Istilah Syi’ah berasal dari kata tasyayyu’, yang berarti:
membela, menolong. Sedangkan Syi’ah artinya: para penolong atau para pengikut.
Dahulu, istilah Syi’ah digunakan bagi orang-orang yang membela Ali Radhiyallahu
‘anhu dan keluarganya, tetapi kemudian digunakan sebagai nama pada kelompok
Rafidhah (Syi’ah Ja’fariyyah; Itsna ‘Aysariyyah) dan Zaidiyyah.
PERKEMBANGAN SYI’AH
Syi’ah melewati perkembangan-perkembangan sebagai berikut:
1.Dahulu, istilah Syi’ah (tasyayyu’) digunakan sebagai ungkapan
kecintaan terhadap Ali Radhiyallahu ‘anhu dan keluarganya, tanpa merendahkan
sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain.
2. Kemudian berkembang sehingga melewati batas terhadap Ali
Radhiyallahu ‘anhu dan sebagian anggota keluarganya, mencela sahabat
Radhiyallahu ‘anhum, bahkan mengkafirkan mereka, disertai aqidah-aqidah lain
yang bukan dari agama Islam sama sekali, seperti: taqiyyah, imamah, ‘ishmah,
raj’ah, dan batiniyyah.
3. Kemudian di antara mereka ada yang menuhankan Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu ‘anhu dan imam-imam setelahnya, berkeyakinan reinkarnasi
dan aqidah-aqidah kufur lainnya, yang bertameng dengan tasyayyu’ (kecintaan
terhadap Ali Radhiyallahu ‘anhu dan keluarganya).