Jika Didukung, Sunni Iran Bisa Repotkan Syiah dan
Kurangi Pengaruhnya di Timur Tengah.
Saat ini terdapat gerakan di negara-negara Arab, terutama di
Teluk, yang mengajak untuk membantu perjuangan Sunni Iran (Ahwazi). Hal itu
karena jika didukung, kelompok minoritas ini akan cukup merepotkan pemerintah
Iran (Syiah) dan bisa mengurangi pengaruhnya di berbagai negara Arab.
Ajakan itu banyak terdapat di situs jejaring sosial, twitter. Bahkan saat ini sudah terdapat hashtag #Ahwasi_melawan. Misalnya netizen asal Teluk, Abdullah bin Muhammad, mengatakan, “Iran baru akan berhenti mengintervensi urusan dalam negeri kita, dan berhenti mendukung milisi bersenjata jahat di Suriah dan Yaman, jika disibukkan dengan urusan dalam negeri sendiri. Maka mari mendukung Ahwazi.”
Ajakan itu banyak terdapat di situs jejaring sosial, twitter. Bahkan saat ini sudah terdapat hashtag #Ahwasi_melawan. Misalnya netizen asal Teluk, Abdullah bin Muhammad, mengatakan, “Iran baru akan berhenti mengintervensi urusan dalam negeri kita, dan berhenti mendukung milisi bersenjata jahat di Suriah dan Yaman, jika disibukkan dengan urusan dalam negeri sendiri. Maka mari mendukung Ahwazi.”
Falih As-Shili mengatakan, “Mulainya
demonstrasi dilakukan Ahwazi melawan pemerintah Majusi di Teheran menandakan
dimulainya perpecahan negara Majusi.”
Sementara itu Mehna Al-Mehna mengirimkan
pesan kepada orang-orang Ahwazi, “Kepada saudara-saudaraku di wilayah Arab
Ahwaz, lanjutkan perjuangan kalian. Jiwa raga kami bersamamu. Kami berdoa agar
menolong dan membebaskan kalian dari para penjajah Persia.”
Dr. Rahaf Al-Harbi mengatakan, “Orang-orang
Ahwazi membutuhkan dukungan persaudaraan dan media. Suara mereka harus sampai
ke para pengambil keputusan. Sampai kapan kita membiarkan saudara-saudara kita
di Ahwaz dizhalimi?”
Ribuan orang dari kalangan Sunni melakukan
demonstrasi besar-besar di Ahwazi. Mereka memprotes politik pemerintah Iran
yang mendiskriminasi Sunni di Ahwazi.
Sejak jatuh ke tangan Syiah Iran tahun 1925,
kelompok Arab yang mayoritas adalah Sunni selalu mengalami intimidasi dari
pemerintah. Dulu, imperium Persia memang bermimpi menguasai wilayah ini. Saat
ini penduduk dilarang bercakap dengan bahasa Arab, membawa surat berbahasa
Arab, atau membawa mushaf Al-Quran yang tidak bertarjamah bahasa Persia.
Sunni Iran Mulai Bangkit
Melawan Pemerintah
Ribuan orang dari kalangan Sunni melakukan demonstrasi besar-besar
di Ahwazi. Mereka memprotes politik pemerintah Iran yang mendiskriminasi Sunni
di Ahwazi. Seperti diberitakan Islammemo, Ahad (15/2/2015) hari ini.
Salah seorang demonstran, Muhammed Majid
Al-Ahwazi, mengatakan bahwa pasukan dari kepolisian menutup semua akes ke
tempat dilakukannya demonstrasi. Hal itu untuk mencegah semakin besarnya
gelombang protes di Ahwazi.
Sejak jatuh ke tangan Syiah Iran tahun 1925,
kelompok Arab yang mayoritas adalah Sunni selalu mengalami intimidasi dari
pemerintah. Dulu, imperium Persia memang bermimpi menguasai wilayah ini. Saat
ini penduduk dilarang bercakap dengan bahasa Arab, membawa surat berbahasa
Arab, atau membawa mushaf Al-Quran yang tidak bertarjamah bahasa Persia.
http://www.dakwatuna.com/2015/02/15/63981/sunni-iran-mulai-bangkit-melawan-pemerintah/#axzz3YdZctwfl