Organisasi yang diketahui
Syaikh Yusuf Qardhawi itu juga mendukung sikap Bahrain mengusir Dubes Iran dari
negaranya.
Dilansir dari Al-Jazeera,
Sabtu (03/10), Asosiasi Ulama mengungkapkan bahwa pertempuran Rusia di Suriah
hari ini mewakili Barat, Israel dan Iran. Tujuannya, mencegah Ahlussunnah
memimpin diri mereka sendiri di bumi Syam.
Asosiasi Ulama mendesak warga
Syam melawan secara militer kampanye zalim itu. Seluruh umat Islam diminta
mendukung kaum Muslimin di Syam secara politik, militer dan dana.
“Jatuhnya Syam ke tangan
Rusia atau Iran akan berpengaruh besar bagi seluruh umat Islam,” kata Asosiasi
Ulama memperingatkan.
Lembaga yang anggota menyebar
di negara-negara Muslim dunia ini juga menyatakan mendukung sikap pemerintah
Bahrain yang mengusir Dubes Iran. Seluruh negara Musim diminta mengikut sikap
Bahrain karena ini sebagai langkah perlawanan paling utama.
Intervensi Rusia di Suriah
bukanlah suatu hal kebetulan. Namun, sebelumnya pasti Rusia mendukung rezim
sektarian di Suriah dari sisi intelijen militer, ekonomi dan politik.
Sumber:
Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
Para Pejuang 'Muwahid' Berada Diantara Dua
'Evil' Iblis
Ahad, 21 Zulhijjah 1436 H / 4 Oktober 2015
07:31 wib
Para 'muwahid' (pejuang
tauhid) berada diantara dua 'evil' (iblis), yaitu Rusia dan Amerika. Keduanya
menjadi 'proxy' (tangan) dari kekuatan kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani).
Keduanya akan terus menggunakan segala kekuatan yang dimilikinya memerangi para
'muwahid'. Sampai akhir zaman.
Kekuatan 'muwahid'
sepanjang sejarah kemanusiaan akan selalu berhadap-hadapan dengan kekuatan
kafir musyrik, yang sekarang berwujud Rusia dan Amerika. Rusia dan Amerika dua
wujud dari 'evil' ini, sekarang berlomba membunuhi Mukmin 'muwahid' yang setia
dan ikhlas kepada Rabbnya.
Kekejian kafir musyrik secara
telanjang di pertontonkan dihadapan umat manusia, bagaimana Rusia dan Amerika
membunuhi orang-orang yang tidak berdosa, dan hanya diberi stigma alias lebel
sebagai 'teroris'. Dua kekuatan 'evil' ini, berapa banyaknya manusia yang sudah
dibunuh?
Sejak perang Dunia I, II,
agresi militer di Afghanistan, Irak, mendukung kekejaman rezim rasis Zionis-Israel,
dan membiarkan Zionis melakukan kekejaman yang sangat keji terhadap Palestina.
Tapi, kedua kekuatan 'evil', masih mengaku sebagai negara yang beradab. Sebagai
pelindung kemanusiaan dan umat manusia.
Padahal, kedua 'evil' itu,
Rusia dan Amerika, terus memproduk senjata, dan sebagai industri, dan
negara-negara Islam digunakan sebagai ladang uji coba produksi senjata mereka,
dan jutaan Muslim dan Mukmin menjadi korban dari industri kafir musyrik, yang
sejatinya mereka itu, tak lain, wujud dari 'evil', yang terus melakukan
kerusakan dan kehancuran di muka bumi.
Maka, sangat naif dan tidak
masuk akal, bila masih ada kalangan negara-negara Islam, yang pemimpinnya masih
mencari perlindungan dari mereka, yang hakekatnya mereka itu merupakan wujud
dari 'evil', yang terang-terangan ingin menghancurkan negeri-negeri Islam dan
penduduknya.
Sekarang bukti yang paling
nyata, dan Allah Azza wa Jalla, membukakan kedok kejahatan terhadap kafir
musyirik (Yahudi dan Nasrani), secara telanjang di Suriah. Dengan fakta-fakta
yang tidak lagi dapat dipungkiri oleh siapapun. Rusia dan Amerika berebut
negara Suriah.
Dengan mendukung rezim Syiah
Alawiyyin yang dipimpin oleh Bashar al-Assad, dan membunuhi rakyatnya sendiri.
Dari mana senjata itu? Dari dua negeri 'evil' Rusia dan Amerika, dan mereka
tanpa malu sedikitpun, masih berbicara tentang 'teroris'. Sejatinya Rusia dan
Amerika, tak lebih dari 'evil' yang sangat kejam. Karena hanya diliputi oleh
hawa nafsu.
Persekongkolan keji antara
dua 'evil', Rusia dan Amerika, bersamaan dukungan dari Gereja Ortodok Rusia,
yang mengatakan tindakan Presiden Vladimir Putin itu, sebagai perang suci 'Holy
War” (perang suci).
Jadi menghadapi Daulah
Islamiiyah di Suriah dan Irak itu, sebagai 'Holy War', sekarang tertanam di
benak para pejuang 'muwahid', mereka bukan hanya berperang, tapi menghadapi
serangan udara Rusia dan Amerika itu, sebagai 'Holy War'. Sungguh Rusia dan
Amerika mewakili kepentingan kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani.
Itulah hakekat perang di
Suriah Perang antara kaum 'muwahid' yang ingin membela agama Allah (al-Islam)
sebagai al-haq, menghadapi kafir musyrik, Rusia dan Amerika, yang merupakan
wujud dari 'evil' yang sekarang ini, menggunakan segala jenis senjata
menghadapi Mukmin 'muwahid', dan akan terus berlangsung. Tanpa pernah berhenti.
Sampai para pejuang 'muwahid' dapat mengalahkan mereka.
Mereka menopang Bashar
al-Assad, dan hakekatnya tak berbeda, sebagai 'evil', yang ingin tetap eksis.
Vladimir Putin, Barack Obama, Hasan Rouhani, Bashar al-Assad, Netanyahu, dan
al-Sisi, tak lain, mereka ini adalah pemimpin gerombolan 'evil', dan saatnya
nanti Rabbul Alamin, pasti akan menghukum mereka. Wallahu'alam.