١
‘Umar bin Sa’ad memposisikan di sebelah kanan
pasukannya (dipimpin) oleh ‘Amr bin Hajaj az-Zubaidiy, dan pengamanan yang
berada di sebelah kiri dipimpin oleh Syimr bin Dzu al-Jausyan al-‘Amiry, serta
yang memimpin pasukan berkuda adalah ‘Azrah bin Qays al-Hamasiy, dan terakhir
yang memimpin pasukan darat adalah Syibts bin Rabi’iy.
[Karbala’ 301, Ahmad Husain Ya’qub Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3847_كربلاء-الثورة-والمأساة-أحمد-حسين-يعقوب/الصفحة_288]
Padahal Syiah Kufah Irak-lah yang mengundang
Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu dengan mengirimkan surat untuk datang ke
Kufah Irak, namun mereka jua-lah yang mengkhianati dan memeranginya, seperti
Syibts bin Rabi’iy dan ‘Amr bin Hajaj az-Zaidiy.
ثم كتب شبث بن ربعي
وحجار بن أبجر, ويزيد بن الحارث بن رويم, وعروة ابن قيس, وعمر بن حجاج الزبيدي
ومحمد بن عمرو التيمي: أما بعد فقد اخضر الجنات, وأينعت الثمار, وأعشبت الأرض,
وأورقت الأشجار, فإذا شئت فأقبل على جند لك مجندة, والسلام عليك ورحمة الله
وبركاته وعلى أبيك من قبلك
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٤ - الصفحة ٣٣٤
Kemudian Syibts bin Rabi’iy, Hajar bin Abjar,
Yazid bin al-Harits bin Ruwaym, ‘Urwah bin Qays, ‘Amr bin Hajaj az-Zaidiy,
Muhammad bin ‘Amr at-Taymiy menulis surat yang berisi sebagai berikut :
Taman-taman telah menghijau, buah-buahan telah
matang, bumi telah (ditumbuhi) rerumputannya, serta pepohonan telah bersemi.
Jika engkau menghendaki, maka datanglah ke sini
(dalam menyambut) pasukanmu yang besar.
والسلام عليك ورحمة
الله وبركاته وعلى أبيك من قبلك
[Bihar al-Anwar
44/334, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1475_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٤/الصفحة_336]
Lalu Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu
mengingatkan mereka (Syiah Kufah Irak) mengenai surat yang mereka (Syiah Kufah
Irak) kirimkan.
يا شبث بن ربعي يا
حجار بن أبجر يا قيس بن الأشعث يا يزيد بن الحارث ألم تكتبوا إلي أن قد أينعت
الثمار, واخضر الجناب, وإنما تقدم على جند لك مجند؟
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٥ - الصفحة ٧
“Wahai Syibts bin Rabi’iy, wahai Hajar bin
Abjar, wahai Qays bin al-Asy’ats, wahai Yazid bin al-Harits. Bukankah kalian yang
mengirimkan surat yang berisi, ‘buah-buahan telah matang dan telah menghijau
sisinya. Sesungguhnya engkau akan mendapatkan pasukan yang besar?’”
[Bihar al-Anwar 45/7, al-Majlisi Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1476_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٥/الصفحة_9]
Sedangkan Syibts bin Rabi’iy dan Syimr bin Dzu
al-Jausyan merupakan Syiah ‘Aliy Radhiyallahu ‘anhu.
وزحر هذا شهد مع علي
ع الجمل وصفين كما شهد صفين معه شبث بن ربعي وشمر بن ذي الجوشن الضبابي ثم حاربوا
الحسين ع يوم كربلاء
أعيان الشيعة -
السيد محسن الأمين - ج ١ - الصفحة ٣٢٦
Zahar ini telah menyaksikan bersama ‘Aliy pada
saat perang Jamal dan Shiffin sebagaimana yang telah menyaksikan perang Shiffin
bersamanya, yakni Syibts bin Rabi’iy dan Syimr bin Dzu al-Jausyan al-Dhababiy.
Kemudian mereka memerangi al-Husain pada hari Karbala’.
[A’yan asy-Syiah 1/326, Muhsin al-Amin Pendeta
Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3636_أعيان-الشيعة-السيد-محسن-الأمين-ج-١/الصفحة_321]
شمر بن ذي الجوشن
عليه آلاف ألوف لعنة, تولد من الزنا, وكان يوم صفين في جيش أمير المؤمنين (عليه
السلام)
مستدرك سفينة
البحار - الشيخ علي النمازي الشاهرودي - ج ٦ - الصفحة ٤٣
Beribu-ribu laknat atas Syimr bin Dzu
al-Jausyan, anak zina, ia pada waktu perang Shiffin berperan sebagai pasukan
Amirul Mukminin (‘alaihi Salam).
[Mustadrak Safinat al-Bihar, ‘Aliy an-Namaziy
asy-Syahrudiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1620_مستدرك-سفينة-البحار-الشيخ-علي-النمازي-الشاهرودي-ج-٦/الصفحة_43]
يأتي عبد الله بن
حوزة التميمي يقف أمام الإمام الحسين عليه السلام ويصيح: أفيكم حسين؟ وهذا من أهل
الكوفة, وكان بالأمس من شيعة علي عليه السلام,
ثم يقول: يا حسين
أبشر بالنار
رحاب كربلاء - حسين
كوراني - ص 61
‘Abdullah bin Hauzah at-Tamimiy berdiri di
hadapan Imam al-Husain ‘alaihi Salam seraya berteriak, “Adakah di antara kalian
(yang bernama) Husain?” Padahal orang ini adalah penduduk Kufah, yang di mana
hari kemarin ia adalah termasuk Syiah ‘Aliy ‘alaihi Salam.
Kemudian ia berkata, “Wahai Husain,
bergembiralah dengan neraka.”
[Rihab Karbala 61, Husain Kurani Pendeta Syiah
Rafidhah]
Kemudian Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu
berkata kepada mereka (Syiah Kufah Irak) dalam meluapkan kekecewaannya.
تبا لكم أيتها
الجماعة وترحا وبؤسا لكم! حين استصرختمونا ولهين, فأصرخناكم موجفين, فشحذتم علينا
سيفا
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٢٤
Celaka kalian semua, serta kesedihan dan
kesengsaraan bagi kalian! Ketika kalian memohon dengan sedih kepada kami, maka
kami segera bergegas menuju kalian. Kemudian kalian menghunuskan pedang kepada
kami.
[Al-Ihtijaj 2/24, ath-Thabrasiy Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_0?pageno=24#top]
Imam al-Husain Radhiyallahu ‘anhu pun
melanjutkan perkataannya.
ولكنكم أسرعتم إلى
بيعتنا كطيرة الدبا, وتهافتم إليها كتهافت الفراش, ثم نقضتموها سفها وضلة,
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٢٤
Akan tetapi kalian tergesa-gesa dalam membai’at
kami seperti serangga yang terbang, kalian berkumpul berjatuhan seperti
kupu-kupu. Kemudian kalian mencabutnya (ba’iat) dengan kebodohan dan kesesatan.
[Al-Ihtijaj 2/24, ath-Thabrasiy Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_0?pageno=24#top]
Kemudian sahabatnya Imam al-Husain Radhiyallahu
‘anhu, yakni al-Hurr bin Yazid, berkata kepada Syiah Kufah Irak.
أدعوتم هذا العبد
الصالح حتى إذا أتاكم أسلمتموه, وزعمتم أنكم قاتلوا أنفسكم دونه ثم عدوتم عليه
لتقتلوه
الإرشاد - الشيخ
المفيد - ج ٢ - الصفحة ١٠٠
Kalian mengundang hamba yang shalih ini hingga
telah tiba di tempat kalian kemudian kalian mengkhianatinya. Kalian
berpura-pura bahwasanya kalian membunuh diri kalian sendiri bukan dirinya,
kemudian kalian memusuhinya dengan membantainya.
[Al-Irsyad 2/100,
al-Mufid Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1295_الإرشاد-الشيخ-المفيد-ج-٢/الصفحة_100]
Lalu Imam al-Husain pun berdoa kepada Allah
Ta’ala agar mencerai beraikan Syiah Kufah Irak.
اللهم إن متعتهم إلى
حين ففرقهم فرقا, واجعلهم طرائق قددا, ولا ترض الولاة عنهم أبدا, فإنهم دعونا
لينصرونا ثم عدوا علينا فقتلونا
إعلام الورى بأعلام
الهدى - الشيخ الطبرسي - ج ١ - الصفحة ٤٦٨
“Ya Allah, jika Engkau memberikan nikmat kepada
mereka hingga suatu waktu, maka cerai beraikanlah mereka menjadi
kelompok-kelompok. Jadikanlah mereka terpecah belah ke dalam banyak jalan. Dan
janganlah Engkau jadikan para penguasa meridhai mereka selamanya. Sesungguhnya
mereka mengundang kami untuk membela kami, kemudian mereka memusuhi kami dengan
membantai kami.”
[I’lam al-Wara bi A’lam al-Huda 1/468,
ath-Thabrasiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3695_إعلام-الورى-بأعلام-الهدى-الشيخ-الطبرسي-ج-١/الصفحة_459]
Maka gugurlah dengan berjatuhan Imam al-Husain
Radhiyallahu ‘anhu dan Ahlul Baytnya beserta para sahabatnya di Karbala Irak.
حينما استشهد
الحسين, ومعه الكوكبة الطاهرة من شهداء أهل البيت: العباس, وجعفر, وعثمان, ومحمد,
وأبو بكر أولاد علي بن أبي طالب, وعلي, وعبد الله ولدا الحسين, وأبو بكر, وعبد
الله, والقاسم أولاد الحسن
مستدركات أعيان
الشيعة - حسن الأمين - ج ٢ - الصفحة ٢٤٨
Ketika Syahidnya al-Husain, yang bersamanya dari
rasi bintang (keluarga) suci yang termasuk para Syuhada’ dari kalangan Ahlul
Bait adalah al-‘Abbas, Ja’far, ‘Utsman, Muhammad dan Abu
Bakar yang merupakan anak-anaknya ‘Aliy bin Abi Thalib. Kemudian
‘Aliy dan ‘Abdullah yang merupakan anak-anaknya al-Husain. Setelah itu Abu
Bakar, Abdullah dan al-Qasim yang merupakan anak-anaknya al-Hasan.
[Mustadrakat A’iyan asy-Syi’ah 248, Hasan
al-Amin Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3635_مستدركات-أعيان-الشيعة-حسن-الأمين-ج-٢/الصفحة_0?pageno=248#top]
من أنصار الحسين ع
الذين قتلوا معه من بني هاشم أولاد أمير المؤمنين
أعيان الشيعة -
السيد محسن الأمين - ج ١ - الصفحة ٦١٠
Pendukung al-Husain yang ikut terbunuh
bersamanya dari bani Hasyim yang merupakan anak-anaknya Amirul
Mukminin :
12. Abu Bakar bin al-Hasan
[A’yan asy-Syi’ah 1/610, Muhsin al-Amin Pendeta
Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3636_أعيان-الشيعة-السيد-محسن-الأمين-ج-١/الصفحة_0?pageno=610#top]
Tatkala rombongan Imam al-Husain Radhiyallahu
‘anhu yang masih hidup digiring memasuki kota Kufah, maka Syiah Kufah Irak pun
menangisi tragedi Karbala Irak yang menimpa Ahlul Bayt. Sehingga Imam Zainal
‘Abidin (‘Aliy bin al-Husain) Ahlul Bayt pun berkata kepada mereka.
فجعل أهل الكوفة
ينوحون ويبكون. فقال علي بن الحسين عليه السلام: تنوحون وتبكون من أجلنا فمن ذا
الذي قتلنا
اللهوف في قتلى
الطفوف - السيد ابن طاووس - الصفحة ٨٦
Penduduk Kufah pun meratap dan menangis, maka
‘Aliy bin al-Husain ‘alaihi Salam berkata, “Mereka meratap dan menangis karena
kami, lantas siapakah yang membantai kami.”
[Al-Lahuuf 86, Ibnu
Thawus Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/3705_اللهوف-في-قتلى-الطفوف-السيد-ابن-طاووس/الصفحة_86]
إن هؤلاء يبكون
علينا فمن قتلنا غيرهم
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٢٩
“Sesungguhnya mereka itu sedang menangisi kami,
lantas siapakah yang membantai kami kalau bukan mereka.”
[Al-Ihtijaj 2/29,
ath-Thabrasiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_29#top]
Ummu Kultsum pun marah dan menyuruh Syiah Kufah
Irak untuk diam.
صه يا أهل الكوفة
تقتلنا رجالكم, وتبكينا نساؤكم؟
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٥ - الصفحة ١١٥
“Diamlah wahai penduduk Kufah, laki-laki kalian
yang membantai kami, dan wanita-wanita kalian yang menangisi kami?”
[Bihar al-Anwar
45/115, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1476_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٥/الصفحة_117]
Ummu Kultsum melanjutkan kemarahannya kepada
Syiah Kufah Irak.
يا أهل الكوفة سوأة
لكم, مالكم خذلتم حسينا وقتلتموه وانتهبتم أمواله وورثتموه, وسبيتم نساءه ونكبتموه
بحار الأنوار -
العلامة المجلسي - ج ٤٥ - الصفحة ١١٢
Wahai penduduk Kufah, sungguh jelek kalian.
Kalian mengkhianati Husain dan membantainya, kalian rampas harta-hartanya dan
mewarisinya, kalian tawan wanita-wanitanya dan menyusahkannya.
[Bihar al-Anwar
45/112, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1476_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٥/الصفحة_114]
Lalu Zainab binti ‘Aliy Ahlul Bayt pun menimpali
seraya berkata.
يا أهل الكوفة يا
أهل الختل والغدر, والخذل!!
هل فيكم إلا الصلف
والعجب, والشنف والكذب,
أتبكون أخي؟! أجل
والله فابكوا فإنكم أحرى بالبكاء فابكوا كثيرا, واضحكوا قليلا, فقد أبليتم بعارها
ومنيتم بشنارها ولن ترحضوا أبدا وأنى ترحضون قتل سليل خاتم النبوة
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٢٩
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٣٠
Wahai Penduduk Kufah, wahai penipu dan
pengkhianat. Pengkhianat!!
Tidaklah di dalam diri kalian melainkan
arogansi, ‘ujub dan kebencian serta kedustaan.
Apakah kalian menangisi saudaraku? Demi Allah,
menangislah kalian dan teruslah menangis, dan tertawalah sedikit. Karena
sungguh kalian telah mendapatkan kehinaan dan penderitaan, dan kalian tidak
akan pernah bisa mensucikan selamanya. Lalu bagaimana bisa kalian mensucikan
pembantaian keturunan penutup Nubuwah.
[Al-Ihtijaj 2/29-30, ath-Thabrasiy Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_29#top]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_30#top]
Zainal ‘Abidin Ahlul Bayt pun berkata kembali.
هل تعلمون أنكم
كتبتم إلى أبي وخدعتموه, وأعطيتموه من أنفسكم العهد والميثاق والبيعة؟ قاتلتموه
وخذلتموه فتبا لكم ما قدمتم لأنفسكم وسوء لرأيكم, بأية عين تنظرون إلى رسول الله
صلى الله عليه وآله, يقول لكم: قتلتم عترتي, وانتهكتم حرمتي, فلستم من أمتي
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٣٢
Apakah kalian mengetahui bahwasanya kalian telah
menulis surat kepada ayahku, lalu kalian menipunya. Dan kalian memberikannya dari diri kalian sebuah
perjanjian dan janji bai’at? Kemudian kalian membantainya dan menipunya.
Kecelakaanlah bagi kalian atas apa yang kalian lakukan terhadap diri kalian,
dan jeleknya pikiran kalian. Dengan mata yang mana kalian melihat Rasulullah
Shallallahu ‘alahi wa aalihi, ketika beliau bersabda kepada kalian, “Kalian
telah membantai keturunanku dan menodai kehormatanku, maka kalian bukanlah
termasuk umatku.”
[Al-Ihtijaj 2/32,
ath-Thabrasiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_32#top]
Kemudian beliau (Zainal ‘Abidin Ahlul Bayt)
melanjutkan perkataannya.
هيهات هيهات!! أيها
الغدرة المكرة, حيل بينكم وبين شهوات أنفسكم, أتريدون أن تأتوا إلي كما
أتيتم إلى آبائي من قبل
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٣٢
“Jauh sekali, sungguh jauh sekali. Wahai
pengkhianat dan tukang makar, kalian menipu urusan kita hanya untuk (memuaskan)
syahwat diri kalian. Apakah kalian mendatangiku dengan memiliki keinginan
sebagaimana kalian mendatangi ayahku sebelumnya.”
[Al-Ihtijaj 2/32, ath-Thabrasiy Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_32#top]
Fathimah ash-Sughra Ahlul Bayt pun berkata juga
kepada Syiah Kufah Irak.
يا أهل الكوفة! يا
أهل المكر والغدر والخيلاء, أنا أهل بيت ابتلانا الله بكم, وابتلاكم بنا, فجعل
بلائنا حسنا,
فكذبتمونا,
وكفرتمونا, ورأيتم قتالنا حلالا, وأموالنا نهبا,
ألا لعنة الله على
الظالمين
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٢٧
الاحتجاج - الشيخ
الطبرسي - ج ٢ - الصفحة ٢٨
Wahai penduduk Kufah, wahai tukang makar,
pengkhianat dan sombong. Sesungguhnya kami Ahlul Bayt, Allah menguji kami
dengan kalian dan Dia jadikan ujian ini sebagai kebaikan.
Kalian mendustai kami, mengkafirkan kami dan
menurut pandangan kalian bahwa membantai kami adalah halal serta harta kami
sebagai rampasan perang.
Laknat Allah atas orang-orang dzalim.
[Al-Ihtijaj 2/27-28, ath-Thabrasiy Pendeta Syiah
Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_27#top]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1338_الاحتجاج-الشيخ-الطبرسي-ج-٢/الصفحة_28#top]
-
See more at:
http://www.tanyasyiah.com/2014/10/syiah-bantai-husain-asyura-karbala-irak.html#sthash.zSpnwSSm.dpuf