Penjelasan
Rabithah Ulama Al
Muslimin (Muslim Scholars Association) tentang Situasi Perubahan Terkini di
Yaman
6 Jumadi Ats Tsaniyah 1436 H
Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Menghukumi
segala sesuatunya, Maha Berkehendak atas segala yang Dia kehendaki, tiada cela
atas segala ketetapanNya, Dialah Al Waliyyu Al Hamiid, Yang Maha
Berkuasa lagi Maha Terpuji. Shalawat dan salam atas dia yang telah Allah Ta’ala
utus dengan Al Kitab dan dikuatkanNya dengan Al Hadiid (besi), dan atas segenap
keluarganya, dan seluruh shahabatnya.
Amma ba’du,
Rabithah Ulama Al Muslimin telah mengikuti perkembangan
rencana Dinasti Shafawi Persia (yaitu negara Iran –pen) di negeri Yaman, serta
mengikuti perkembangan mengenai orang-orang yang memperburuk suasana dari
kalangan kelompok Hutsiyyin, dan para pemimpin mereka yang berjiwa lemah namun
menjadi dalang berbagai fitnah. Sebagaimana Rabithah juga mengikuti rencana adanya
negara-negara yang bergabung dalam operasi militer guna membantu rakyat Yaman.
Menghadapi situasi ini, maka Rabithah Ulama Al
Muslimin menegaskan
beberapa poin berikut ini :
·
Bahwasanya
upaya penyelamatan Yaman dari cengkeraman penjajahan Iran As Shafawi yang
tercela, hukumnya adalah wajib
syar’i. Seluruh militer dari berbagai bendera, hendaknya menyatukan
urusan mereka demi melepaskan Yaman dari kekuasaan Persia yang tercela. Setiap
upaya yang dikerahkan dalam hal tersebut adalah hal yang patut disyukuri.
·
Rabithah
Ulama Al Muslimin menyerukan
kepada seluruh ulama Yaman, para da’i, dan mujahidin di dalamnya, untuk
menyatukan kalimat mereka dan memilih barisan mereka. Semua itu demi membela
agama, aqidah, dan negeri mereka dari serangan musuh. Hendaklah mereka
mengetahui, bahwasanya persatuan di atas hal yang mafdhuul (tidak
utama), adalah lebih baik daripada berpecah belah demi sesuatu yangfaadhil (utama).
Hendaklah mengingat firman Allah ‘azza wa jalla
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
“Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai” (QS.
Ali Imran : 103)
وَلا
تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ واصبروا
“Dan
janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu
hilang serta bersabarlah” (QS.
Al Anfaal : 46)
·
Wajib
atas setiap pemimpin suku, gubernur, panglima perang dan para tentara untuk
bertaqwa kepada Allah, tidak menukar agama dan negeri mereka demi sepotong
dunia yang sedikit. Hendaklah mereka berupaya untuk menjaga amanah yang telah
Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا
أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui” (QS.
Al Anfaal : 27)
·
Tidak
boleh bagi setiap muslim dan beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk memberikan
pertolongan kepada pemberontak Hutsi (Houthi), yang tujuan mereka tidak lain
hanyalah untuk menundukkan Yaman yang berhaluan Sunni, menjadi bagian dari
kekuasaan Iran, dan akhirnya merampok kekayaan negeri Yaman.
·
Bagi
segenap kaum muslimin di Yaman, Iraq, Syam, dan selainnya dari negeri-negeri
kaum muslimin agar tidak terkecoh dengan sekelompok orang yang mengangkat
jargon “Matilah Israel!”, “Matilah Amerika!”, namun kemudian (secara tidak
langsung –pen) justru bekerjasama dengan musuh Islam dan ummat Islam, dengan
membunuhi kaum muslimin di berbagai tempat.
Penutup
Rabithah menyerukan kepada segenap kaum muslimin dan
umat Islam, khususnya rakyat Yaman untuk bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla, kembali kepadanya semata, berpegang
teguh dengan tali Allah, yakin dengan pertolongan dan janjiNya, dan memenuhi
syarat-syaratNya (demi tegaknya janji Allah tersebut –pen).
إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ
وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Jika kalian menolong (agama) Allah, maka Allah pasti
akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian” (QS. Muhammad : 7)
Kami memohon pada Allah agar senantiasa menjaga
saudara kami rakyat Yaman, menyatukan kalimat mereka di atas kebenaran,
menolong ahlussunnah di setiap tempat, menghancurkan ahli bid’ah, kesesatan,
dan para pendusta agama.
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ
إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS. Al Hajj : 40).
***
Sumber: http://www.dorar.net/article/1817 / http://muslim.or.id/bahasan-utama-2/penjelasan-rabithah-ulama-al-muslimin-tentang-situasi-di-yaman.html