Mereka heran kenapa orang Arab Baduwi
bisa mengalahkan pasukan yang sudah terlatih. Lalu muncul gerakan ‘syu’ubiyah’
(nasionalisme, sentimen kebangsaan) Persia. Orang-orang Persia yang baru masuk
Islam dihasut untuk lebih menonjolkan kebangsaannya dari pada keislaman, “Kita
ini Islam, tapi `kan kita orang Persia.” Ketika nasionalisme dikobarkan,
orang-orang Persia ini dalam merealisasikan gerakannya ada dua: kalau tidak ke
Syi’ah, ya ke Khawarij. Contoh gerakan yang mencoba menggunakan nasionalisme
seperti Ibrahim b. Mamsad yang ingin menghidupkan kembali keagungan
Persia.
Institute for the Study of Islamic
Thought and Civilizations (INSISTS) hari Sabtu (06/01/2018) pagi menghelat
acara “Pre-Launching” buku Dr. Syamsudin Arif yang berjudul: “Bukan Sekadar
Madzhab: Oposisi dan Heterodoksi Syi’ah.” Acara yang diselenggarakan dari pukul
10.00-12.00 ini berlangsung hangat dan padat peserta.