Tuesday, January 26, 2016

As Mempersiapkan MajuSyiah Iran Untuk Perang Melawan Sunnah ! Syiah Arab Meradang

Iran-AS

Guru Besar Universitas Kuwait: AS Sedang Bentuk Koalisi Baru Dengan Syiah Iran

Senin, 8 Rabiul Akhir 1437 H / 18 Januari 2016 15:30 WIB
Guru besar ilmu politik di Universitas Kuwait, Profesor. Dr. Abdullah Al-Shayji, menyatakan bahwa keputusan pengangkatan sanksi dan embargo Amerika Serikat terhadap Iran pada hari Sabtu (16/01) kemarin adalah ancang-ancang dari pembentukan aliansi baru antara US dengan Farsi.
Pernyataan ini dilontarkan Dr. Abdullah Al-Shayji dalam kicauan di akun Twitter miliknya pada hari Minggu (17/01), menanggapi keputusan pencabutan embargo dan sanksi AS terhadap Syiah Iran ditengah perang sekterian yang melanda kawasan Timur Tengah.
Dr. Abdullah Al-Shayji melanjutkan, “Sejak pertama kali datang ke Gedung Putih, Obama berjudi terhadap Iran. Kita tidak lihat bagaimana Obama menambah sanksi atau embargonya atas Iran. Bahkan Obama tidak berani memasukan kelompok-kelompok ekstrimis Iran dalam daftar terorisnya.”
Tidak hanya menduga adanya pembentukan alinasi baru antara AS dan Syiah Iran, Dr. Abdullah Al-Shayji menuding selama 7 tahun menjabat presiden, Obama sengaja membiarkan negara Syiah tersebut untuk menduduki dan menguasai Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman. (Skynewsarabia/Ram)

AMERIKA MEMPERSIAPKAN IRAN UNTUK PERANG MELAWAN SUNNAH!

Jumat 22 Januari 2016
Setelah sandiwara permusuhan Amerika-Iran berakhir, maka normalisasi hubungan dimulai. Diantara yang baru adalah Amerika mengembalikan 100 Miliar Dollar kepada Kas Negara Iran.
Untuk apa kiranya?
Dr. Abdullah Aziz al-Hamd berkomentar:
 “# America mengembalikan $ 100 miliar ke kas Iran supaya dapat dipergunakan meningkatkan tingkat persenjataan, dan peralatannya untuk menyongsong pertempuran yang diantisipasi dengan Teluk Sunni!
د. عبدالعزيز الحمد: #أمريكا تُعيد 100 مليار دولار للخزينة الإيرانية حتى تتمكن من رفع مستوى التسليح والتجهيز لمعركة مرتقبة مع الخليج السني!
Maka benar kata para ulama bahwa permusuhan Iran –Amerika adalah sandiwara. Jika Iran menyebut Amerika adalah setan besar maka itu hanya retorika politik dan taqiyyah.
Silakan tonton prediksi Syaikh Mulla Zadah Abu al-Muntashir al-Balusyi dengan judul (2012): “Syiah adalah pelindung Yahudi dan Pasukan salib sepanjang masa. Israel tidak akan aman kecuali di dalam naungan hokum Syiah.
الشيعة هم حماة اليهود والصليبيين علي مر العصور ـ ولا يكون لإسرائيل أمن وأمان إلا في ظل حكم الشيعة


BABAK BARU, IRAN BERSEPAKAT DENGAN SETAN BESAR, SEDANG SYIAH ARAB MERADANG

Abu Hamzah al-Sanuwi
Diterbitkan: Senin, 18 Januari, 2016
Gensyiah: situs Syiah Lebanon yang menjadi oposisi politik wilayat al-Faqih Iran menjelaskan bahwa Iran mementingkan kepentingan mereka dan kepentingan Syiah Iran, dengan mengorbankan Syiah Arab yang sedang berjuang dengan kematian dalam perang ” gratis”, sebagai kambing hitam atau tumbal bagi “kepentingan strategi bangsa Iran, “katanya.
Situs Janubiyyah ini mengatakan, “hari ini Iran merayakan penandatanganan dengan Presiden AS Barack Obama untuk mencabut sanksi terhadap Iran dengan rekomendasi dari Setan Besar (Amerika) bahwa Teheran telah memenuhi kewajibannya dalam penerapan ketentuan perjanjian nuklir. Ini adalah kemenangan yang diumumkan oleh Hassan Rowhani (Presiden Iran). itu tidak akan terjadi kalau Iran tidak membuat banyak dari upaya keamanan dan kecerdikan politik serta memanfaatkan agama untuk merambah ke dunia Arab,. Begitu juga tidak akan terjadi jika ribuan syiah Arab tidak menyerahkan darah mereka untuk Proyek Strategis yang dipimpin Iran. ”
Situs Janubiyah menggambarkan bahwa pencabutan sanksi terhadap Iran dengan sertifikat “berperilaku baik”, menunjukkan bahwa presiden Iran merayakannya sebagai”kemenangan gemilang”, dan menyatakan bahwa Obama mengatakan: “kepatuhan Iran terhadap perjanjian merupakan pergeseran radikalisme dalam kaitannya dengan program nuklir Iran. ”
Situs itu, mengingatkan bahwa, Irannya Khomeini, yang revolusinya dibangun diatas ideologi anti-Amerika, keras kepala dan membuat ejekan atas sanksi internasional, tiba-tiba larut dalam sebuah upacara untuk kembali ke panggung internasional, dan merasa menang dengan penandatanganan presiden AS dan pemberian sertifikat “berperilaku baik” dari Amerika. Adegan ini tampaknya tidak berlaku untuk negara-negara di mana disana hidup para pengikut mereka di Lebanon, Irak, Bahrain, Yaman dan lain-lain. ”
Dia mengatakan Teheran dan Washington kini masuk ke fase normalisasi hubungan dengan melakukan pertukaran tahanan. maka saat warga Iran yang ditahan dan diburu menikmati kebebasan dan keselamatan, di tempat lain, Irak, Suriah dan Yaman berada dalam medan perang dan pertempuran, dan Lebanon tanpa presiden Republik dan keamanannya selalu terancam.”
Dia mengatakan penulis “Ali al-Amili ” menegaskan bahwa “senjata Iran masih mengalir terus ke pengikutnya dan pendukung Syiah Arab, dan kematian setiap hari adalah yang lazim di negara mereka. Milisi Syiah al-Hasyd di Irak, dan gerilyawan Hizbullah di Lebanon, yang berperang atas perintah Wilayah al-Faqih di Suriah, dan milisi Houthi di Yaman, semuanya menikmati kucuran senjata Iran dan uang halal, maka setiap hari puluhan orang t dari mereka tewas dan terluka dalam pertempuran gratis demi kepentingan strategis negara Iran “bangsa/umat Iran” meminjam istilah yang digunakan oleh Pemimpin Agung Ali Khamenei ketika ia berbicara tentang tanah airnya. ”
Kemudian Dia menambahkan: “Selamat kepada Iran atas perdamaiannya dengan Amerika dan Miliaran uang yang datang dari “setan terbesar” dan celakalah kita para pengikut yang membakar negara kita sebagai kambing hitam untuk proyek koloni Iran.”

Silahkan baca :
Strategi "Setengah Pantat" AS di Suriah