Setelah Arab Saudi
menghancurkan bisnis Minyak Rusia, kini Turki juga berencana menghajar
perekonomian Rusia. Hal itu dinyatakan Presiden Erdogan baru baru ini untuk
menghentikan pembelian gas alam Turki ke Rusia. Turki adalah pembeli gas alam
Rusia nomer satu paling banyak, hal itu akan menyebabkan kekacauan dalam
perekonomian Rusia.
“Kami adalah nomor satu
konsumen gas alam Rusia. Kehilangan Turki akan menjadi kerugian serius bagi
Rusia. Jika perlu, Turki bisa mendapatkan gas alam dari berbagai tempat,
“Sekitar 28-30000000000 meter kubik (bcm) dari 50 bcm kebutuhan tahunan gas
alam Turki dipenuhi oleh Rusia.” jelas Erdogan dikutip Anti Liberal News dari
Reuters.
Hal ini dilakukan Erdogan
setelah Rusia acapkali melanggar wilayah udara Turki untuk melakukan serangan
ke Muslim Suriah. Bahkan laporan dari media Sosial pesawat Jet Turki telah
menembak pesawat tempur milik Rusia.
Sebelumnya, Kerajaan Saudi
Arabia telah menghancurkan harga Minyak Rusia di pasar Dunia. Agresi ekonomi
telah dilancarkan Saudi terhadap Rusia di pasar minyak dunia, sebagaimana
dilaporkan Reuters, Kamis (15/10/2015).
Melalui serangan diskon
besar-besaran, kerajaan minyak timur tengah ini berhasil menggaet perusahaan
raksasa global seperti Shell (RDSa.L), Total (TOTf.PA), hingga perusahaan
menengah Eropa sekelas Polandia untuk meninggalkan minyak mentah Rusia.
Bahkan, serangan ini
diberlakukan Riyadh sebagai pemasok minyak di pasar Asia, dimana sebelumnya
diungguli Rusia selama bertahun-tahun. Lagi-lagi, jurus diskon besar-besaran
menjadi daya pengalih pasar dari lapak minyak Moskow. Dengan demikian Saudi
kini menjadi pemasok minyak dominan di Asia dan Eropa.
Kekalahan Rusia ini tidak ada
hubungannya dengan akibat sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia atas Ukraina,
sebab yang itu hanya berlaku untuk peralatan industri energi, tetapi tidak
untuk minyak atau gas itu sendiri. Sebaliknya, itu adalah pertempuran
komersial Saudi melawan Rusia dengan cara menggaet pelanggan dalam perannya
sebagai eksportir juga dengan memanfaatkan momentum harga minyak dunia yang
melemah.
Sumber perdagangan mengatakan
kepada Reuters bahwa perusahaan global seperti Exxon, Shell, Total
dan Eni telah membeli semua minyak Saudi untuk kilang mereka di Eropa Barat dan
Mediterania dalam beberapa bulan terakhir dengan mengorbankan minyak Rusia.
“Saya semakin mengurangi dan
mengurangi pembelian minyak mentah dari Rusia untuk kilang minyak saya di Eropa
hanya karena barel Saudi lebih menarik. Tak ada langkah lebih cerdas selain
dari membeli minyak mentah Saudi yang lebih murah,” seorang pembeli dari salah
satu perusahaan global mengaku, tanpa menyebutkan namanya kepada media.
Dahulu, Riyadh memfokuskan
penjualan kepada AS dan pasar Asia, meninggalkan Moskow sebagai pemasok utama
ke Eropa, terutama negara-negara Timur yang pernah menjadi bagian dari blok
Soviet.
Namun, eksekutif minyak yang
paling kuat di Rusia, Kepala Rosneft (ROSN.MM) Igor Sechin, mengatakan pada
Selasa (13/10) bahwa Arab Saudi telah mulai memasok minyak ke bekas negara
komunis Polandia dengan strategi “banting harga”. Kemudian pada Rabu
(14/10), Menteri Energi Rusia Alexander Novak menjelaskan masuknya Saudi ke
pasar Eropa Timur sebagai “kompetisi terberat”.
Red : Maulana Mustofa