Himbauan Dan Fatwa Ulama
India Dan Pakistan
ALISTIFTA’ ( Pertanyaan )
Firqah Syiah
Imamiyyah Itsna Asyariyah yang terdapat di negara kita ini Kafir atau Islam?. Apakah
dibolehkan melakukan pernikahan dengan mereka?. Haram atau halalkah sembelihan
mereka?. Bolehkah menyolati jenazah mereka atau mengikutsertakan mereka dalam
shalat jenazah kita?. Dan jika ada orang Syiah yang memberikan uang sumbangan
untuk pembangunan masjid, diterima atau tidak?
JAWAB
Syiah Imamiyyah Itsna
Asyariyah (Rafidhah) jelas-jelas telah keluar dari Islam. Para ulama kita
terdahulu, oleh karena mereka tidak mengetahui hakikat Madzhab ini dengan
sebenarnya karena disebabkan orang Syiah menyembunyikan Madzhabnya dengan rapi
dan buku-buku mereka juga sangat sulit didapat. Maka oleh karena itulah
sebagian ulama kita atas dasar kehati-hatian tidak mengkafirkan mereka. Tapi
sekarang, buku-buku mereka dapat ditemukan dengan mudah dan hakekat Madzhab ini
telah terbuka, oleh karena itu para ulama sepakat mengkafirkannya. Sebab
mengingkari ushul-ushul agama, secara terang-terangan adalah kafir. Dan Alquran
termasuk salah satu ushul agama yang mempunyai derajat dan maqam yang paling tinggi.
Dan Syiah tanpa ikhtilaf (sepakat) baik itu
ulama mutaqaddimin danmutaakhhirin mereka semuanya mengakui aqidah tahrif Quran (ketidak aslian Al Quran). Dan di dalam
buku-buku mu’tabar mereka terdapat lebih dari 2000 riwayat tahrif Quran. Yang mana di dalamnya disebutkan lima macam bentuktahrif Quran. I. Tambahan dan pengurangan. II. Perubahan kata.
III. Perubahan huruf. IV. Kerusakan susunannya. V. Dan juga kerusakan susunan
surat, ayat dan kalimat.
Dengan kelima macam riwayat ini, para ulama mereka mengatakan
“Bahwa riwayat-riwayat tersebut adalah riwayat mutawatir dan dengan sharih (terang dan jelas) menunjukkan kepada maksud tahrif Quran. Dan sesuai riwayat-riwayat ini mereka ber’itiqad (tahrif Quran). Sejak para pencetus Madzhab ini meletakkan dasar
Madzhab ini sampai sekarang telah berlalu tiga generasi / priode.
Dalam priode pertama tidak ada satu ulama Syiah-pun yang
mengatakan kesempurnaan Alquran dan tidak adanya tahrif di dalam Alquran. Kecuali dalam priode kedua, hanya ada
empat orang ulama saja yang dengan kedok taqiah (dusta) mengakui
kesempurnaan dan keaslian Alquran. Pertama Abu Ja’far Muhammad bin Ali
bin Husain bin Musa bin Babawaih 381 H. Kedua Syarif Murtadha Abul Qasim Ali
bin Husain bin Musa Baghdadi 436 H. Ketiga Syaikh Thaifah Abu Ja’far Muhamad
bin Ali Thusi 460 H. Keempat Abu Ali Tibrisi Aminudin Fadhl bin Husain bin
Fadhl 548H.
Yakni, dari kurun kedua 381 H sampai 548 H hanya empat orang
saja yang mengakui tidak adanya tahrif di dalam Alquran. Oleh
karena ucapan mereka tidak didasari oleh dalil dan bertentangan dengan
riwayat-riwayat mutawatir, maka ulama ulama Syiah yang berada dalam kurun kedua telah
menentang dan menolak pendapat mereka. Untuk mengetahui permasalahan ini dengan
mendalam, silahkan rujuk buku saya “Tanbihul Haairin” dan “Alawalu minal Ma’tiin”.
Allamah Bahrul Ulum Faranggi pada awalnya memfatwakan keIslaman
Syiah. Tapi setelah beliau membaca Tafsir Majma’ul Bayan, beliau sadar bahwa Syiah mengakui aqidah tahrif Alquran. Maka dari itu di dalam bukunya Fawatihul Ramhat syarah
Muslim beliau memberi
fatwa kafir bagi Syiah. Beliau menulis “Barang siapa yang mengakui di dalam
Alquran terdapat tahri
(perubahan)f, maka ia telah
kafir. Kesimpulannya kekufuran Syiah bukan hanya disebabkan aqidahtahri sajaf, tetapi didasari oleh sebab-sebab kufur lainnya. Seperti aqidahBada’,memfitnah sayidah Aisyah dan lain-lain.
Oleh sebab itu, tidak dibolehkan melakukan pernikahan dengan
Syiah, sembelihan mereka haram dimakan, sumbangan mereka tidak boleh diambil.
Secara syar’i tidak dibolehkan menyolati jenazah mereka dan mengikut sertakan
mereka dalam menyolati jenazah umat Islam. Kalau anda mau tahu, mereka ini
sebenarnya di dalam shalat jenazah muslim berdoa buruk bagi si mayyit.
Oleh: Allamah
Muhammad Abdus Syukur Faruqi .
Madrasah Darul
Muballighin Locknow.
Dengan mengingkari ke-shahabah-an Abu Bakar ra,
memfitnah Aisyah ra. serta mengkafirkannya, Syiah telah kafir. Allamah Ibnu
Abidin rah. menulis “Tidak diragukan lagi pengkafiran bagi orang yang memfitnah
Aisyah ra. dan mengingkari Abu Bakar ra. sebagai sahabat.” (Syamii 3:294). Di tempat lain beliau juga menulis di dalam
kitabnya ini bahwa Syiah murtad dan wajib dibunuh. (Syamii 2:683). Barang siapa
yang mengakui bahwa terdapat tahrif di dalam
Kalamullah, maka orang tersebut telah murtad dan kafir. Haram melakukan
pernikahan dan berhubungan dengan mereka. Sebagaimana Allah berfirman “Kamu tak
akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka.”(Almujadalah 22). Oleh karna itu, tidak dibolehkan
mengikut sertakan mereka dalam jenazah kita dan dalam selamat maupun ta’ziyah. Dengan beraqidah seperti ini, Syiah bukan saja kafir
tapi Akfar (Lebih kafir dari golongan kafir lainnya).
Maulana Riyadhud Din.
Mufti Darul Ulum Deoband. 19 safar 1348
H
Syiah mempunyai berbagai kelompok-kelompok. Dan aqidah-aqidah
mereka yang bermacam-macam dan sangkaan-sangkaan mereka adalah batil. Ada
sebagian mereka yang wajib dikafirkan seperti Syiah Imamiyyah Itsna
Asy’ariyah. Haram menikah dengan
mereka. Bahkan wajib memboikot mereka dalam segala kegiatan-kegiatan Islam.
Maulana Muhammad I’jaz
Ali.
Ustad fiqh dan adab Darul
Ulum Deoband.
Jawaban jawaban diatas juga dibenarkan oleh para Ulama,
diantaranya:
Maulana Hamid Hasan.
Ustad Darul Ulum Deoband.
. Jawabannya benar. Maulana Mas’ud
Ahmad. Ustad Darul Ulum Deoband.
·Jawabannya benar. Maulana Muhammad Syafi’.
Ustad Darul Ulum Deoband.
·Jawabannya benar. Maulana Muhammad Rasul
Khan. Ustad Darul Ulul Deoband.
·Jawabannya benar. Maulana Muhammad
Ashgar Ali. Ustad Darul Ulum Deoband.
·Jawabannya benar. Maulana Khalil
Ahmad.Profesor Hadist Mazahirul Ulum Sharanpur.
·Barang Siapa yang
mempunyai aqidah seperti itu, jelas-jelas orang tersebut kafir dan
murtad. Syaikhul
Hadist Syaid Husein Ahmad Madani. Rektor Darul Ulum deoband.
·Dengan jawaban yang
diberikan Maulana abdus Syukkur tadi, tidak diragukan lagi bahwa setiap
kelompok atau orang yang mengakui tahrifQuran telah kafir. Abu Tahir Zuhur Ahmad.
Ustad dan mufti madrasah Faruqiyah Locknow.
·Saya telah membaca buku
Allamah Locknowi Tanbihul
Haairiin danAwalul minal Ma’tamin. Yang mana saya menjadi yakin bahwa Syiah mengakui tahrif Quran. Dan barang siapa yang mengakuinya maka secara ijma’ orang
itu telah kafir. Muhammad
Asbath. Ustad Faruqiyah locknow.
·Benar apa yang dijawab
oleh Allamah Locknowi (gelar bagi maulana Abdus Syukkur), bahwa orang yang
mengakui aqidah tahrif maka ia telah kafir. Tidak ada keraguan lagi dalam
kekafiran Syiah. Maulana
Muhammmad Churagh. Ustad Anwarul Ulum.
·Bedasarkan aqidah yang
dimiliki Syiah, mereka telah keluar dari Islam dan kafir. Oleh karena itu,
wajib bagi ummat Islam untuk tidak menjalin hubungan dengan mereka dalam setiap
kegiatan agama, seperti nikah, memakan sembelihan mereka, menyolati jenazah
mereka, mengikutsertakan mereka dalam jenazah kita. Menjadikan mereka sebagai
saksi dalam nikah, dan mengambil sumbangan dari mereka untuk membangun masjid.
Dan barang siapa yang tidak melaksanakannya, maka diapun telah murtad dan kafir
seperti mereka. Wallahu’alam.Maulana Mas’ud Ahmad. Naib mufti Darul Ulum Deoband.
·Syiah jelas-jelas kafir.
Karena selain mereka memfitnah Aisyah ra. dan mencaci maki Syaikhain (Abu Bakar
dan Umar radhiallahu ‘anhum), mereka juga mengakui aqidah tahrif Alquran, sebagaimana yang terdapat di dalam buku-buku
mereka. Mufti
a’zam Hind. Maulana Kifayatullah Dahlawi.
TAMBAHAN I
Kekufuran dan murtad Syiah dapat dilihat dari segi :
Pertama aqidah tahrif Quran. Yang mana seluruh Syiah baik yang terdahulu dan
sekarang, Imam Ma’sum dan yang tidak ma’sum sepakat mengakuinya. “Pengikut
Imamah baik yang terdahulu maupun yang kontemporer berpendapat bahwa Alquran
telah mengalami pengurangan, penambahan yang tidak termasuk Alquran. Dan banyak
sekali bagian yang dikurangi, dan begitu juga banyak sekali bagian-bagiannya
yang ditambahi.” (Almilal
wan Nihal).
Oleh karena itu, secara Ijma’ Syiah kafir. Imam Qadhi ‘Iyadh
Maliki menulis “Barang siapa mengingkari Alquran, atau menganggap
terdapat tahrif di dalamnya, telah dirubah dan telah ditambahi di dalamnya,
orang tersebut kafir.” (Syifa
Qadhi Hal 264). Allamah
Bahrul Ulum Locknowi menulis “Orang yang mengakui tahrif Alquran kafir.” (Fawatihul Ramhat 617).
Mulla Ali Qari dalam bukunya Syarah Fiqh Akbar Hal 205
menulis “Barang siapa yang meragukan Alquran baik itu seluruhnya atau satu
surat atau satu ayatnya telah kafir.”.
Imam Ulama Allama Abdul Qadir Jailani setelah menjelaskan aqidah
kufur Syiah seperti tahrif Quran, Ishma Imam (kema’suman imam), penghinaan terhadap Malaikat dan
yang lainnya, mengatakan bahwa mereka telah keluar dari Islam dan Iman serta
kafir. (Ghaniatut
Thalibin hal 320).
Penulis Ahsanul
Fatawa menulis “Rawafidh yang berada di negara kita ini jelas-jelas telah keluar
dari Islam. Karena mereka mengakui aqidah tahrif Quran. Menurut mereka tahrif Quran terbukti dari
riwayat mutawatir yang jumlahnya lebih dari 2000, yang secara sharih terdapat di dalam buku-buku mu’tabar mereka. (Ahsanul
Fatawa Hal 296).
Inilah buku-buku mu’tabar Syiah yang dengan jelas membuktikan
kekurangan dan ketidak aslian Alquran:
Usul Kafi – musuh Allah Muhammad bin Ya’qub Kulaini wafat 329 H.
Tafsir Qummi – musuh Allah Ali bin Ibrahim Qummi kurun ketiga/keempat.
Rijal Kasyi – musuh Allah Abdul Aziz Kasyi kurun IV.
Tafsir Shafi – musuh Allah Mulla Muhsin Kasyimi kurun III/IV.
Ihtijaj Tibrisi – musuh Allah Syaikh Ahmad Tibrisi kurun IV.
Tafsir ‘Iyashi – musuh Allah Syaikh Abbas. Kurun III/IV.
Anwar Nu’maniyah – musuh Allah Syaid Ni’matullah Jaza’iry 1089 H.
Shafi syarah U.Kafi – musuh Allah Khalil Quzwaini 1089 H.
Mir’atul Uqul Syarah Kafi – musuh Allah Mulla Baqir Majlisi 1101 H.
Fashl Khitab fi tahrifi kitabi rabbil Arbab–Husain Nuri Taqy Tibrisi 1298H
PERHATIAN
Walaupun Syaikh Shaduq, Syarif Murtadha, Abu Ja’far Thusi dan
Abu Ali Tibrisi keempat ulama ini mengakui keaslian dan kesempurnaan Alquran,
tidaklah dapat membersihkan Syiah dari lobang kekufuran. Alasannya pertama, karena mereka tidak ada memberikan satu riwayatpun dari
Imam ma’sum untuk menguatkan pendapat mereka. Hanya dengan cara taqiah saja mereka menipu umat Islam dengan mengakui keaslian dan
kesempurnaan. Kedua, karena mereka tidak memberi fatwa kafir terhadap ulama-ulama
mereka yang jelas-jelas mengakui kekurangan dan kepalsuan Alquran. Tidak ada
satu ulama mutaqaddimin yang sepaham dengan mereka (Fashl Khitab halaman : 32) begitu juga dengan ulamamutaakhirin (Fashl
Khitab halaman : 34).
Dalam buku Anwar Nu’maniyah Syaid
Ni’matullah mengatakan bahwa riwayat-riwayat tahrif ini berjumlah lebih dari 2000 (Fahsl Khitab halaman : 227). Dan riwayat yang lebih dari dua ribu ini
menurut imamiyah adalah mustafidhbahkan mutawatir. (Fashl
Khitab hal : 30). Dan
riwayat tersebut tanpa kesamaran/ibham jelas-jelas menunjukkan kepada tahrif Alquran. (Fashl Khitab). dan riwayat-riwayat
itu tidak kalah banyaknya dari riwayat-riwayat masalahimamiyah. (Fashl
Khitab hal : 339).
Menurut Syiah hanya Ali ra. saja lah yang mengumpulkan Alquran,
yang mana ayatnya berjumlah tujuh belas ribu. (Usul Kafi halaman : 671). Sedangkan yang terdapat di dalam Alquran
sekarang ayatnya berjumlah 6136 (F.Khitab halaman : 104).
Yang maksudnya para Sahabat radhiallahu ‘anhum telah mengeluarkan dari dalam
Alquran lebih kurang 1064 ayat.ma’azallah. Dan sekarang orang
Syiah tidak mempunyai Alquran asli, karena berabad-abad lamanya bersama Imam
Mahdi. (Fashl
Khitabhalaman : 81).
PERTANYAAN KEPADA SELURUH
ULAMA SYIAH
Jika kalian beriman terhadap kesempurnaan dan keaslian Alquran.
Maka tolong anda beritahu bagaimana pendapat anda terhadap ulama-ulama dan
mujtahidin Syiah khususnya yang dibawah ini yang jelas-jelas mengakui aqidah
tahrif Quran. Kafir atau mukmin?.
Muhammad Ya’qub Kulaini – Syaikh Mufid – mufasir ‘Iyasyi –
Syaikh Ahmad Tibrisi – Mirza ‘Alauddin – Abdul Aziz Kasyi – Mulla Baqir Majlisi
– Khalil Quzwaini – ma’sum Husain bin Ruh Naubakhti dan yang lainnya. Tolong
dijelaskan sejelas-jelasnya???
Kedua. Aqidah kufur Syiah yaitu bahwa Allah Swt. melakukan bada’. Yakni Ilmu Allah Swt. selalu berubah-ubah dan berganti-ganti,
karena Allah Swt. tidak mengetahui hasil dari segala perkara. Ma’azallah.
Penulis Ushul
Kafi banyak sekali memberitakan riwayat-riwayat semacam ini.
Bahkan ia menjadikan riwayat-riwayat itu dalam satu bab yang dinamakan “Babul Bada’”. Dinukilkan dari Imam Ali Ridha “Tidaklah Allah Swt. mengutus
seorang nabi tanpa disertai pengharaman khamar dan pengakuan Allah Swt.
(mengenai Dirinya) dengan bada’. (Ushul Kafihalaman : 56).
Aqidah kufur Ketiga. Adalah penghinaan kepada Syaikhain ra. dan fitnah terhadap
Siti Aisyah ra. Oleh karena itu para penulis buku Fatawa Alamghiri(dikumpulkan pada masa kerajaan Aurang Zaib yang ditanda tangani
lebih dari 500 ulama terkemukan yang ada di Hindustan. Dan Syaikh Abdur Rahman
–ayahnya syaikh Waliyullah Dahlawi- adalah ulama yang ikut menandatangani buku
tersebut) menulis “Orang Syiah jika menghina Syaikhain ra. dan melaknat
keduanya, maka mereka kafir. Begitu juga bagi orang yang mengingkari khilafat Abu Bakar ra.. Begitu juga bagi orang yang mengingkari khilafat Umar ra. menurut pendapat yang paling shahih.” (Fatawa Alamghiri jilid : 2 halaman : 114, Syami jilid : 3, halaman : 294). “Tidak diragukan lagi kekafiran
bagi orang yang memfitnah Aisyah ra. dan mengingkari khilafat Abu Bakar ra.” (Radul Mukhtar jilid:3
halaman : 406).
Mengkafirkan Syiah hukumnya wajib. Sebagaimana yang termaktub
dalamFatawa
Alamghiri “Wajib
mengkafirkan Rawafidh, dan begitu juga orang-orang yang keluar dari millat Islam dan hukum mereka sama seperti murtad.” Bahkan jika
ada orang yang tidak mengkafirkan mereka, ia sendiri yang kafir seperti mereka.
“Barang siapa yang bertawaqquf mengenai kekafiran Syiah, maka ia juga kafir seperti
mereka.” (‘Uqud jilid : 1 halaman : 92).
Aqidah kufur
keempat. Adalah tentang Ishmahnya para Imam yang 12. padahal selepas Rasulullah saw, jangankan
12 imam, orang-orang yang lebih tinggi derajatnya dari mereka seperti Syaikhain
ra. dan ummul mukminin ra. saja tidak ada yang ma’sum. “Tidaklah ada selepas
Rasulullah saw. manusia yang ma’sum dari kesalahan. Dan kami umat Islam tidak
akan mengakui kema’suman sesorangpun setelah Rasulullah saw. Dan seluruh orang
yang mendakwakan kema’suman terhadap diri seseorang setelah Rasulullah saw,
maka orang tersebut adalah kadzzab, Dajjal, bahkan kafir.” Tapi anehnya ada
sebagian ulama Sunni yang mengatakan Syiah tidaklah mengingkari aqidah Khaatm
nubuwwat. Mengenai masalah yang sepele seperti ini saja mereka tidak paham,
bahwa Syiah secara terang-terangan menafikan aqidah Khaatm Nubuwwat serta
termasuk pengkhianat. Sebagaimana yang dinyatakan Syah Waliyullah Muhaddist
Dahlawi dalamTafhimat
Ilahiya halaman :
244
Oleh
Maulana Muhammad Umri Faruqi Nu’mani.
Ustad Darul
Muballighin Locknowi.
TAMBAHAN II
Sesungguhnya Rawafidh bukanlah termasuk
golongan muslimin. (Alfashljilid : 2 halaman : 78. Ibnu Hazm). Tidak ada hak bagi Syiah di
dalam kelompok Islam. (Syifa
Qadhi Iyadh). Secara ijma’ mereka
kafir. Tidak ada pertentangan di dalamnya. (Mazahir Haq
jilid : 4, halaman : 84). Syaikh Muhammad bin Yusuf, Syaikh Ahmad bin Yunus,
Imam Abdullah bin Idris wafat 192 H. Semuanya sepakat di dalam pengkafiran
Syiah. (Sharimul
Maslul Halaman : 575. Ibnu
Taimiyah).
Rasulullah saw. bersabda “Akan muncul di akhir zaman nanti suatu
kaum, yang menamai golongan mereka dengan Rafdhah.” (Musnad Ahmad 1:103). “Akan
datang setelahku nanti satu kaum yang menyebut diri mereka dengan Rafdhah. Jika
kalian menjumpainya bunuhlah. Karena mereka musyrik. Dan mereka menghina Abu
bakar ra. dan Umar ra. Dan barang siapa yang menghina Sahabatku, baginyalah
laknat Allah Swt., malaikat dan seluruh manusia. (Daruquthni). “Akan datang
satu kaum yang menghina dan merendahkan para Sahabat ra. Janganlah duduk dengan
mereka, memberi makan dan minum mereka. Dan janganlah menikahkan mereka dan
menikah dengan mereka. Janganlah shalat bersama mereka, dan janganlah menyolati
mereka. Dibolehkan melaknat mereka. (Ghaniyatut Thalibin. Halaman
: 179. mukaddimatul
Awashim Halaman : 24.)
Oleh Maulana
Abbas Ahmad.
Mujtahid Darul
Muballighin Locknowi’e.
Demikian telah kami sampaikan himbauan dan fatwa-fatwa dari para
ulama India dan Pakistan, semoga dapat membantu pembaca dalam mengambil sikap
terhadap Syi’ah Imamiyyah Itsnaasyariyyah atau yang sekarang menggunakan nama
samaran Madzhab Ahlul Bait.
ASH-SHOWAAIQ EDISI
NOPEMBER 2006