Sering kita mendengar sebagian tokoh ormas di negeri ini menjadikan syariat Islam sebagai bahan canda dan tertawaan. Mereka mengatakan jilbab adalah budaya Arab, mereka mengatakan cadar adalah busana Arab, mereka mengatakan bahwa berjubah dan berjenggot sama persis dengan Abu Jahal dan beragam kicauan yang lain.
Mereka tidak berani mengolok-olok syariat Islam terang-terangan, karena tentu akan mendapat penolakan keras dari masyarakat. Namun langkah yang mereka ambil adalah berupaya menggiring opini masyarakat bahwa pengamalan syariat Islam itu tidak perlu, karena hanya ikut-ikutan budaya Arab, seolah-olah istilah Arab sangat rendah dalam pandangan mereka.