Kebenaran
Hanya Milik Allah, Disampaikan Oleh Rasulullah
Banyak orang ketika di sampaikan
nasehat enjawab “Kebenaran hanyalah milik Allåh”
Barangsiapa yang berdalih ketika disampaikan hujjah
kepadanya “kebenaran hanyalah milik Allåh”, maka kita jawab, “benar, kebenaran
milik Allåh, dan Allåh-lah yang telah menurunkan Kitab-Nya (Al-qur’an) dan
mengutus Råsul-Nya [dengan sunnahnya], dan memilih para shåhabat Råsul-Nya
[dalam memahami al-qur’an dan as-sunnah] untuk menerangkan kebenaran tersebut.”
Maka jika ada yang mengatakan kebenaran hanyalah milik Allåh, berarti ia pun harus tunduk kepada
al-qur’an dan as-sunnah yang sesuai dengan pemahaman para shåhabat dan
orang-orang mengikuti mereka dengan baik….
1. kembali kepada al-qur’an dan
as-sunnah
Kenapa harus kembali kepada
al-qur’an dan as-sunnah?
Karena Allåh telah berfirman,
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى
اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ
ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا﴿٥٩﴾
Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.(An-Nisa: 59)
Maka kita wajib
mengembalikan kepada al-qur’an dan as-sunnah, bukan kepada “imam-imam
tertentu”, apalagi “syaikh/syaikh”, atau “ustadz-ustadz” atau “kiai-kiai” dll.
Atau malah dikembalikan kepada “masing-masing” wal ‘iyyadzubillah.
2. mengembalikan
kepada pemahaman yang benar dalam memahami al-qur’an dan as-sunnah.
Råsulullåh
shållallåhu ‘alaihi wa sallam bersabda, mengenai salah satu penyebab kehancuran
umatnya, (yang artinya),
“Mereka mempelajari
al-Qur’an, lalu menta’wilnya tidak sebagaimana yang diturunkan Allah..”
[Lihat Silsilah
Shahihah no: 2778]
“Sungguh, orang yang
masih hidup di antara kalian setelahku maka ia akan melihat perselisihan yang
banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan sunnah
Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk.”
[shåhih, hr. ahmad,
abu dawud, tirmidzi, ad-darimy, al-baghawy, al-hakim, al-laalikaaiy, dll.]
Hal ini menunjukkan
tentang wajibnya mengikuti Sunnahnya (Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam) dan sunnah para Shahabatnya ridhwanullahu ‘alaihim jami’an.
Maka, berarti kita
telah MENGIMANI, bahwa Allåh telah menurunkan kebenaran yang ada disisi-Nya
kepada seluruh hamba-Nya, tinggal apakah hamba-hamba-Nya tersebut dapat MELIHAT
atau KABUR atau BUTA terhadap kebenaran tersebut.
Penjelasan bahwa
Allåh telah menurunkan kebenaran-Nya sangat jelas nampak dalam ayat berikut,
Allåh subhanahu wa ta’ala berfirman :
قَدْ جَاءَكُمْ
بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ عَمِيَ
فَعَلَيْهَا ۚ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ﴿١٠٤﴾
Sesungguhnya telah
datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat
(kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta
(tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku
(Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (Al-An’aam: 104)
wallåhu ta’ala a’lam.
Abu Zulfa Dan Balqis
Yang
Tahu Kebenaran Hanya Allah?
kesalahan berpikir
Kalimat Racun: Yang Tahu
Kebenaran Hanya Allah?
Assalamualaikum ustadz…. ana mau
menanyakan satu hal,, terkadang sebagian orang mengatakan bahwa suatu hukum itu
hanyalah Allah yg berhak menentukan…
Ambil contoh, seperti masalah
halal-haram, sunnah-bid’ah, sah atau tidak dalam ibadah, dll… sehingga kita ga
berhak menghukumi
Mereka mengambil dalil:
الحق من ربك فلا تكونن من الممترين…
(Al-Baqarah: 147),
Bgmn ini ustad? Mhn
penjelasannya
Jawaban:
Wa alaikumus salam wa
rahmatullah
Bismillah was shalatu
was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Dalam al-Quran, Allah
memuji Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّكَ لَعَلَى
هُدًى مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya kamu
berada di atas petunjuk yang lurus.” (QS. al-Hajj: 67)
Kemudian, seringkali
ketika para sahabat ditanya oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mereka
tidak tahu jawabannya, mereka menjawab,
اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ
“Allah dan Rasul-Nya
yang lebih tahu.”
Sebagai contoh, dalam
hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bertanya kepada para sahabat,
أَتَدْرُونَ مَا
الإِيمَانُ بِاللَّهِ وَحْدَهُ؟
“Tahukah kalian, apa
itu iman kepada Allah semata?”
Jawab para sahabat,
قَالُوا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
Mereka mengatakan,
“Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Kemudian Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan prinsip-prinsip islam. (HR. Bukhari
53).
Demikian pula dalam
hadis dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat,
هَلْ تَدْرُونَ
مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟
“Tahukah kalian, apa
yang difirmankan Rabb kalian?”
Jawab sahabat,
قَالُوا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
Mereka menjawab,
“Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyampaikan kepada mereka, apa yang difirmankan oleh Allah. (HR. Bukhari
1038).
Demikian pula, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji beberapa sahabat. Diantara orang yang
dipuji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena pengetahuannya tentang halal
dan haram. Beliau bersabda,
أَرْحَمُ أُمَّتِى
بِأُمَّتِى أَبُو بَكْرٍ وَأَشَدُّهُمْ فِى أَمْرِ اللَّهِ عُمَرُ وَأَصْدَقُهُمْ
حَيَاءً عُثْمَانُ وَأَعْلَمُهُمْ بِالْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ
Umatku yang paling
kasih sayang terhadap sesama adalah Abu Bakr, yang paling disiplin terhdap
aturan Allah adalah Umar, yang paling pemalu Utsman, dan yang paling tahu
tentang halal haram adalah Muadz bin Jabal.. (HR. Turmudzi 4159, Ibn Hibban
7137 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Demikian pula,
pernyataan Ibnu Mas’ud, ketika megomentari orang yang salah dalam memberi
fatwa,
مَنْ عَلِمَ فَلْيَقُلْ
، وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ
Siapa yang tahu,
silahkan dia bicara. Dan siapa yang tidak tahu, ucapkan, ‘Allahu a’lam’ (HR.
Bukhari 4774)
Manusia Juga Tahu
Kebenaran
Dari semua bukti di
atas, kita hendak menyimpulkan bahwa manusia juga tahu kebenaran. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu kebenaran,. Bahkan Allah memuji beliau dan
Allah tegaskan bahwa beliau berada di atas jalan yang lurus. Demikian pula para
sahabat, termasuk Muadz yang disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagai sahabat yang paling paham masalah halal dan haram.
Ketika sahabat
mengatakan, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Menunjukkan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu kebenaran.
Karena itu, ketika
ada orang yang menyatakan, “Yang Tahu Kebenaran Hanya Allah” ini jelas
mendustakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Atau setidaknya menganggap Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak tahu kebenaran.
Jika kaidah ini
berlaku, berarti orang mengatakan, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu’ telah
berbuat syirik. Menyekutukan Allah dengan Rasul-Nya dalam masalah pengetahuan.
Sebagaimana Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu kebenaran, sahabat juga bisa mengetahui
kebenaran. Para sahabat mengambil kebenaran itu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Demikian pula orang lain di bawah genearasi sahabat. Mereka bisa mengambil kebenaran itu dari
generasi atasnya yang tahu kebenaran. Dan demikian seterusnya, hingga kebenaran
itu sampai ke kita.
Kalimat Racun
Barangkali ini
kalimat racun yang disebarkan di tengah masyarakat. Dengan tujuan sebagai
pembelaan bagi mereka yang tersedutkan pendapatnya karena tidak didukung dalil. Mereka punya maksud
jahat dengan menggunakan kalimat ini, yaitu untuk mempertahankan kesesatan yang
mereka miliki.
Anda tidak perlu
menyalahkan pendapat orang lain, tidak perlu menyesatkan orang syiah, meskipun
mereka benar-benar salah dan menyimpan dari kebenaran al-Quran dan sunah.
“Jika yang tahu
kebenaran hanya Allah”
Lalu untuk apa Allah
mengutus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menurunkan al-Quran, mengutus
Jibril untuk menemui para nabinya, kalau tidak untuk menjelaskan kebenaran
kepada mereka?
“Jika yang tahu
kebenaran hanya Allah”
lalu untuk apa pula
kita belajar al-Quran, belajar hadis, mengkaji sunah-sunah Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Mempelajari keterangan para sahabatnya?
Karena itulah,
kebenaran parameternya jelas, bukan bias. Jika kebenaran parameternya tidak
jelas, tidak ada gunanya Allah menurunkan al-Quran dan tidak ada gunanya pula
bimbingan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam al-Quran, Allah
banyak memerintahkan kita untuk yakin dan yakin, dan melarang untuk ragu dengan
ajaran islam. Misalnya firman Allah,
الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah
dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”
(QS. al-Baqarah: 147)
Jika kebenaran itu
relatif, dari mana kita bisa yakin?
Kalimat yang Benar
Sumber kebenaran
adalah Allah. Ini kalimat yang benar. Kemudian Allah tunjukkan kebenaran itu
kepada para hamba-Nya. Baik melalui wahyu yang Allah berikan langsung kepada
mereka, seperti yang dialami para nabi. Atau melalui keterangan yang dibawa
nabi, seperti al-Quran dan sunah. Inilah yang dimaksud dari firman Allah,
الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah
dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”
(QS. al-Baqarah: 147)
Sehingga siapa yang
pemikirannya, aktivitasnya, ucapannya, disesuaikan dengan ajaran Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, berarti dia di posisi sesuai kebenaran.
Sebaliknya, siapa
yang tidak mengikuti ajaran beliau, menyimpang dari prinsip agama yang beliau
sampaikan, maka dia sesat.
Allah berfirman,
وَمَنْ يُشَاقِقِ
الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ
الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Barangsiapa yang
menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan
jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah
dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali. (QS. an-Nisa: 115)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz
Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Minggu, Desember 13, 2015
Jawabanku untuk EMHA Ainun Najib
Kutipan dari perkataan EMHA Ainun Najib:
“Soal syirik itu kan haknya Allah yang mengetahui
syirik, kufur hanya Allah yang punya hak bukan oleh manusia," tuturnya.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Syirik itu bukan hanya Allah yang mengetahui, tapi
manusia juga harus tahu ajaran syirik dan tauhid. Bila tidak tahu di dunia
sebelum mati,lalu menjalankan kesyirikan
maka di akhirat akan berbahaya.
Syirik sudah dijelaskan oleh Allah dan RasulNya dalam quran atau hadis dengan
sejelas – jelasnya. Lalu bagaimana di
katakan bahwa syirik hanya Allah yang tahu dan manusia tidak paham
tentang hal itu. Ini sangat keliru dan tidak benar.
Masak Allah mengancam orang syirik dengan neraka, lalu Allah tidak menjelaskannya di dunia. Sungguh zalim
Allah bila tidak menunjukkan syirik
kepada manusia di duna lalu memasukkan manusia
yang syirik ke neraka. Ingatlah
ayat sbb:
يَا مَعْشَرَ
الْجِنِّ وَالْإِنسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ
آيَاتِي وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ
أَنفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ
أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum
datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan
kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu
dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami
sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi
atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. An`am 130
Contoh syirik.
Pernyataan Tuhan
tiga.
Bersumpah Dengan
Selain Allah
Memakai Gelang dan
Benang Penangkal
Mengalungkan Jimat
Ruqyah (Mantera atau
Jampi yang syirik )
Sihir
Tanjim (Ramalan
Perbintangan)
Perdukunan dan
Ramalan
Bernadzar Untuk
Selain Allah
Menyembelih Untuk
Selain Allah
Thiyarah (Berperasaan
Sial Karena Melihat, Mendengar atau Bertemu Sesuatu / burung )
Tabarruk / Meminta
Berkah Kepada Pohon dan Batu dll
Kata-kata Yang
Mengesankan Syirik
Memberi nama dengan
nama Allah atau dengan nama yang tidak layak kecuali hanya untuk-Nya.
Menamai manusia
dengan nama Abd (hamba) selain Allah
Ghuluw pada Nabi,
Shalihin & Kubur
Ghuluw (berlebihan)
dalam Mengagungkan Nabi SAW ( prantara syirik )
.Ghuluw (berlebihan)
dalam Mengagungkan Orang Salih ( prantara syirik )
Mengagungkan Kuburan
( prantara syirik )
Menjadikan Kuburan
Sebagai Masjid ( media syirik )
Lebih detil lihat
disini.
Tidak benar
pernyataan Ainun Najib bahwa hanya Allah yang tahu syirik sedang manusia tidak paham kpdnya. Ini sangat menyesatkan
dan tidak mengarah ke jalan yang lurus.
Beribadah tanpa dalil itu juga syirik, suatu misal
puasa mutih, ngerowot dll.
Bila puasa mutih itu di jalankan, maka orang yang
melakukannya adalah musrik.
Allah tidak memerintah puasa mutih, lalu dia
mengerjakannya. Ibadah sedemikian ini termasuk syirik. Mestinya dia
tidak menjalankannya . Allah berfirman:
قُلْ اِنَّمَا اَنَا
بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوْحَى اِلَيَّ اِنَّمَآ اِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ فَمَنْ
كَانَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَّلاَ يُشْرِكْ
بِعِبَادَةِ رَبِّهِ اَحَدًا.
"Katakanlah (Ya
Muhammad)! Sesungguhnya aku ini hanyalah
seorang manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahawa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". Al-Kahfi,
18:110.
Bergolong – golong ,
ber ormas , bermadzhab juga syirik sebagaimana ayat :
وَلاَ تَكُونُوا
مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا
كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
janganlah kamu
termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah
belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan
merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. 31 -32 Rum.
Penyembah
thaghut musrik . Allah berfirman:
اللَّهُ وَلِيُّ
الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ
كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى
الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Baqarah 257
Allah Pelindung
orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
thaghut , yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan
(kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Berdoa kepada selain
Allah sebagaimana ayat:
بَلْ إِيَّاهُ
تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِن شَاءَ وَتَنسَوْنَ مَا
تُشْرِكُونَ
(Tidak), tetapi hanya
Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa
kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang
kamu sekutukan (dengan Allah). 41 an`am
Penyembah
matahari sebagaimana ayat:
فَلَمَّا رَأَى
الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَٰذَا رَبِّي هَٰذَا أَكْبَرُ ۖ فَلَمَّا أَفَلَتْ
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ
Kemudian tatkala ia
melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih
besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku,
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. An`am 78
Berkeyakinan ada
penyelamat atau pelenyap kesedihan
selain Allah. Ini juga syirik
sebagaimana ayat:
قُلِ اللَّهُ
يُنَجِّيكُم مِّنْهَا وَمِن كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ أَنتُمْ تُشْرِكُونَ
Katakanlah:
"Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam
kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya". An`am 64
Penyembah
berhala sebagaimana ayat:
وَحَاجَّهُ قَوْمُهُ
ۚ قَالَ أَتُحَاجُّونِّي فِي اللَّهِ وَقَدْ هَدَانِ ۚ وَلَا أَخَافُ مَا
تُشْرِكُونَ بِهِ إِلَّا أَن يَشَاءَ رَبِّي شَيْئًا ۗ وَسِعَ رَبِّي كُلَّ شَيْءٍ
عِلْمًا ۗ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Dan dia dibantah oleh
kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal
sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut
kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah,
kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan
Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya)?" an`am 80
Kaum Nabi Ibrahim adalah penyembah berhala > Dan
Ibrahim tidak takut pada berhala –
berhala mereka.
Menyatakan Isa
sebagai Tuhan sebagaimana ayat:
لَقَدْ كَفَرَ
الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ
الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun. Maidah 72
Fanatik kepada
pendapat ulama yang mengalahkan dalil.
Ini kesyirikan yang membudaya dan harus di lenyapkan, sebagaimana ayat:
اتَّخَذُوا
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ
مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَّا إِلَٰهَ
إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan)
al-Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa, tidak ada Ilah
(yang berhak disembah) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.” (at-Taubah:31)
Meyakini ada yang
mampu mendatangkan angin selain Allah atau memberi petunjuk di kegelapan
darat dan laut , Allah berfirman:
أَمَّن يَهْدِيكُمْ
فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَن يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ
يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَّعَ اللَّهِ ۚ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا
يُشْرِكُونَ
Atau siapakah yang
memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang
mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya?
Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa
yang mereka persekutukan (dengan-Nya). Naml 63
Meyakini ada pencipta
selain Allah sebagaimana ayat:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ
مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ
وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dan Tuhanmu
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada
pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia). Qashas 68
Meyakini ada yang
mencipta, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan selain Allah. Allah berfirman:
للَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِن شُرَكَائِكُم
مَّن يَفْعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَيْءٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا
يُشْرِكُونَ
Allah-lah yang
menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian
menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu
yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha
Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. Rum 40
Berdoa kepada selain
Allah sebagaimana ayat :
ذَٰلِكُم بِأَنَّهُ
إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ ۖ وَإِن يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا ۚ
فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ
Yang demikian itu
adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila
Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha
Tinggi lagi Maha Besar. Ghafir 12
Meyakini ada
yang bisa memberi safaat di akhirat
selain apa yang telah ditetapkan oleh
dalil sebagaimana ayat:
لَقَدْ جِئْتُمُونَا
فُرَادَىٰ كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُم مَّا خَوَّلْنَاكُمْ
وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ ۖ وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ
أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ ۚ لَقَد تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنكُم مَّا
كُنتُمْ تَزْعُمُونَ
Dan sesungguhnya kamu
datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya,
dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan
kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap
bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah
(pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu
anggap (sebagai sekutu Allah). 94 al an`am
Menjadikan jin sebagai pelindung dan berdoa kepadanya sebagaimana ayat:
وَجَعَلُوا لِلَّهِ
شُرَكَاءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ ۖ وَخَرَقُوا لَهُ بَنِينَ وَبَنَاتٍ بِغَيْرِ
عِلْمٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يَصِفُونَ
Dan mereka
(orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah
yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan):
"Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa
(berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat
yang mereka berikan. An`am 100
Taat kepada orang
yang membantah agama Islam
sebagaimana ayat:
وَلَا تَأْكُلُوا
مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ
الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ
أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
Dan janganlah kamu
memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya
syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan
jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang
musyrik.al an`am 121
Komentarku ( Mahrus
ali ):
Ajaran agama Islam
ini sudah final, sudah benar, bila di salahkan
orang yang ahli bantah lalu anda
ikut padanya maka anda dalam hal ini tidak
bertauhid lagi tapi sudah masuk ke ranah kesyirikan. Karena itu, jangan ikut
padanya tapi ikutilah dalil Allah ini.
Meyakini ada yang
bisa memberi petunjuk kepada kebenaran selain Allah sebagaimana ayat :
قُلْ هَلْ مِن
شُرَكَائِكُم مَّن يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ ۚ قُلِ اللَّهُ يَهْدِي لِلْحَقِّ ۗ
أَفَمَن يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَن يُتَّبَعَ أَمَّن لَّا يَهِدِّي
إِلَّا أَن يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
Katakanlah:
"Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki kepada
kebenaran?" Katakanlah "Allah-lah yang menunjuki kepada
kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu
lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali
(bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu
mengambil keputusan? Yunus 35
Meyakini ada Tuhan di
langit dan bumi selain Allah sebagaimana
ayat:
قُلْ مَن رَّبُّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ
أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلْ هَلْ
يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ
ۗ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ
عَلَيْهِمْ ۚ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
bil
pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?".
Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah
gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu
bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan
itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah
Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".
Ra`d 16