Monday, March 30, 2015

Pemerintahan Saudi Serukan Para Khotib di Pelosok Negeri Jelaskan Bahayanya Syiah

Pemerintah Arab Saudi mengirim intruksi ke seluruh  masjid di seluruh negerinya dalam pekan ini untuk memerintahkan khotib  tentang bahayanya Syiah  yang didukung Iran di Yaman dan menyatakan pemberontak Syiah Houthi di Yaman sebagai “musuh Islam” dan “teroris.”
Kementerian Saudi meminta Imam untuk menekankan bagaimana negara-negara Teluk harus berjuang melawan pemberontak Syiah Houthi untuk menyelamatkan Yaman dan orang-orang dari “agresi Houthi dan penindasan.” Instruksi menyoroti cara-cara kekerasan yang digunakan oleh pemberontak yang didukung Iran untuk menaklukkan Yaman, termasuk membunuh warga sipil dan menghancurkan masjid dan lembaga Islam. Sholat Jumat adalah ritual besar Islam  dalam sepekan .  Sejak masa awal Islam, khotbah Jumat telah menjadi sarana untuk menyebarkan pesan dari khalifah untuk disampaikan kepada jamaahnya. ( Indonesia akan tiru, Insya Allah )

Ulama Muslim Lebanon Dukung Serangan Saudi Terhadap Houthi Dan Berharap Akan Berlanjut Di Irak, Suriah Dan Palestina.

“Asosiasi Ulama Muslim” di Lebanon, Pada hari Minggu, mengeluarkan pernyataan mendukung “langkah berani” yang ditempuh Saudi dan koalisinya untuk melancarkan operasi militer di Yaman, asosiasi berharap agar kekuatan ini juga akan menyibak kegelapan di Suriah dan Irak, serta mampu memberikan dukungan kepada Masjid Al-Aqsa dan Mujahidin di tanah Palestina.
Asosiasi mengatakan dalam pernyataannya bahwa “negara Islam sedang diserang baik dari sisi agama, keamanan, stabilitas maupun kekayaannya, dan serangan itu dipimpin oleh Iran serta kaki tangan mereka di Yaman, Irak, Suriah, Lebanon dan lainnya.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa “serangan ini datang dalam rangka mewujudkan kembali Kekaisaran Persia dan ibukotanya, Baghdad, sebagaimana yang telah diperlihatkan oleh beberapa pemimpin mereka secara terbuka yang bertentangan dengan dasar Islam.”
Dan asosiasi mencela “kegigihan Iran dalam menganiaya masyarakat Muslim dengan bekerja sama dengan siapa yang ia kemarin sebut sebagai Setan Besar, melalui pembunuhan, deportasi dan penyiksaan serta mengambil hak masyarakat untuk menentukan nasib sendiri.” 

Inilah Tahap-Tahap Sebelum Syiah Mengkudeta Sebuah Negara


Haikal Hassan, pemerhati perkembangan kelompok Syiah dunia, dalam kultwitnya membongkar cara-cara yang dilakukan Syiah dalam mengkudeta sebuah negara atau pemerintahan yang sah. Hal ini diketahui setelah Haikal mengumpulkan informasi tentang gerakan Syiah di Indonesia serta melakukan studi komparasi dengan beberapa negara yang telah menjadi Syiah.
Negara-negara itu adalah Irak, Lebanon, Mesir, Suriah, dan Yaman. Pola Syiah sama di semua negara di atas dan termasuk Indonesia.
Berikut beberapa strategi yang diungkap oleh Haikal:
1. Syiah memulai dari pendidikan, yayasan, peringatan, lalu masuk kejajaran pemerintahan, partai, kabinet dan berakhir pada kudeta.
2. Melakukan pemutarbalikkan fakta sejarah melalui buku-buku dan kebohongan berita melalui sosial media & web.
3.Melakukan proses rekrutmen untuk menjadi Syiah melalui peringatan/pengajian. Polanya adalah cinta Nabi dan Ahlul Bait. Sebuah cara tepat yang pasti diterima.
4. Cinta Nabi & Ahlul Bait adalah WAJIB bagi semua Muslim. Tidak ada yang menolak. Kufur-lah org yg menolak hal ini. Inilah yang dijadikan pintu masuk.
5. Hal ini terus digaungkan ditambah dengan bumbu cerita kisah karbala yang telah menewaskan cucu-cucu Nabi. Kesedihan dibangun, asyura diagungkan, karbala disucikan.
6. Ketika emosional telah terbangun, maka kontranya adalah pelampiasan kebencian yang ditujukan kepada sahabat Nabi yang beda pendapat dengan Ali [Radhiyallahu ‘Anhu].
7. Maka aplikasi kebencian itu terejewantahkan kepada Sunni yang telah berabad-abad tak bisa berdamai dengan Syiah. Ironi! Salah langkah. Gagal paham.
8. Proses itulah yang tengah terjadi di Indonesia. Dengan pola yang sama di beberapa negara tersebut di atas, persis tengah terjadi di NKRI. Mengerikan!
9. Kerjasama antara universitas-universitas dengan Iran makin gencar. Ini dulu juga terjadi di Negara-negara yang porakporanda dan kemudian menjadi negara berbasis Syiah.
10. Sejak 10 tahun lalu, yayasan-yayasan dan penerbit Syiah bermunculan. Ini dulu juga terjadi di negara yang porakporanda dan menjadi syiah.
11. Sejak 5 tahun terakhir, ramai mahasiswa Indonesia yang digratiskan untuk kuliah di Iran. Ini dulu juga terjadi di negara-negara yang porakporanda dan menjadi Syiah.
12. Sejak awal kabinet ini, langkah dan gerak Syiah terlihat begitu massive, gencar dan terstruktur. Tugas ulama sebagai benteng NKRI makin berat.
Terakhir dalam kultwit di twitter, Haikal Hassan menyerukan kepada elemen bangsa untuk bersatu dalam mengkanter keberadaan Syiah di Indonesia