Masjidil Haram Era Sufisme
===================
Apa Jadinya Jika Saudi Arabia
Dikuasai
Oleh Sufi Dan Syiah
Kerajaan saudi arabia sejak kurun waktu 2 abad hingga
sekarang, tidak lepas dari gembar gembor musuh islam dengan istilah wahabi.
bagi mereka para pengamat sejarah yang jujur maka mereka akan dapati banyak
kebaikan yang dibawa oleh syeikh muhammad bin abdil wahhab terhadap islam
terkhususnya di tanah arab.
kehadiran beliau syeikh muhammad bin
abdil wahhab rahimahullah di kancah dakwah bukan tujuan popularitas semata tapi
lebih utama dari itu yaitu tersebarnya pemikiran tasauf dan syiah di banyak
belahan bumi islam dunia bahkan sampai ke tanah arab.
keprihatinan beliau meningkat ketika
pulangnya beliau dalam menuntut ilmu dan mengadakan kerjasama dengan pemimpin
kobilah suud untuk membantu beliau memurnikan aqidah islam dan praktek ibadah
yang menyimpang.
umat islam patut berterima kasih atas
usaha syeikh muhammad bin abdil wahhab karna usaha beliau memurnikan praktek
ibadah di tanah arab.
coba bayangkan jika
saudi arabia terutama di haramain, didominasi oleh mereka orang-orang sufi,
syiah dan anteknya, maka apa yang terjadi? diantaranya
1.banyak kuburan mewah dan megah
2.kuburan ramai dijadikan tempat tabarruk dan
diramaikan para pedagang penjual jimat, bunga2, kemenyan dll
3.masjidil haram penuh asap rokok
4.diadakannya acara qashidah dan gambus
5.perayaan tahun baru masehi, isra miraj, maulid nabi
yang tentunya ada panggung beserta mercun plus musik
6.dinding kabah dipasang foto wali
7.kuburan sahabat dibongkar oleh orang syiah karna
keyakinan mereka akan kekafiran para sahabat, nauzubillah dll
Alhamdulillah, tanah arab didominasi
oleh mereka yang dijuluki wahabi, ketimbang didominasi oleh masyarat dan
pemimpinnya yang beraqidah tasauf dan syiah.
ya allah jaga haramain dari tangan-tangan musuh
agamaMU, amin
ditulis
oleh admin kumpulankonsultasi
http://www.kumpulankonsultasi.com/2016/01/apa-jadinya-jika-saudi-arabia-dikuasai-oleh-sufi-dan-syiah.html?m=1
http://www.kumpulankonsultasi.com/2016/01/apa-jadinya-jika-saudi-arabia-dikuasai-oleh-sufi-dan-syiah.html?m=1
Jika Aku Menguasai
Haramain
" Jika aku terpilih menjadi
penguasa di dua Kota Suci Islam, Mekah dan Madinah "
Ini adalah sepenggal kisah dan cerita
harapan dari seseorang yang insya Allah muslim tulen, yang mengatas namakan
dirinya islam yang hak , sebut saja namanya ‘Mas Warjo’. Sekilas dari namanya,
tentu dia adalah kebanyakan dari nama-nama jawa, aswojo alias asli wong jowo,
dan keturunan juga jawa..
Akan tetapi karena keuletannya, atau bahkan bisa
dikatakan ke’kolotan’nya, dia berambisi untuk menyebarkan islam sesuai dengan
metode dan faham yang telah diajarkan dari nenek moyang dan para leluhurnya,
dari berbagai sumber- sumber ajaran baru yang telah dimodifikasi sedemikian
rupa, padahal metode dan faham (dalam ibadah) tersebut sebenarnya tidak
dikenal, bahkan tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad shallahu’alaihi
wasallam ataupun umat setelahnya..
Dan kini Mas Warjo datang jauh-jauh dari pelosok ndeso
ke tanah ngarob (baca: arab) untuk mencalonkan dirinya sebagai “ khodimu
haramain” (baca : pelayah dua tanah haram, Mekah dan Madinah). Hemm.. Emang di
Arab ada pemilu ya ??
Kenapa Mas Warjo nekad ?? Sebagimana telah disinggung
diatas, bahwa baginya Islam yang benar adalah islam berdasarkan pemahaman nenek
moyangnya, sedangkan Mekah dan Madinah (arab pada umumnya) telah dikuasai oleh
orang-orang yang ia sebut sebagai ‘wahabi salafi’, yang telah dia beserta golongannya
anggap sebagai ‘aliran sesat’, sehingga bagi Mas Warjo tergeraklah hatinya
untuk mensucikan kota suci yang dianggapnya sudah tidak suci lagi..
Lalu apa saja visi dan misi Mas Warjo ini jika dia
bisa menguasai Kota Suci Umat Islam tersebut ?? Yaitu menguasai Mekah dan
Madinah dengan faham dari mbahe..
Berikut 7 Program Kerja pokok Mas Warjo :
Mas Warjo berkata :
“Wahai seluruh umat Islam, jika aku menjadi penguasa 2
kota suci ini, yaitu Mekah dan Madinah, maka akan aku rancangkan 7 program
pokok yang maha dahsyat yang telah diajarkan oleh guru2ku dan pendahuluku
ditanah jawa :
1.Akan aku hiasi tiang-tiang kedua Masjid (Nabawi dan
Haram) dengan gambar dan foto-foto para leluhur kita, tulisan2 wifik pengusir
jin jahat, plus jimat2 tolak balak, sehingga masjid semakin aman tentram,
ramai, dan indah..
2.Akan aku ramaikan masjid dengan zikir berjamaah
setelah shalat dengan speaker TOA yang menjangkau puluhan kilo meter..
3.Mewajibkan jamaah haji/umrah untuk ikut tahlilan,
yasinan, dan istigosahan, berjanjen, dll sekitar ka’bah.. Dan akan aku pasang
spanduk besar dan tentu dengan foto ulama- ulama kita.. (Maaf untuk acara ini,
thowaf sementara ditutup).
4.Akan aku perluas makam Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi wasallam, serta akanku bebaskan semua orang untuk masuk dan
melihat makam, supaya semua bisa bebas ngalab berkah dimakam Nabi, dan akan ku
tancapkan batu nisan, serta kubuatkan kotak amal disamping makam Baqi’. Begitu
juga makam-makam lainnya akan kubangun kubah dan rumah yang mewah, agar arwah
nenek moyang kita tenang. (Untuk makam Nabi pasti kubuatkan kelambu dan pernak-
perniknya, sehingga mirip kamar pengantin).
5.Pintu Areal makam Nabi akan kubangun kios-kios
pembelian bunga, kemenyan, kembang tujuh rupa, dan air barokah, agar warga
sekitar tambah makmur..
6.Akan aku buka lapangan pekerjaan yang sebanyak-
banyaknya calo-calo jasa pengiriman pahala, bisa paket 3 hari, 7 hari atau 40
hari dst..
7.Jamaah yang datang semuanya wajib pindah mazhab ke
mazhab Imam Syafi’i (Hemmm.. Kayaknya sholat atau thowaf bisa gak kelar kelar,
karena sering menyentuh kulit lawan jenis).
Demikian harapan dari Mas Warjo jika seandainya dia
mampu menguasai 2 kota suci umat islam tersebut, sebab bagi Mas Warjo kota nabi
tersebut saat sudah tidak suci sebab sudah dihuni oleh orang-orang sesat.. Maka
dengan 7 program diatas, Mas Warjo akan mengembalikan kemurnian agama islam
versi leluhur dan nenek moyangnya diatas kota suci umat Islam..
Jika ada ada yang mau nambahkan "program ala
leluhur" silahkan, asal jangan masjidil haram dan masjid nabawi dipindahin
ke tanah jawa aja (itu namanya udah kelewatan ^_^)
Halah halah… Ternyata mas Warjo cuman ngimpi.. Lagian,
sampe kiamat juga gak bakalan kejadian dah..
[Disunting secara bebas oleh AK dari
tulisan : Abu Syauqi Al Mujaddid]
Artikel : solusiislam.com
Abrahah
Abad 21
oleh dr. Asyikun N. Room, Sp.An*
Pihak-pihak
yang meminta internasionalisasi pengelolaan Makkah dan Madinah mirip dengan
Raja Abrahah yang menyerang Makkah dengan pasukan bergajah di tahun kelahiran
Rasulullah. Tapi jika Abrahah jaman jahiliyah itu berasal dari Yaman, maka
‘Abrahah’ abad 21 ini berasal dari Persia.
Abrahah Persia ini mulai kehabisan duit setelah ikut campur tangan di perang
Suriah nan panjang, ditambah proyek nuklir yang tidak murah. Harga minyak dunia
lagi turun, susah dapat untung besar saat ini.
Uang dari wisata peziarah? Duh, cekak gan. Siapa sih umat Islam yang sekedar
kenal saja ziarah ke Najaf atau Qum? Karbala sudah dikuasai sejak Saddam jatuh
dan pemerintahnya pro-Persia, tapi siapa yang mau ziarah ke negeri yang setiap
hari bahkan jam ada bom meledak di tempat umum?
Maka diliriklah
Makkah-Madinah. Dari dulu sih, melalui milisi Hawtsi di Yaman (dan ini
menghabiskan duit mereka juga). Tapi mereka sedikit lebih pintar dari Abrahah
asal Yaman: jika dulu Abrahah bermaksud menghancurkan Ka’bah agar kuil
buatannya didatangi banyak orang, maka mereka sangat bernafsu untuk menguasai
dua tanah haram. Menetes liur mereka membayangkan milyaran dolar yang bakal
masuk kantong jika mengelola kedua tambatan hati umat muslim sedunia itu.
Dimanfaatkanlah
segala momen yang terjadi. Ketika musibah demi musibah menimpa jamaah haji
tahun ini, maka berbeda dengan negara-negara dan pribadi-pribadi muslim bahkan
nonmuslim yang mengucapkan simpati dan belasungkawa, mereka malah mengecam
pengelola haji dan menuntut “internasionalisasi” pengelolaan haji. Pintar, atau
lebih tepatnya, licik.
Dan kaki tangan
Abrahah Persia ini bergerak di seluruh dunia. Di Markas PBB mereka berdemo
menuntut hal yang sama. Di Indonesia kaki tangan mereka baik dimedia, partai
politik, media sosial, juga bersuara menuntut agar Haramain dikelola bersama
(urus rupiah dan asap saja kesulitan, bagi sembako untuk ratusan orang saja ada
yang mati, mau urus haji?).
Bagi
Abrahah-abrahah abad 21 ini, saya mau katakan seperti apa yang dikatakan oleh
Abdul Muththalib, kakek Rasulullah kepada Abrahah yang waktu itu juga merampas
unta-unta beliau:
Kembalikanlah unta-unta ini karena saya adalah tuannya, adapun rumah itu
(Ka’bah) maka dia pun ada Tuannya (Allah Tabaraka wa Ta’ala).
Wallaahu al-musta’an.
*Penulis adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi
Sulawesi Selatan