TRAGIS, SYI’AH BERTERIMA KASIH KEPADA PEMBUNUH
HUSEIN ! Sungguh banyak pertanyaan yang sebenarnya layak dilemparkan kepada
para penganut Syi’ah Rafidhah. Fondasi agama yang rapuh membuatnya mirip dengan
Kristen, setiap satu kebohongannya terbongkar, mereka terpaksa menciptakan dusta
baru untuk menutupi kebohongan yang lama, dan demikianlah seterusnya.Mungkin,
pertanyaan terbesar adalah masalah Imamah?
Monday, August 10, 2015
Semua Umat Nabi Muhammad Akan Masuk Surga, KECUALI YANG ENGGAN…
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Seluruh umatku akan masuk
jannah, kecuali yang enggan.”
Maka dikatakan:
“Wahai Rasulullah, siapa yang
enggan?”
Beliau menjawab:
“Barangsiapa yang menaatiku
maka dia pasti masuk jannah, sedangkan barangsiapa yang mendurhakaiku maka
sungguh dia telah enggan (masuk jannah).”
(Hadits Riwayat Al-Bukhari)
Seandainya Bahasa Indonesia Diambil Kosakata Arabnya,… Mungkin Kita Akan Berbicara Dengan Bahasa Isyarat..
Kamu Anti Arab atau Anti
Islam?
Saya heran sama orang yang
anti Arab. Alasannya apa?
Kalau alasannya, “Kita harus cinta
dan menjaga budaya asli Indonesia,” berarti kita juga harusanti Amerika, anti Korea, anti India, anti Australia, anti China, dan sebagainya.
Kalau alasannya, “Arab menjajah
Indonesia dengan tameng penyebarluasan agama,” makasungguh lucu! Karena justru orang-orang Eropa
yang TERBUKTI menjajah Indonesia sambil membawa agama Kristen. Sedangkan Islam masuk ke
Indonesia lewat perdagangan dan secara damai, bukan lewat penjajahan.
Adat Bangsa Arab Jahiliyah
Sesungguhnya, masa fatrah (masa tidak adanya
rasul) terus berlangsung di tengah bangsa Arab dalam jangka waktu yang begitu
panjang, tanpa turunnya wahyu ilahi dan tidak pula ada pengemban …
Sesungguhnya, masa fatrah (masa tidak
adanya rasul) terus berlangsung di tengah bangsa Arab dalam jangka waktu yang
begitu panjang, tanpa turunnya wahyu ilahi dan tidak pula ada pengemban hidayah
(hidayah al-irsyad). Kurun waktu itu terjadi antara masa kenabian Ismail ‘alaihissalam dan
masa kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sang penutup
para nabi. Oleh sebab itu, beragam adat kebiasaan buruk pun mulai bermunculan
di tengah masyarakat Arab jahiliah. Adat kebiasaan baik yang dahulunya ada,
akhirnya tertutupi oleh adat kebiasaan buruk yang mulai mendominasi.
Said Aqil Siradj Anggap Warga NU yang Tak Hidupkan Syiar Sesat Syiah, Goblok!
Perbedaan Kita Dengan Syiah Hanya Furuiyah, Benarkah?
Oleh: Dr. H. Syamsul Hidayat, M.A
Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah
Kepala Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
FAI UMS Surakarta
Ketika memberikan kata sambutan pada peluncuran
buku “Kapita Selekta Mozaik Islam” karya Prof. Dr. Umar Shihab, salah satu
Ketua MUI Pusat di Hotel Pan Pasifik, 14 Oktober 2014 yang lalu terdapat
pernyataan al-Ustadz Prof. Dr. M. Dien Syamsuddin yang menarik untuk dicermati.
Kenapa perlu dicermati? Karena sambutan itu disampaikan dalam kapasitas beliau
sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, tetapi juga tidak boleh dipungkiri
karena pernyataan tersebut disampaikan di depan publik yang juga didengar oleh
warga Muhammadiyah, maka tidak bisa dipisahkan dari posisinya yang juga sebagai
Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Memohon Kepada Allah Agar Mati Syahid
Islam merupakan ajaran yang
tidak saja mengatur urusan kehidupan manusia di dalam kehidupannya di
dunia. Islam mengatur kehidupan seseorang hingga persiapannya menuju alam
berikutnya, yaitu Akhirat. Bahkan Islam menganjurkan setiap Muslim agar
mengupayakan bentuk kematian yang paling mulia, yaitu mati syahid. Mati
syahid secara umum berarti mati dalam perjuangan menegakkan agama Allah sebagai
akibat pembunuhan oleh fihak musuh, yaitu kaum kuffar di medan perang.
Namun selain itu, Nabi shollallahu
’alaih wa sallam juga menyebutkan beberapa bentuk kematian yang bisa
mengantarkan seseorang kepada derajat mati sebagai syuhada. Misalnya orang yang
meninggal karena tenggelam atau saat sedang mempertahankan hartanya yang
dirampas para perampok atau mati karena terkena wabah atau seorang wanita yang
sedang berjuang melahirkan bayinya.