Begini Cara Jabhah Nushrah Mendapatkan Senjata Dan
Bergerilya
Jabhah Nusrah Resmi Akan Memisahkan Diri
dari
Al Qaidah
Jabhah
Nusrah dalam waktu dekat akan mengumumkan perpisahan resmi dari Al-Qaidah,
menurut beberapa sumber yang dikonfirmasi pada hari Senin (25/7).
Aktivis
oposisi di Suriah selatan menginformasikan bahwa mereka mengharapkan pemisahan
Jabhah Nusrah itu yang akan diumumkan segera. Menurut beberapa laporan,
pemimpin kelompok itu Abu Muhammad Al-Jaulani akan menunjukkan dirinya kepada
media.
Sumber
dalam Nusrah, salah satu faksi yang paling efektif dalam perang sipil Suriah,
mengatakan bahwa kelompok baru akan mengubah nama menjadi Jabhah Fatih
Asy-Syam. Mereka juga menekankan kelompok itu akan kehilangan akses ke dana
Al-Qaidah.
Rumor
perpecahan telah beredar sejak Sabtu ketika Charles Lister, seorang analis
Suriah, mengetweet bahwa Dewan Syura Nusrah telah memilih untuk memutuskan
hubungan dengan Al-Qaidah, meskipun media resmi Nusrah belum berkomentar.
Reporter: Salem
Sumber: MEE
Reporter: Salem
Sumber: MEE
Ini Alasan Jabhah Nusrah
Ingin Pisah dari Al-Qaidah
Dunia jihad Suriah beberapa hari ini diramaikan kabar akan
berpisahnya Jabhah Nusrah dari organisasi Al-Qaidah. Meski belum ada pernyataan
resmi dari salah satu faksi bersenjata paling menonjol di Suriah itu, namun
berbagai sumber mengonfirmasi tersebut. Sumber-sumber itu mengatakan bahwa
pemisahan Jabhah Nusrah dari Al-Qaidah akan diumumkan dalam beberapa jam ini.
Seorang sumber komandan Jabhah Nusrah mengungkapkan kepada
portal baladi-news.com, Senin (25/07), para komandan telah melakukan
konsolidasi dalam beberapa waktu terakhir membahas pemisahan Jabhah Nusrah dari
Al-Qaidah Pusat dan berniat bergabung dengan lembaga sipil di Suriah.
Komandan yang disebut tidak ingin diungkap namanya untuk
saat ini itu menjelaskan bahwa rencana pemisahan itu dibahas setelah melihat
serangan rezim yang tak kunjung berhenti di wilayah-wilayah yang dibebaskan di
Provinsi Idlib dan Aleppo atas dasar menyerang Jabhah Nusrah. Sehingga, banyak
sipil yang menjadi korban. Selain itu, Jabhah Nusrah memandang lebih
mementingkan persatuan di wilayah Syam.
“Hal itu untuk mencegah argumen serangan udara atas alasan
menargetkan Jabhah Nusrah yang sudah dimasukkan dalam daftar teroris
internasional. Kami juga ingin bergabung dengan lembaga sipil di Suriah,”
ungkapnya menjelaskan.
Terkait nama pengganti, tambahnya, para komandan belum
menyepakati. Setidaknya ada dua nama untuk menggantikan nama Jabhah Nusrah:
Al-Harakah Al-Suriah dan Harakah Fathu Al-Syam. Adapun pengumuman pemisahan
tidak ada penentuan waktu. Hal itu akan disampaikan langsung oleh pemimpin
Syaikh Al-Fatih Al-Jaulani.
Dia menegaskan, tidak ada kepentingan politik dalam rencana
pemisahan diri itu. Kami hanya ingin penargetan warga sipil di wilayah yang
sudah dibebaskan segera dihentikan.
Sebagaimana diketahui, aktivis di dunia maya beberapa hari
terakhir ramai membicarakan kabar pemisahan Jabhah Nusrah dari Al-Qaidah. Namun
belum ada konfirmasi resmi dari Al-Qaidah terkait kabar tersebut.
Amerika Serikat dan PBB memasukkan Jabhah Nusrah ke daftar
teroris internasional 2013 lalu setelah kelompok tersebut menyatakan baiat
kepada Al-Qaidah. Hal itu melegalkan koalisi pimpinan AS menargetkan
wilayah-wilayah di Suriah yang di dalamnya ada Jabhah Nusrah.
Reporter: Sulhi El-Izzi
Sumber: baladi-news.com
Reporter: Sulhi El-Izzi
Sumber: baladi-news.com
Al Nusra Resmi Berpisah dari
Al-Qaidah
DAMASKUS - Kelompok militan
Suriah, Jabhat Al-Nusra atau yang juga dikenal dengan Front Al-Nusra,
mengumumkan berpisah dari Al-Qaeda.
Pengumuman
itu disuarakan pemimpin Al-Nusra, Abu Mohammed al-Julani. Dalam rekaman video
yang beredar, dia juga mengutarakan perubahan nama Jabhat Al-Nusra menjadi
Jabhat Fateh Al-Sham atau Front Penaklukan Suriah.
Langkah
itu, menurutnya, diperlukan untuk mengubah dalih yang digunakan Amerika Serikat
dan Rusia selama ini untuk mengebom warga muslim Suriah.
Meski
demikian, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat berkeras bahwa kelompok
tersebut tetap merupakan organisasi teroris. Transformasi Jabhat Al-Nusra
menjadi Jabhat Fateh Al-Sham, tambah Deplu AS, hanya pengubahan nama belaka.
Di lain pihak,
Al-Qaeda menyambut baik langkah Abu Mohammed al-Julani. Orang kedua Al-Qaeda,
Ahmed Hassan Abu al-Khayr, mengatakan Front Al-Nusra dipersilakan berpisah dari
Al-Qaeda “demi melindungi kepentingan Islam, muslim, dan jihad.”
Pemimpin
tertinggi Al-Qaeda, Ayman al-Zawahri, menambahkan, “Persaudaraan Islam lebih
kuat dari ikatan organisasi yang berubah dan menghilang.”
Sejumlah
analis menilai perubahan Jabhat Al-Nusra menjadi Jabhat Fateh Al-Sham
disebabkan aksi AS dan Suriah yang terus menggencarkan serangan terhadap mereka.
Pekan
lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov
menyepakati “langkah-langkah konkret” untuk melawan kelompok jihad, seperti
Front Al-Nusra dan ISIS.
Front
Al-Nusra pertama kali mengumumkan keberadaannya melalui sebuah rekaman video
yang disebarkan di internet pada awal 2012, beberapa bulan setelah perang sipil
di Suriah berkobar.
Pada
April 2013, Front Al-Nusra menolak bergabung dengan ISIS dan memilih bersekutu
dengan Al-Qaeda.
Perseteruan
antara ISIS dan Front Al-Nusra sempat terjadi sehingga Al-Nusra terdesak ke
Deir Ezzor, bagian timur Suriah.
Para
pengamat memperkirakan anggota Front Al-Nusra mencapai 5.000 hingga 10.000
personel yang sebagian besar terdiri dari warga Suriah.
http://www.atjehcyber.id/2016/07/al-nusra-resmi-berpisah-dari-al-qaidah.html
http://www.atjehcyber.id/2016/07/al-nusra-resmi-berpisah-dari-al-qaidah.html
Video Ini Menegaskan Al-Qaidah Tak Lagi
Ada di Suriah
Aleppo – Rakyat
Suriah berkumpul dan berteriak, tidak ada lagi Al-Qaidah, atas dasar apa (lagi)
kalian membunuh kami. Seperti itulah isi sekelumit video yang dibagikan oleh
Syaikh Abdullah Al-Muhaisini dalam channel telegramnya.
Video yang diunggah
via youtube hari Jum’at, 29 Juli kemarin telah dilihat oleh lebih dari 3.000
viewer. Di dalamnya terlihat kerumunan rakyat Suriah menggelar orasi bersama
memprotes tindakan Amerika Serikat di Suriah, yang melakukan serangan dengan
alasan menyerang Al-Qaidah karena dianggap teroris.
Tak hanya orang
dewasa, anak-anak kecil pun terlihat serempak meneriakkan ‘protes” mereka dalam
Bahasa Inggris dipandu seorang orator. “No Qaidah, you kill us (tidak
ada Al-Qaidah, (tidak ada alasan) kamu membunuh kami),” teriak mereka serempak.
Poster-poster yang
dibawa pun semakin menunjukkan maksud mereka, bahwa tidak ada lagi alasan untuk
membunuh dan menyerang mereka, Oh Obama No Qaida in Syria, If you kill,
you kill us (Hai Obama, tidak ada Al-Qaidah di Suriah, jika kamu
membunuh, berarti sama saja kamu membunuh kami).
Di akhir video,
mereka lantas meneriakkan slogan persatuan berdasarkan ikatan Islam. “Wahid
wahid wahid… Islam fi Suriah wahid. (Satu satu satu… Islam di Suriah satu),”
kata mereka bersemangat.
Tampaknya video ini
menjadi sebuah respon rakyat Suriah kepada dunia menyusul berlepasnya Jabhah
Nushrah dari Al-Qaidah. Dari sini, mereka seolah menunjukkan bahwa tidak ada
lagi Al-Qaidah di Suriah, tidak ada lagi alasan untuk menyerang ‘teroris’ di
Suriah sehingga menewaskan warga sipil.
Rekaman video dapat
dilihat di sini:
Reporter : Ibas Fuadi
Sumber : Youtube
http://www.kiblat.net/2016/07/30/video-ini-menegaskan-al-qaidah-tak-lagi-ada-di-suriah/Sumber : Youtube