Monday, November 9, 2015

Apakah Ini Sinyal Pengkudeta Mesir Balik Kanan?

SANG PENGKUDETA BALIK KANAN??

Analisa Ibrahim bin Abdirrahman At-Turkiy
(terjemahan bebas)

Kenapa As-Sisi, tokoh pengkudeta di Mesir mengumumkan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah bagian dari masyarakat Mesir, dan bahwasanya rakyat Mesir lah yang menentukan peran mereka di masa depan?


Menariknya, pengumuman ini dikeluarkannya setelah sehari sebelumnya peradilan Mesir juga menyatakan bahwa jama’ah Ikhwanul Muslimin terbebas dan bersih dari tuduhan sebagai jama’ah teroris?


Hal ini tidak lain adalah karena As-Sisi terus mengalami eskalasi kegagalan demi kegagalan, baik di bidang politik, urusan dalam negeri, hubungan luar negeri, ekonomi dan juga bidang militer, yang memaksanya untuk melakukan politik “balik kanan”.

Dalam ranah politik, politik dalam negeri, As-Sisi telah mengalami kegagalan, di mana dalam pemilu terakhir yang diselenggarakannya, pemilu parlemen ini telah diboikot secara meluas dan besar oleh rakyat Mesir, sebab rakyat Mesir tahu bahwa parlemen yang akan terbentuk pasca pemilu hanyalah satu bentuk formalitas semata.

Dalam tataran politik antara bangsa, Mesir telah tersingkir dari panggung percaturan internasional dalam banyak isu, dan bahkan As-Sisi tidak lagi mampu memenuhi hak-hak negaranya.

Dalam tataran ekonomi, anggaran negara Mesir terus menerus mengalami deficit anggaran, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam 25 tahun terakhir, sehingga public Mesir mulai membincangkan bahwa dalam dua bulan ke depan, negara tidak mampu lagi membayar gaji pegawai. As-Sisi sendiri pun meminta tolong kepada rakyat untuk urusan gajinya.

Dan dalam bulan-bulan mendatang, masalah ketidak mampuan negara untuk membayat gaji ini bisa berubah menjadi halilintar yang akan meledakkan kemarahan rakyat.

As-Sisi pun telah gagal secara militer dalam kaitan dengan ISIS Sinai. Dunia pun mempercayai klaim ISIS Sinai bahwa mereka lah yang telah menjatuhkan pesawat Rusia.

Akibatnya tidak tanggung-tanggung, dunia pun mengambil keputusan untuk tidak menerbangkan pesawat mereka melintasi Sinai, sesuatu yang berdampak kepada Mesir secara social, politik, ekonomi dan khususnya pariwisata, di mana aspek pariwisata langsung merosot tajam, yang pasti berpengaruh besar terhadap ekonomi Mesir yang diantara andalan income utamanya adalah pariwisata.

Satu demi satu, proyek-proyek siluman As-Sisi pun mulai terungkap, seperti: proyek satu juta apartemen, satu hektar juta sawah lading, ibu kota baru dan terusan Suez jilid 2. Sebagai akibatnya, sirna lah harapan, mimpi dan obsesi masyarakat.

Mitra-nya dari negara-negara Arab-pun satu demi satu mulai meninggalkannya, malahan belakangan Barat pun juga tidak mau lagi memberikan sokongan politik kepadanya, sebab mereka mengetahui, ibarat kapal, As-Sisi itu sudah mau karam, siapa sudi menolongnya. Bahkan mereka pun sudah mulai berbalik menyerangnya, dengan cara membuka file-file kejahatannya, tidak tanggung-tanggung, file-file pelangaran HAM-nya dibuka di kongres.

Bahkan, suasananya lebih buruk lagi, di mana begundal media nya pun telah berbalik menyerang dia, bahkan secara terbuka dan terang-terangan, di “kampung halaman” As-Sisi sendiri, yang mengakibatkan As-Sisi pun berbalik menyerang dan menjelek-jelekkan mereka.

Di Mesir, sekarang sudah mulai ramai lagi keinginan rakyat untuk kembali turun ke Tahrir Square, secara perlahan namun pasti, seruan ini pasti akan direspon oleh rakyat yang telah mulai merasakan pedihnya krisis ekonomi yang semakin tidak tertahankan.
Jadi, ibaratnya As-Sisi sekarang telah berdiri di atas pijakan bidang tanah, di mana tanah itu akan mengalami longsor besar, karenanya, orang mulai bermaksud menyelamatkan diri mereka masing-masing agar tanah longsor itu menguburnya hidup-hidup.
Sumber:
https://www.facebook.com/musyafa.ahmadrahim/posts/916235848466290