Jum'at, 25 Zulhijjah 1436 H / 9 Oktober 2015
09:09
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
akan membahas maraknya perayaan Idul Ghadir oleh gerombolan Syiah. Lantaran
banyak pihak merasa khawatir dengan maraknya perayaan oleh kelompok yang
mengaku Islam ini.( Segera larang ! )
“Kita akan membahasnya, jadi
belum bisa sekarang,” jelas Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin, Kamis
(8/10/2015) pagi, lansir Hidayatullah.com
“Insya Allah akan
dimusyawarahkan, nanti hasilnya akan kita sampaikan,” sambungnya.
Terkait, Wakil Sekretaris
Jenderal MUI Dr.Tengku Zulkarnain, MA Zulkarnain menyimpulkan bahwa Idul Ghodir
adalah buatan Syiah untuk mengatakan shahabat Nabi Shalallahu ‘Alaihi
Wasalam selain Abu Dzar, Miqdad, dan Salman al Parsi adalah
manusia-manusia yang pengkhianat semuanya.
“Umat Islam Indonesia itu
adalah Islam yang berfaham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) maka wajib menolak
perayaan Ghodir Khum yang jelas-jelas menghina Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam
sebagai manusia yang gagal dan menghina para sahabat beliau yang setia,”
tegasnya.
Lebih lanjut lagi, Tengku
mengingatkan bahwa Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq dan Sayyidina Umar bin Khathab
adalah mertua Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam. Sedangkan Sayyidina Ustman bin
Affan adalah menantu Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam. Sayyidina Muawiyah adalah
adik ipar Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam. Dan Sayyidina Zubeir adalah paman
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
“Serta shahabat yang lainnya
awwalin dari Muhajirin dan Anshor adalah manusia yang dijamin
sebagai radhiyallau anhum dan telah dijanjikan utk mendapatkan surga
dalam al-Quran surat at-Taubah ayat 100. Menghina sahabat sama saja dengan
menafikan ayat al-Quran. Dan menafikan ayat al-Quran bisa jatuhnya menjadi
murtad,” tandas Tengku.
Sebelumnya Hidayatullah.com mewartakan,
sekitar seribuan orang menghadiri perayaan Idul Ghadir yang di selenggarakan
Pinpinan Wilayah (PW) Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) Jawa Barat di halaman
sekolah Muththahari yang berlokasi di Jalan Kampus Kiaracondong Kota Bandung,
Ahad (4/10) lalu.
Dalam sambutannya Ketua Umum
Pengurus Pusat (PP) Ijabi, Syamsuddin Baharuddin menyebutkan dalam memperingati
hari hari penting Syiah biasanya di gelar di ruangan tertututup, namun kali ini
ia sengaja menggelar di ruang terbuka.
Plus kedatangan ekstrimis
Syiah asal Australia, M. Tawhidi yang dengan leluasa mendatangi Indonesia. Hal
ini dinilai berbahaya dan ditakutkan akan menjadi basis ekspansi ideologi Syiah
di Indonesia. Musibah, Innalillahi wainna ilaihi roji’un.
(azm/arrahmah.com)