Rabu, 17 Zulqaidah 1433 H / 3 Oktober 2012
08:38
Rezim Syiah Iran mengalami
krisis internal akibat perang di Suriah. Iran telah menggelontorkan dana lebih
dari 10 milyar dolar untuk mempertahankan kekuasaan anteknya rezim Nushairiyah
Suriah. Demikian harian Al-Quds Al-Arabi melaporkan pada Senin (1/10/2012).
Militer, kepolisian dan
intelijen rezim Suriah telah gagal memenangkan pertempuran melawan Mujahidin
Islam dan FSA. Sampai saat ini perang masih berkecamuk dan militer rezim Suriah
terus mendapatkan pukulan telak Mujahidin dan FSA.
Hal itu mengakibatkan
terjadinya perpecahan intern dalam tubuh rezim Syiah Iran terutama antara
pemimpin spiritual revolusi Iran, Ali Khamenei dan kepala dinas intelijen
jenderal Qasim Sulaimani.
Semoga Allah menjadikan mereka saling membinasakan
Harian berbahasa Arab,
Al-Quds Al-Arabi, mengutip dari sumber-sumber yang dekat dengan rezim Syiah
Iran melaporkan bahwa kedua tokoh itu saat ini terlibat perselisihan tajam
akibat kekalahan perang di Suriah.
Seorang pejabat Suriah yang
membelot ke pihak revolusi rakyat dan saat ini tinggal di negara Teluk
menyebutkan bahwa rezim Iran membayar gaji tentara Suriah sejak beberapa bulan
terakhir. Iran juga mengirimkan persenjataan dan logistik untuk tentara Suriah.
Jenderal Qasim Sulaimani
memimpin langsung pasukan khusus Iran brigade Al-Quds dalam perang di Suriah.
Setahun yang lalu Sulaimani meyakinkan pemimpin spiritual tertingi Iran
Khamenei bahwa pasukannya akan mampu menghadapi revolusi Suriah dan memberangus
para pejuang Islam di Suriah. Nyatanya tidak! (arrahmah.com/salam-online.com)