Thursday, May 14, 2015

Turki dan Saudi Pasang Badan Dukung Kelompok “Garis Keras” Suriah

                                  Ilustrasi Mujahidin Suriah
Turki dan Arab Saudi secara aktif menyatakan mendukung koalisi “garis keras” dari gerilyawan untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad yang termasuk didalamnya kelompok afiliasi al-Qaeda di Suriah,dan langkah ini membuat pemerintah Barat khawatir.
Kedua negara memfokuskan dukungan mereka untuk pejuang Suriah kelompok Jaish al-Fatah, atau The Army of Conquers, kelompok ini merupakan struktur komando untuk kelompok jihad di Suriah yang mencakup Jabhat al-Nusra.
Keputusan oleh dua negara ini untuk kembali mendukung kelompok di mana al-Nusra memainkan peran utama telah memunculkan kekhawatiran pemerintah Barat, karena bertentangan dengan AS, yang dengan tegas menentang mempersenjatai dan mendanai “ekstremis jihad” yang berperang di perang Suriah.
Ini mengancam upaya Washington sendiri untuk melatih pejuang oposisi pro-Barat, yang diumumkan oleh Presiden Barack Obama tahun lalu, namun baru benar-benar dilaksanakan minggu lalu. Permasalahannya jumlah pejuang pro Barat yang terlibat program kecil dan, yang terpenting, Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa mereka akan lebih difokuskan untuk melawan Isis daripada melawan rezim.
Pendekatan kerjasama berikut kesepakatan baru, dicapai pada awal Maret ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Raja Saudi, King Salman, sesaat setelah dinobatkan di Riyadh, menurut informasi seorang diplomat kepada The Independent.
Hubungan antara Presiden Turki dan almarhum Raja Abdullah sempat renggang, terutama karena Turki memberi dukungan untuk Ikhwanul Muslimin, yang menurut monarki Saudi merupakan ancaman, sekarang hubungan tersebut mulai diperbaiki.

Erdogan menekankan kepada para pejabat Saudi bahwa lambatnya tindakan Barat di Suriah, terutama kegagalan untuk memberlakukan “zona larangan terbang”, mendesak kekuatan regional untuk bersatu dan membantu oposisi.

Jaish al-Fatah – dengan tujuh anggotanya, yang didalamnya termasuk kelompok “garis keras” Ahrar al-Sham dan Jund al-Aqsa – memiliki pusat komando di Idlib, Suriah utara. Para pejabat Turki mengakui memberikan dukungan logistik dan intelijen ke markas komando. Meskipun mereka menolak memberikan bantuan langsung kepada al-Nusra, mereka mengakui bahwa kelompok itu akan menjadi penerima manfaat dari bantuan dari Turki.
Dukungan material – senjata dan uang – telah datang dari Saudi, menurut informasi resmi dari pejuang, Turki memfasilitasi pengiriman dan distribusinya. Desa-desa perbatasan Guvecci, Kuyubasi, Hacipasa, Besaslan, Kusakli dan Bukulmez adalah rute distribusi utama, menurut sumber-sumber dari pejuang.
Semakin kuatnya kerjasama antara Turki dan Arab Saudi menggambarkan bagaimana kepentingan kekuatan regional Ahlusunnah, tidak sejalan dengan kepentingan Amerika Serikat di Suriah. Washington tegas menentang mempersenjatai dan pendanaan kelompok jihad ekstrimis dalam perang sipil Suriah. AS juga memerangi mereka yang diwujudkan dengan serangan udara terhadap posisi al-Nusra di Aleppo – karena alasan mengklaim kelompok itu merencanakan serangan teroris di Barat – pada hari pertama kampanye pengeboman saat melawan Isis.
Kecaman datang dari Saudi menyatakan bahwa AS, membutuhkan dukungan dari Syiah Iran untuk memerangi Isis di Irak, adanya kesepakatan AS terhadap program nuklir Iran, membuat AS menjadi tidak lagi tertarik pada penggulingan rezim yang didukung Teheran di Damaskus.
Bukti lebih lanjut dari ketidakpuasan atas pendekatan AS di antara negara-negara Sunni datang kemarin dengan berita bahwa Raja Salman menarik diri dan tidak menghadiri puncak pertemuan dengan Barack Obama di Gedung Putih pada pembicaraan nuklir Iran minggu ini: ia akan diwakili oleh bukan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef . Dari enam kepala negara Teluk yang diundang, hanya emir Qatar dan Kuwait yang hadir.
Selama krisis Suriah, para penguasa Teluk menilai bahwa tindakan AS sangat sedikit dan terlalu lamban. Tidak banyak kemajuan, sejak hampir setahun sejak Obama pertama kali mengumumkan program $ 500 juta untuk pelatihan pejuang oposisi.
Para pejabat AS beralasan lamanya pelaksaan program dikarenakan penjangnya prosedur pemeriksaan dan perekrutan pejuang. Beberapa agen yang direkrut CIA di masa lalu telah gagal untuk berdiri dengan kelompok garis keras dan memilih mundur.
Salah satu kejadian yang paling terkenal dan, untuk Washington, memalukan, adalah kasus tahun lalu ketika Harakat al-Hazm menyerahkan basis dan persenjataan canggih yang telah didanai US untuk al-Nusra. Ada juga munculnya tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh kelompok dukungan Barat dari warga lokal.
Sejauh ini, 400 calon telah diseleksi oleh Amerika untuk menerima pelatihan senjata ringan dalam program tersebut. 90 personel akan memulai program di kamp-kamp pelatihan di Turki, Yordania dan Arab Saudi, tetapi belum siap tempur selama beberapa bulan. Pentagon memperkirakan bahwa mereka akan mengambil masa tiga tahun sebelum mencapai kekuatan penuh sebanyak 15.000 personel siap tempur, waktu yang terlalu lama untuk sebuah krisis yang harus ditangani secepatnya.
Tanda utama dari perbaikan hubungan antara Turki dan Arab Saudi adalah tentang isu Ikhwanul Muslimin. Sikap Saudi menyambut kudeta terhadap pemerintah Mohamed Morsi di Mesir, sebaliknya kelompok tersebut didukung oleh Turki sejak Erdogan berkuasa. Sekarang, menurut informasi dari para diplomat dan pejabat, Arab Saudi telah menerima peran Ikhwan dalam oposisi Suriah.
Pejuang di Suriah mengklaim bahwa setelah kelompok yang disponsori Barat menyerahkan kendali kepada al-Nusra tahun lalu, Washington mulai memotong dana untuk sebagian besar kelompok moderat lainnya. Harakat al-Hazm, awalnya adalah kelompok yang paling didukung US,selanjutnya Farouq Brigade, sekarang aliran dana untuk mereka telah dihentikan
Abdulatif al-Sabbagh, seorang perwira Ahrar al-Sham, mengatakan: “Amerika mendukung orang-orang yang mengatakan mereka revolusioner, tetapi orang-orang ini korup dan tidak kompeten … Jaish al-Fatah berhasil karena kita semua berjuang bersama-sama. Tapi kita semua menetang Daesh [Isis] seperti kami menentang Bashar. Amerika membom Daesh tetapi tidak melakukan apa-apa terhadap rezim, itu sebabnya kami bersatu untuk melawan mereka. ”
Jaish al-Fatah telah membuat terobosan baru dalam melawan rezim dengan berhasil membebaskan Idlib serta kota-kota dan desa-desa lainnya. Al-Nusra memiliki 3.000 pejuang untuk operasi yang dan menempatkan para pejuang dalam posisi untuk melancarkan serangan terhadap posisi rezim di wilayah Latakia di jalur pantai Suriah.
Secara terpisah, Jaish al-Fatah dikatakan sedang mempersiapkan serangan terhadap rezim untuk membebaskan seluruh wilyah Aleppo, kota terbesar di negara itu.


Iran Terus Mengalami Kegagalam Dalam Perang, Terus Merugi Dan Melemah!

13 mei 2015
Website al-ashr dalam analisanya mengatakan bahwa Jendral Qasim sulaimani, pemimpin milisi quwat al-quds dalam garda pengawal revolusi iran mengalami kegagalan yang beruntun di daerah-daerah ekspansi iran di negara-negara Arab. Kondisi ini membuat dia tiba-tiba menghilang, tidak terdengar lagi beritanya.
Kemampuan iran lebih rendah dari yang diberitakan. Kini iran terjebak dalam konflik, sedikit-demi sedikit tenggelam dalam perang di Yaman dan Suria. Kemampuan ekonominya juga terbatas akibat membiayai pemberontak Khoutsi. Sehingga bantuan ke hizbillah juga berkurang. Oleh karena itu iran segera menarik milisi syiah irak guna membantu basyar asad di suria. Tetapi karena sengitnya perang antara ISIS dengan Syiah di Tikrit Irak akhirnya terpaksa pasukan dipulangkan ke Irak oleh Jendral Qasim Sulaiman sebagai syarat amerika untuk menyerbu ISIS. Jadi tidak menyelamatkan mereka kecuali gempuran Amerika atas Isis.
Setelah kegagalan jendral Qasim di semua front ekspansi iran maka dia tiba-tiba menghilang.

Peralatan Tempur Rezim Syiah Iran Jadi Bahan Tertawaan


Situs stasiun TV Deutche Welle Jerman dalam bahasa Prancis mempublikasikan kumpulan foto album beberapa alutsista yang diproduksi oleh Iran, produk-produk buatan Iran ini dipamerkan kepada publik di acara hari tentara nasional Negara Syiah itu.
Situs alarabiya.net menulis bahwa foto-foto peralatan tempur yang diperlihatkan oleh Negara yang bertetangga dengan Iraq ini lumayan menggelitik, pasalnya peralatan-peralatan perang yang disebut produk asli Iran ini sangat tidak berbanding lurus dengan ancaman-ancaman serta ultimatum-ultimatum keras Iran untuk melakukan penyerangan terhadap Negara-negara yang menjadi saingan dan seterunya.
Situs Deutche Welle mengambil foto-foto album tentang peralatan-peralatan tempur terbaru Iran itu dari situs-situs resmi pemerintah Iran yang dipamerkan dalam rangka memperingati hari angkatan bersenjata Iran.
Acara hari angkatan bersenjata Iran ini sendiri telah dimulai tepatnya pada hari Sabtu kemarin, acara ini dibuka dengan sambutan resmi dari pucuk pimpinan tertinggi pemerintah Iran yaitu presiden Hasan Rouhani, dalam pidatonya Hasan Rouhani kembali menegaskan bahwa tujuan-tujuan damai Iran dalam melakukan berbagai tindakan-tindakan sangat perlu untuk mendapatkan dukungan masyarakat dunia, sementara itu terkait dengan Negara-negara yang bertetangga dengan Iran, Rouhani mengatakan bahwa menurutnya tidak ada keinginan untuk melakukan agresi atau invasi ke Negara-negara tetangga di timur tengah, dalam kesempatan ini Iran juga memamerkan sistem pertahanan udaranya yang dikirimkan oleh Rusia yaitu S-200. Pada kesempatan itu juga tak lupa presiden Rouhani menekankan pentingnya Negara-negara tetangga mencontoh keberhasilan Iran dalam bidang militer dan pertahanan.
Situs Deutche Welle menulis judul terkait pameran alutsista yang dilakukan oleh Iran pada hari angkatan bersenjata itu dengan mengatakan “Negara Syiah Iran Memamerkan Peralatan Senjata yang Berhasil Mereka Produksi Dalam Rangka Menyambut Hari Angkatan Bersenjata, Saksikanlah Foto-foto Peralatan Senjata Militer Mereka”.
Namun yang menarik bahwa beberapa rakyat Iran yang mungkin membuka halaman resmi Deutche Welle di situs jejaring sosial Facebook justru merasa “minder” dan seolah-olah merasa malu dengan kehadiran album foto-foto dalam acara perhelatan resmi Negara itu dengan mengatakan, “(Dengan peralatan perang seperti ini) kita menjadi bahan ketawaan Negara-negara arab.” Bahkan di antara mereka ada yang berkomentar mengatakan,”Kalian telah mempermalukan kami di hadapan Negara Saudi.”

3 Juta Negeri Syiah Iran Menjadi Pecandu Narkoba

Iran terletak tepat di jalur aliran terbesar di dunia heroin. Sejumlah analis menyebutkan bahwa jumlah pecandu narkoba di Iran mencapai angka 3 juta atau sekitar 8% dari populasi orang dewasa.
Heroin siap pakai, sebagian heroin halus dalam bentuk morfin, atau opium mentah meninggalkan ladang-ladang di Afghanistan dan masukkan Iran – diperkirakan 140 metrik ton per tahun itu. Hanya sekitar 23 persen dari angka itu yang disita setiap tahun, atau 32 metrik ton. Sebagian besar sisanya memasuki Turki dan kemudian berjalan melalui Balkan dalam perjalanan ke Eropa. Pada tahun 2008, setengah dari seluruh kasus penyitaan heroin di dunia terjadi di Turki atau Iran. Demikian dikutip dari Narconon.org.

Sementara penyitaan ini masih meninggalkan sejumlah besar obat melewati jalurnya ke Eropa, proporsi obat disita di Iran dan Turki jauh lebih tinggi dari yang disita di negara-negara lain pada rute ini.
Perbedaan harga heroin di perbatasan Afghanistan-Iran dan perbatasan Iran-Turki berarti bahwa pedagang bisa mengantongi US $ 450-600 juta setiap tahun. Keuntungan tinggi ini membuat kebrutalan dan kekejaman yang telah mengakibatkan kematian ribuan penjaga perbatasan Iran selama tiga puluh tahun terakhir.
Etnis Kurdi mengisi banyak daerah perbatasan Iran-Turki, dan dianggap sangat terlibat dalam gerakan obat melintasi perbatasan ini. Mereka kemudian mengontrol beberapa pengiriman ini semua jalan ke Eropa.
Mulai tahun 2005, Iran melihat peningkatan besar dalam jumlah amfetamin yang disita di negara ini. Secara kebetulan, Iran juga mengalami pertumbuhan permintaan yang sah untuk pseudoefedrin. Di mana pun ada pasokan dari pseudoefedrin, amphetamine juga dapat diproduksi. Peningkatan pasokan bahan kimia prekursor ini membuat negara lebih menarik bagi orang-orang yang ingin mencuri prekursor untuk kebutuhan manufaktur terlarang mereka.
Pada tahun 2008, 1,4 metrik ton obat-obatan terlarang dari kelas amfetamin (yang mencakup Capatgon dan methamphetamine) disita, diikuti oleh 2,4 metrik ton tahun depan. Juga pada tahun 2008, lebih dari 23 metrik heroin disita.

Ada beberapa analis yang menjelaskan masalah kecanduan heroin Iran sebagai “yang terburuk di dunia.” Perkiraan jumlah pecandu bervariasi – dari satu juta menjadi lebih dari tiga juta pengguna narkoba. Sebuah laporan tahun 2006 memperkirakan bahwa 8 persen dari populasi orang dewasa kecanduan obat.
Pada tahun 2009, dikatakan bahwa setiap tahun, 130,00 orang baru menjadi kecanduan obat di negeri ini dari 70 juta orang. Selama periode enam tahun, setengah juta orang menerima pengobatan dalam program rehabilitasi dari kecanduan obat. Tidak diketahui berapa banyak dari orang-orang ini berhasil selamat dan hidup terbebas dari narkoba di pusat-pusat perawatan tersebut.
Angka pengangguran yang tinggi menyebabkan rasa putus asa di dalam warga Iran. Dan putus asa itu dapat mendorong penggunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba dan kecanduan kemudian dapat baik mendorong pengguna narkoba ke dalam kejahatan untuk mendukung kebiasaan nya, atau membawa orang ke penjara karena penangkapan untuk penjualan atau kepemilikan obat.
Dari 170.000 orang di penjara di Iran, 68.000 yang ada untuk perdagangan narkoba dan 32.000 yang ini karena mereka pecandu. (bi/fimadani)

DIBOMBARDIRNYA KUBURAN THAGHUT HUSEIN BADRUDDIN AL HUTSY, Pendiri Milisi Syi’ah Pemberontak ANSHARULLAH (Baca: Ansharussyaithon)

Bismillahirrohmanirrohim. o
Dibombardirnya kuburan thaghut Husein Badruddin al Hutsy

DIBOMBARDIRNYA KUBURAN THAGHUT HUSEIN BADRUDDIN AL HUTSY, 
PENDIRI MILISI SYIAH PEMBERONTAK ANSHARULLAH

updated
Sebuah sumber di Angkatan Udara mengungkap arahan dari Putra Mahkota Kedua sekaligus Wakil Kedua Majelis Para Menteri dan Menteri Pertahanan, yaitu Al-Amir Muhammad bin Salman, yang disampaikan sebelum sebelum pengeboman yang dilakukan Pasukan Koalisi di Yaman.
Sumber tersebut menjelaskan pada sebuah penjelasan khusus kepada surat Kabar “Tamma” bahwa Al-Amir Muhammad bin Salman menyampaikan briefing kepada tentara Kerajaan Arab Saudi yang pemberani dengan mengatakan: “Mulailah dengan menghancurkan kuburan Al-Hutsy sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan dalam rangka menjaga tauhid. Setelah itu bomlah semua sarang Al-Hutsy!”
تم ـ نداء عادل ـ الرياض : كشف مصدر في القوّات الجويّة، عن توجيهات سموِّ ولي ولي العهد، النائب الثاني لرئيس مجلس الوزراء، وزير الدفاع، الأمير محمد بن سلمان، قبل الضربات التي باشرها تحالف دعم الشرعية في اليمن.
وأوضح المصدر، في تصريح خاص لصحيفة “تم”، أنَّ “الأمير محمد بن سلمان، خاطب جنود المملكة البواسل، موجّهًا إياهم، بالقول (ابدأوا بضرب قبر الحوثي، قربة لله، وصونًا لجناب التوحيد، وبعدها اقصفوا كل مقرات الحوثي”.
Masih ingat dengan Thaghut yang satu ini? Husain Badruddin Al Hutsy
Dan…..
Kuburan yang dimuliakan, dipuja-puja oleh kaum penyembah kubur Rafidhah Hutsy itu …. telah dihancurleburkan. Walhamdulillah
kuburan husein badruddin dibombardir1
Gambar 1. (Sebelum dibombardir pesawat tempur negeri Tauhid, atas) Berjubel-jubel Hutsiyun Rafidhah mendatangi kuburnya & pemandangan pasca dibombardir (bawah)
kuburan husein badruddin dibombardir2
Gambar 2. Gambar setelah dibombardir (atas) dan sebelum dibombardir (bawah)
Berikut video tatkala  burung besi negeri tauhid (pasukan koalisi) membombardir kuburan Thaghut Hutsy:
Penyembahan kubur* adalah bisnis “Menguntungkan”
Dan sudah dikenal bahwa agama Syiah Rafidhah adalah agama pemuja-penyembah kubur. Wal’iyadzubillah

HOT NEWS: Beredar Berita dan Foto Mayat Gembong Terbesar Pemberontak & Pembantai Ahlussunnah Yaman, Ali Abdullah Shaleh ( Insya Allah )

                                           mayat gembong pemberontak pembantai ahlussunnah Ali Abdullah Shaleh
Hotnews
Allaahu Akbar.
Berita:
“Presiden yang telah lengser” selamat dari serangan yang pertama, dan dia terkena luka yang sangat parah pada serangan kedua. Sumber-sumber terdekat menguatkan berita kematian ex-Presiden Ali Abdullah Saleh.
mayat sang pemberontak ex presiden yaman ali abdullah shaleh
Gambar 1. ex-Presiden Yaman yang lengser, pimpinan gembong terbesar pemberontak bersama Abdul Malik Al Hutsy dan pembantai Ahlussunnah Yaman, Ali Abdullah Shaleh (foto sengaja kami blurkan mengingat luka dikepala yang sangat parah).
Hotnews… Hotnews…:
Beberapa sumber kami menegaskan bahwa jenazah Ali Saleh yang telah terbunuh ada di lemari es untuk mayat di rumah sakit 48. Demikian pula jenazah Abu Ali al-Hakim, juga ada di lemari es untuk mayat di rumah sakit itu. Dimana seluruh bagian rumah sakit sekarang ini dikelilingi dengan sabuk keamanan yang sangat-sangat ketat untuk menyembunyikan berita terbunuhnya. Dan seluruh bagian rumah sakit telah dikosongkan dengan sempurna dari para pasien…
fahd abuaymn
Gambar 2. Hot News kehinaan untuk para pengkhianat
Beribu-ribu barakah semoga terlimpah pada rakyat Yaman yang mulia dan kehinaan untuk para pengkhianat.
Dan aku bersumpah pada kalian dengan keperkasaan Allah yang Mulia bahwa kabar ini shahih 100%.
…..
فيديو مقتل الرئيس المخلوع اليمني علي عبدالله صالح – YouTube –https://m.youtube.com/watch?v=-jvKRNqhDiw
*Mohon ma’af untuk video youtube hanya kami sertakan link saja, mengingat gambar yang begitu mengerikan pada luka mayat ex presiden Yaman Abdullah Shaleh

“Konflik di Suriah Membuka Tabir Perselingkuhan Rezim Asad dengan Israel”

Revolusi di Suriah telah berjalan selama lebih tiga tahun. Masih banyak orang yang mengatakan bahwa konflik yang terjadi di Bumi Syam itu adalah “perang saudara”. Sebenarnya, apa pemicu konflik tersebut, benarkah itu “perang saudara”? Lantas apa yang sudah dilakukan para ulama?
Untuk mendapatkan jawaban tersebut, wartawan Indonesia yang tergabung dalam tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Syaikh Musthafa Ahmad Hamid, salah satu ulama besar di Suriah yang juga Wakil Ketua Ikatan Ulama di negara yang tengah dilanda perang itu. Tanya jawab tersebut dilakukan di sela-sela acara Muktamar Ulama Suriah yang berlangsung di Turki, Juma’t-Sabtu (11-12 April 2014) lalu. Berikut petikan wawancaranya:
Bisa Anda Jelaskan Kondisi Suriah Terkini?
Saat ini kondisi Suriah masuk dalam jaring perangkap mematikan Syiah yang disetir oleh Iran dan komplotan Syiah Rafidhah. Mereka menginginkan Suriah masuk dalam kekuasaan mereka. Rencana ini sebenarnya telah berlangsung sejak zaman Ayah Basyar Asad, yaitu Hafez Asad. Mereka juga berupaya mewujudkannya di Lebanon, dengan munculnya gerakan “Hizbullah”.
Mereka mewujudkan sebuah kelompok Syiah di Irak, setelah serangan Amerika di negeri itu. Itu juga terjadi dengan konspirasi dunia yang memberikan lampu hijau kepada mereka serta ikatan antara gerakan Sofawiyah Iran dan Amerika. Kekuatan “Israel” juga berperan. Mereka ibarat ular berbisa yang licik dan membahayakan bagi kaum Muslimin.
Apa saja yang dilakukan kelompok Syiah untuk melebarkan pengaruhnya di Suriah?
Orang-orang Syiah membuka sekolah-sekolah dan tempat ibadah dan kaderisasi mereka (hauzah) di Suriah serta menjajakan pemikiran-pemiiran busuk mereka.
Mereka mencoba memaksakan kehendak mereka kepada rakyat yang tidak memiliki kebebasan berpendapat, tidak memiliki kemerdekaan untuk bergerak. Sementara 90 persen rakyat Suriah adalah Muslim.
Suriah sedang menuju kepada rencana mereka sedikit demi sedikit. Semenjak api revolusi yang berkobar di Tunisia, Libya dan Mesir. Maka angin perubahan itu pun menerpa Suriah. Inilah yang menjadi momentum kebangkitan umat setelah selama bertahun-tahun berada dalam penindasan rezim. Selama 40 tahun lebih Suriah di bawah kepemimpinan diktator, tangan besi dan api.
Dipicu pula dengan kekejaman rezim terhadap anak-anak yang menuliskan ungkapan mereka di tembok-tembok dengan tulisan “rakyat menginginkan pergantian rezim”. Setelah itu berkobarlah api revolusi di seluruh penjuru Suriah.
Kezaliman apa saja yang dirasakan umat Islam di Suriah?
Keganasan dan kekejaman para tentara rezim semakin menjadi-jadi. Mereka menyembelih anak-anak, memperkosa wanita, membakar rumah-rumah Muslim, memborbardir masjid dan perkampungan kaum Muslimin dan lain sebagainya.
Pada akhir-akhir ini semakin nampak bahwa perseteruan yang terjadi adalah antara kaum Muslimin yang mempertahankan ke-Islaman mereka dengan sekte Syiah Rafidhah yang ada di Suriah. Dibantu pula dengan kekuatan Syiah lainnya seperti Iran, Syiah “Hizbullah”, dan Syiah dari Yaman.
Banyak yang tertipu dengan rezim Asad ini. Sebagian mengira bahwa Asad adalah pemberani menentang “Israel”, namun kenyataannya tidak ada satu peluru pun yang ditembakkan ke arah “Israel”. Dengan terjadinya konflik di Suriah ini semakin membuka tabir keburukan dan perselingkuhan mereka dengan “Israel”. Hakikatnya, rezim ini adalah sekutu dan pembantu kepentingan “Israel” dan Amerika serta kekuatan kufur lainnya.
Lebih mengherankan lagi tidak ada satu pun bantuan atas nama negeri Muslim kecuali Turki yang mau turut serta secara langsung membantu rakyat Suriah.
Bagaimana Prediksi Suriah ke Depan?
Ketahuilah bahwa orang-orang yang terzalimi akan dimenangkan oleh Allah. Adapun orang-orang yang zalim dan sombong maka akan berakhir kehidupannya sebagaimana dialami oleh para thoghut seperti Fir’aun, Haman, Qorun, Namrudz dan lain sebagainya, yang semuanya berakhir dengan kebinasaan dan kehancuran.
Apakah Anda melihat apa yang terjadi di Suriah adalah bagian dari permulaan malhamah kubro?
Wallahu a’lam, kami tidak berani mendahului ketentuan Allah ta’ala. Namun kami meyakini bahwa setiap zaman dan masa ada kebaikannya, dan kebaikan itu bagi orang-orang shalih di zamannya.
Apa yang terjadi di Suriah hakikatnya membuka mata hati seluruh kaum Muslimin sekaligus menjadi momentum kebangkitan kaum Muslimin untuk mewaspadai seluruh kekuatan kufur pada umumnya, dan kekuatan Syiah Iran pada khususnya.
Kita membutuhkan pembentukan majelis ulama seperti yang berlangsung sekarang ini untuk menyatukan kaum Muslimin, khususnya di Suriah dalam rangka menentukan skala prioritas dalam perjuangan demi kemenangan Mujahidin, ulama dan seluruh rakyat Suriah.
Apa pesan Anda untuk kaum Muslimin di seluruh dunia?
Aku menyarankan kepada semua yang masih memiliki hati yang hidup dan kepada orang yang masih memiliki jiwa ukhuwah islamiyah untuk bangkit membantu saudaranya di Suriah, baik atas nama pribadi, organisasi maupun negara.


Luas Wilayah Yang Ditaklukkan Di Masa Khulafa Rasyidin

 
Agar gambar ini terlihat lebih jelas, silakan di-zoom dengan cara klik kanan dan klik "open link in new tab"


Al-Husain bin Ali, Pemimpin Pemuda Penduduk Surga

               
Agar gambar ini terlihat lebih jelas, silakan di-zoom dengan cara klik kanan dan klik "open link in new tab"

http://www.lppimakassar.com/2012/01/husain-bin-ali-bin-abi-thalib.html

Doktrin ‘Ishmah Para Imam Syi’ah

‘ishmah para imam ulama Ahlus Sunnah hanya dinilai sebagai dagelan dan lelucon

Oleh: Qosim Nursheha Dzulhadi
MENURUT keyakinan Syi’ah, para imam mereka wajib besifatma‘sum (terpelihara dari perbuatan dosa dan kesalahan, karena jika tidak ma‘shūm tidak dapat dipercaya sepenuhnya untuk diambil darinya prinsip-prinsip agama maupun cabang-cabangnya). Oleh karena itu, Syi’ah meyakini bahwa ucapan seorang imam ma‘sum, perbuatan, dan persetujuannya adalahhujjah syar‘iyyah, kebenaran agama yang mesti dipatuhi.[ Nasir Makarim Syirazi, “Inilah Aqidah Syi’ah”, (Terj) (Al-Dasma-Kuwait: Era of Appearance Foundation (Mu’assasah ‘Ashr al-Zhuhūr), cet. II, 1430 H/2009 M), 79]
Menurut Syeikh al-Islām Ibn Taimiyyah (w. 728 H) dalam Minhāj al-Sunnah, doktrin ‘ishmah para imam merupakan karakteristik sekte Syi’ah Imāmiyyah, karena sekte yang lain tidak berkeyakinan demikian – baik al-Zaidiyyah maupun seluruh aliran Islam lainnya – kecuali yang lebih jahat dari mereka, seperti sekte Syi’ah Ismā‘īliyyah yang meyakini kemaksuman keturunan Bani ‘Ubaid, yang dinisbatkan kepada Muhammad ibn Ismā‘īl ibn Ja‘far. Yaitu sekte yang menyatakan bahwa kepemimpinan (al-imāmah) setelah Ja‘far jatuh ke tangan Muhammad ibn Ismā‘īl, bukan jatuh ke tangan Mūsā ibn Ja‘far. Mereka ini, kata Syaikh al-Islām, adalah kaum kafir-ateis dan munafiq (malāhidah munāfiqūn). [ Syaikh al-Islām Ibn Taimiyyah,Minhāj al-Sunnah, 2: 203]
Jika demikian maka doktrin ini sangat berbahaya, karena bertentangan dengan akidah Ahlus Sunnah wa al-Jamā‘ah (selanjutnya disebut Sunni).
Bukan hanya itu, doktrin ini juga sangat menyimpang dari aqidah yang benar, karena menyamakan para imam dengan para nabi, bahkan Allah itu sendiri. Oleh karena itu, doktrin ini perlu ditanggapi dengan benar dan kritis, agar tidak menyebar ke tengah-tengah umat Islam yang mayoritas Sunni.
Doktrin ‘Ishmah, Aqidah Bathil
Sekali lagi, salah satu doktrin penting Syi’ah – khususnya sekte Imāmiyyah atau biasa juga disebut Rāfidhah – adalah doktrin ‘ishmah yang mereka nisbatkan kepada imam-imam mereka, utamanya dari keluarga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam. Karena menurut mereka keluarga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam adalah suci dan disucikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.[ Lihat, Alwi Husein, Keluarga yang Disucikan Allah (Jakarta: Lentera, cet. IV, 2001)] Dan ‘ishmah ini biasa dinisbatkan kepada seorang Nabi atau seorang imam.[ al-Sayyid Muhammad Sa‘īd al-Thabāthabā’ī al-Hakīm, Ushūl al-‘Aqīdah (Dār al-Hilāl, cet. I, 1427 H/2006 M), 196.]
Salah seorang ulama besar Syi’ah, Syeikh al-Shadūq, menyatakan dalam satu bukunya yang berjudul al-I‘tiqādāt sebagai berikut:
قال الشيخ أبو جعفر – رضي الله عنه –: اعتقادنا فى الأنبياء والرسل والأئمة والملائكة صلوات الله عليه أنهم معصومون مطهّرون من كل دنس، وأنهم لا يذنبون ذنبا، لا صغيرا ولا كبيرا، ولا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون.“
(Syeikh Abū Ja‘far radhiyallahu ‘anhu berkata: Keyakinan kami tentang para nabi, para rasul, para imam, dan para malaikat salawat Allah atas mereka semua adalah: mereka itu maksum dan disucikan dari segala jenis dosa. Mereka semua tidak melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, tidak pula mereka bermaksiat kepada Allah tentang apa yang diperintahkan kepada mereka, tetapi mereka mengerjakannya).[ Lihat, Syeikh al-Shadūq, al-I‘tiqādāt, tahqīq: ‘Ishām ‘Abd al-Sayyid (Qum-Iran: al-Mu’tamar al-‘Ālamī li Alfiyat al-Syaikh al-Mufīd, 1413 H), 97. Nama Syeikh al-Shadūq adalah Abū Ja‘far Muhammad ibn ‘Alī ibn al-Husain ibn Bābiwaih al-Qumī (w. 381 H)]
Bahkan, Syeikh al-Shadqūq memberikan catatan penting terkait dengan masalah ini. Kata beliau: ومن نفى عنهم العصمة في شيء من أحوالهم فقد جهلهم (Siapa saja yang menafikan ‘ishmah dari keadaan mereka, meskipun sedikit, berarti dia tidak mengenal mereka dengan baik).[7]
Bahkan dalam catatan kaki tentang ‘ishmah ini ditulis demikian: ومن جهلهم فهو كافر (Siapa saja yang tidak mengetahui (hak) mereka ini, maka dia kafir).[ Syeikh al-Shadūq, al-I‘tiqādāt, 97]
Syeikh Muhammad Jawwād Mughniyah juga menguatkan pandangan di atas. Menurutnya:
ذهب الإمامية إلى أن الأئمة كالأنبياء فى وجوب العصمة عن جميع القبائح والفواحش من الصغر إلى الموت، عمدا أو سهوا
(Syi’ah Imāmiyyah berpandangan bahwa para imam itu seperti para nabi, wajib memiliki ‘ishmah dari seluruh perbuatan jelek dan keji sejak kecil sampai mati, baik sengaja maupun karena lupa).[ Lihat, Syeikh Muhammad Jawwād Mughniyah, al-Jawāmi‘ wa al-Fawāriq baina al-Sunnah wa al-Syī‘ah (Maktabah ‘Izz al-Dīn, tt), 119]
Dan memang para ulama kaum Syi’ah sepakat bahwa ‘ishmah wajib bagi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam dan iman. Di antara ulama itu adalah: Ayatullah al-‘Uzhmā Syeikh Muhammad Amin Zain al-Dīn dalam bukunya al-Islām Yanābī‘uhu; al-Sayyid Mujtabā al-Mūsawī al-Lārī dalam kitabnya Ushūl al-‘Aqā’id fī al-Islām; al-‘Allāmah Syeikh Muhammad Bāqir al-Majlisī dalam Bihār al-Anwār dan Kitāb al-Nubuwwah; al-‘Allāmah al-Hillī dalam Irsyād al-Thālibīn; al-Fādhil al-Miqdād dalam Irsyād al-Thālibīn; Syeikh Bahā’ al-Dīn dalam al-Tanbīh bi al-‘Ulūm; Syeikh al-Hurr al-‘Āmilī dalam al-Tanbīh bi al-‘Ulūm; dan Syeikh Muhammad Ridhā al-Muzhaffar dalam ‘Aqā’id al-Imāmiyyah[al-Sayyid Shādiq al-Mālikī, al-‘Ishmah baina al-Mabda’ wa al-Mafād al-Ruwā’ī (Qaryah al-Mālikiyyah-Bahrain: Dār al-‘Ishmah, tt), 33-43], dan banyak lagi.
Dalam Bihār al-Anwār, misalnya, al-Majlisī menyatakan sebagai berikut:
((اعلم أن الإمامية اتفقوا على عصمة الأئمة عليهم السلام من الذنوب صغيرها وكبيرها، فلا يقع منهم ذنب أصلا، لا عمدا ولا نسيانا، ولا لخطأ في التأويل، ولا للإسهاء من الله سبحانه))
(Ketahuilah bahwa pengikut Syi’ah telah sepakat bahwa para imam alaihimussalam itu maksum dari perbuatan dosa, baik kecil maupun besar. Maka, mereka sama sekali tidak pernah berbuat dosa, baik sengaja maupun karena lupa, karena salah tafsir, atau karena dibiarkan lalai oleh Allah Subhanahu).[ Lihat, al-‘Alam al-‘Allāmah al-Hujjah Fakhr al-Ummah al-Mawlā Syeikh Muhammad Bāqir al-Majlisī, Bihār al-Anwār al-Jāmi‘ah li Durar Akhbār al-A’immah al-Athhār (Beirut-Lebanon: Dār Ir Ihyā’ al-Turāts al-‘Arabī, cet. III, 1403 H/1983 M), 25: 209]
Dari penjelasan di atas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa konsep ‘ishmah Syi’ah Imāmiyyahmerupakan bagian dari aqidah mereka. Dan aqidah ini tidak dapat dibantah karena sudah menjadi keyakinan yang mendarah-daging dan berurat-berakar dalam tubuh mereka. Sehingga siapapun yang mengingkarinya bisa kafir, keluar dari Islam.
Respon Ulama Sunni
Bagi kaum Sunni, ‘ishmah para imam hanya dapat dikatakan sebagai dagelan, lelucon, dan komedi. Karena dalam keyakinan Sunni yang terhindar dari dosa hanya para Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam. Disamping itu tentu para malaikat, sebagai makhluk Allah yang diciptakan tidak memiliki syahwat seperti manusia dan hewan. Lebih dari itu, mengatakan para imam memiliki ‘ishmah dari dosa dan kesalahan sama artinya dengan menyamakan kedudukan mereka dengan para malaikat, bahkan sama kedudukannya dengan Allah Swt. Jelas ini satu kebatilan yang nyata. Jadi, yang memiliki ‘ishmah – dalam tataran makhluk Allah – adalah malaikat dan para nabi.[ Lebih detail, lihat Imam Fakhr al-Dīn al-Rāzī, ‘Ishmat al-Anbiyā’ (Kairo:Maktabah al-Tsaqāfah al-Dīniyyah, cet. I, 1406 H/1986 M)] Selainnya tetap akan berbuat dosa – baik kecil maupun besar, sengaja atau pun karena terlupa.
Tetapi jika para nabi lupa, itu hal biasa karena mereka juga manusia. Bahkan, Nabi Adam as. pernah lupa. Salah satunya ketika mengikuti godaan Iblis, sampai akhirnya dikeluarkan dari surga.[ Lihat, Qs. Thāhā [20]: 115, 121. Lihat juga, Qs. Al-Baqarah [2]: 35-37]
Namun kesalahan Adam ini kemudian disadarinya dan tobatnya diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Tapi jika para imam Syi’ah tidak berdosa bahkan tidak pernah lupa, jelas ini banyolan yang tidak lucu sama sekali. Ini adalah kesesatan yang nyata. Maka, sepatutnya doktrin ini dibuang jauh-jauh, agar tidak meracuni akal sehat. Wallahu a’lam bi al-shawāb.*
Lulusan Al-Azhar University Kairo, staf Pengajar di Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan-Sumatera Utara