Jatuhnya
Yaman ke tangan pemberontak Syiah Hautsi sejak September 2014 lalu telah
mengundang perhatian umat Islam dan ulamanya. Salah satunya adalah Syaikh
Abdullah Al-Muhaisini. Dari bumi jihad Suriah, beliau menyampaikan keutamaan
Yaman, kondisi saat ini dan hal mendesak yang harus dilakukan oleh umat Islam.
Berikut pesannya seperti diungkapkan di laman twitternya:
Saudara-saudaraku
di mana pun kalian berada, kita mencintai saudara-saudara kita di Yaman karena
Allah dan mereka pun mencintai kita dengan alasan yang sama! Saya berbicara
terutama saya tujukan kepada para tokoh dan singa-singa Yaman, sekarang, kami
tidak sedang berbicara kepada kalian tentang tenda-tenda Muslim Syam, tetapi
tentang jatuhnya kota Shan’a.
Kota
Shan’a telah melahirkan Imam As-Syaukani, Ibnu Amir Ash-Shan’ani, Ibnu Wazir,
Al-Mu’alimi, dan masih banyak ulama lain.
Kabar
gembira penaklukan Shan’a telah disampaikan oleh Nabi saw ketika sedang
menggali parit perang Khandaq, beliau berkata, “Aku melihat gerbang Shan’a dari
tempatku ini.” Maksudnya bahwa Yaman akan ditaklukkan sampai ke Baghdad dari
Persia.
Shan’a
dikabarkan oleh Nabi saw bahwa Islam akan menguasai dan mengaturnya. Beliau
berkata, “… sehingga seorang yang berkendara dari Shan’a ke Hadramaut tidak
akan takut kecuali hanya kepada Allah dan dari serangan serigala.”
Beliau
mengabarkan tentang penduduk Yaman bahwa mereka adalah masyarakat yang paling
lembut hatinya. Beliau bersabda, “Keimanan ada di Yaman dan hikmah juga
terdapat di Yaman.”
Sekarang saatnya kita membuktikan keyakinan tersebut wahai umatku dan para
mujahidin di Yaman.
Apa yang terjadi hari ini pada negeri kalian adalah persekongkolan yang
hampir-hampir langit terbelah karenanya.
Allah
dan orang-orang mukmin akan melihat amal kalian. Demi Allah, kami tahu kalian
adalah manusia yang kuat dalam peperangan, sabar ketika bertemu dengan musuh.
Tidak mungkin 10% Syiah Hauthi akan mengalahkan 90% Ahlus Sunah. Mustahil,
cucu-cucu Ibnu Saba’ bisa menghancurkan cucu-cucu Abu Bakar dan Umar.
Yaman
adalah amanah di pundak kalian. Sejarah akan mencatat sikap kalian hari ini.
Sungguh, Islam akan datang dari perjuangan kalian. Wahai singa-singa Yaman,
kami mengetahui kekuatan dan keteguhan kalian ketika di Damaj, kalian mampu
mengusir seluruh Syiah Hauthi.
Demi
Allah tidak mungkin para pengikut Abdullah bin Saba’ akan menguasai Shan’a
kalau bukan karena pengkhianatan Presiden Hadi dan antek-anteknya.
Wahai
penduduk Yaman, ingatlah bahwa pendiri Syiah Rafidhah adalah Abdullah bin
Saba’. Ia adalah seorang Yahudi dari Shan’a, yang pura-pura masuk Islam untuk
menghancurkannya. Sekarang, cucu-cucunya telah menguasai Shan’a.
Dahulu,
Baghdad telah dijajah oleh Tatar, dengan bantuan Ibnu Alqami, seorang Rafidhah
pegawai pemerintahan sendiri. Hari ini anak cucunya membukakan pintu bagi
penjajah Amerika di Irak.
Inilah yang mereka inginkan: jatuhnya Shan’a.
Ibnu Taimiyyah berkata, “Demikian juga, jika orang-orang Yahudi memiliki negara
di Irak, atau di wilayah lain, maka Syiah Rafidhah menjadi pendukung utama
mereka! Mereka selalu setia kepada orang kafir.”
Ibnu
Hazm berkata, “Kami tidak pernah mengetahui penduduk negeri mana pun yang lebih
bernafsu untuk merusak Islam selain Rafidhah.” Kerusakan Rafidhah hari ini
sudah tidak ada yang tersembunyi lagi bagi siapa pun.
Wahai
para ksatria Yaman yang berwibawa, orang-orang memilih damai hingga Rafidhah
datang dan menjajah San’a. Namun Allah telah memilih jihad untuk kalian.
Kami
tahu tentang kalian bahwa kalian menolak kehinaan dan tidak akan tidur dalam
kerendahan diri. Maka ingatlah sabda Nabi saw, “Tidaklah suatu kaum
meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah akan menghinakan mereka.”
Demi
Allah apa yang terjadi sekarang seolah-olah kami sedang membaca firman Allah,
“Rencana yang jahat tidak akan menimpa kecuali orang yang merancang itu
sendiri.” (Fathir: 43). Mereka telah membuat makar dan Allah pun membuat makar
wahai para pejuang Yaman! Semoga Allah meneguhkan kalian
Saya
tidak mengatakan besok, tetapi sekarang juga, wahai saudaraku para mujahid!
Bersatulah dalam satu barisan dan janganlah berpecah belah wahai para ksatria!
Universitas
Al-Iman—Allah telah memuliakan saya untuk mengunjunginya—adalah medan
pertempuran tang terhampar di depan klaim, lantas apa yang masih kalian tunggu?
Mereka menghancurkan rumah-rumah Allah dan menghina Bunda (Aisyah r.ah) kalian.
Wahai
para pemuka kabilah, jika kalian berjihad maka bagi kalian pahala dan pahala
bagi keluarga Anda. Jika kalian mundur—semoga Allah melindungi kalian—maka bagi
kalian dosa kalian dan dosa orang-orang yang mundur karena kalian.
Wahai
Syaikh yang mulia (Abu Basir Al-Wuhaisyi) dan segenap saudaranya, janganlah
kalian mengabaikan saudara-saudara kalian. Kalian adalah para pahlawan dan
ksatria perang. Ingatlah Allah!
Bukalah
front untuk melawan musuh-musuh kalian, berlemah-lembutlah kepada saudara
kalian, dan terimalah orang-orang baik dan satukanlah umat dalam satu barisan.
Wahai pasukan kuda Allah, majulah! Wahai tentara Ansharus Syariah,
bertempurlah!
Perang telah dimulai! Gempurlah mereka dengan senjata dan bom kalian!
Allah
telah memberi kenikmatan kepada kalian dengan menyadarkan kalian tentang
keburukan Ali Saleh dan Hadi serta antek-anteknya. Mereka adalah
serigala-serigala berbulu domba! Bagaimana dengan Syiah yang telah
mencengkeramkan makarnya, apa reaksi kalian?
Wahai
para pemuda Yaman, dari sini dan dari Syam aku ingatkan kalian, jika sekarang
kalian tidak mau berjihad maka kalian telah melakukan dosa besar, dosa yang
paling besar daripada dosa-dosa yang lain. Rasulullah saw bersabda, “Akan
datang pada umat ini suatu zaman; para qari Qur’an mereka akan berkata,
‘Sekarang bukanlah zaman untuk berjihad.’ Barang siapa menemui masa itu, maka
itulah masa jihad yang paling indah.
Jika
mereka memalingkan kalian dari jihad, meninggalkan jihad, maka katakan kepada
mereka, “Kami takut ancaman dari Allah Rabb semesta alam.”
“Jika kalian berpaling ke belakang maka kalian akan diazab dengan azab yang
pedih.”
Apa
yang kalian tunggu? Sekarang pintu-pintu jihad telah terbuka. Rumah-rumah di
Surga telah dibuka. Bidadari-bidadari yang cantik telah berhias. Lalu adakah
orang yang menjawab seruan ini?
Di manakah orang-orang yang siap?
Dan
kalian wahai konglomerat Yaman, bantulah saudara kalian para mujahidin dengan
harta kalian dan ketahuilah bahwa Allah telah mendahulukan jihad harta (sebelum
jihad jiwa) dalam banyak firmannya.
Terakhir saya katakan (firman Allah), “Janganlah engkau menyangka bahwa itu
buruk bagi kalian tapi itu adalah baik bagi kalian.”
Berapa
banyak kita butuh waktu untuk meyakinkan masyarakat tentang kejahatan Ali Saleh
dan antek-anteknya, terutama dengan keberadaan para ulama su’. Dengan alasan
penguasa telah membangun masjid agung, mereka menjadikan itu sebagai kebaikan
yang menutupi semua bentuk kemurtadan yang dilakukan dan semua perang terhadap
Islam yang dilancarkan. Allah telah membongkar aibnya dengan keadilan-Nya.
Ya
Allah berilah kemenangan kepada para Mujahidin di Yaman dengan hikmah dan iman.
Satukanlah barisan mereka. Tolonglah agama dan Kitab-Mu melalui mereka.
Bimbingkanlah mereka untuk menapaki jalan nabimu.[]