“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang terhadap sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaanNya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari
bekas sujud.” (QS. Al-Fath[48] : 29).
Sebelum tragedi Suriah, jutaan kaum Muslimin ( Ahlus Sunnah ) dibantai dengan
keji oleh kufar-kufar diatas di Afghanistan, Chechnya, Irak, Libia, Somalia,
Mali, Philipina dengan dalih/alasan penuh kebohongan ( karangan ), pada
dasarnya karena kebencian mereka kepada syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setelah Suriah mungkin akan ada lagi Negara muslim yang diperlakukan sama. Mengapa
para pemimpin umat/tokoh-tokoh muslim di
Negara kita seperti tidak peduli dengan nasib tragis umat Islam suriah ? mereka
terkesan menyuarakan yang bertolak belakang atau tidak berani membela saudara sesama
muslim ( ahlus sunnah ) ! Apakah mereka menginginkan kufar syiah Nushairiyah
Bashar Asad ( 12 % penduduk Suriah ) terus berkuasa dan membantai umat Islam (
85 % penduduk suriah ) ? semua sikap
kita akan dipertanggung jawabkan di yaumil akhir !
Menolong orang kafir dalam menindas
kaum muslimin
Ini adalah perkara
yang sangat berbahaya. Hal ini termasuk pembatal keislaman jika maksudnya
adalah menolong orang kafir untuk menindas kaum muslimin disertai dengan
kecintaan pada agama atau ajaran mereka. Allah Ta’ala berfirman,
Allah Ta’ala
berfirman,
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman
setia” (QS. Al Mumtahanah : 1)
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi
pemimpin-pemimpinmu. Sebagian mereka adalah pemimpin bagi yang lain. “Barangsiapa
di antara kamu berloyal pada mereka (menolong mereka), maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.”
(QS. Al Ma-idah : 51)
Para ulama bahkan mengatakan
bahwa perbuatan semacam ini termasuk pembatal keislaman dan sebab seseorang murtad. Na’udzu
billah min dzalik.
Sedangkan jika tidak
ada pilihan lain (artinya: dipaksa) untuk melakukan seperti itu, namun tidak
disertai dengan rasa cinta pada kekufuran mereka, maka ini dikhawatirkan saja
dapat keluar dari Islam. Adapun jika masih punya pilihan (tidak dipaksa), namun
ia masih benci pada agama kekafiran, maka ia terjerumus dalam dosa besar.
( Lihat Al Irsyad ilaa Shahihil
I’tiqod, hal. 360 dan penjelasan Syaikh Sholih Al Fauzan dalam Durus fii Syarh
Nawaqidil Islam, hal, 157-158.