Kaum Alawit Dalam
Dunia
Islam
Bayangkan ini: seorang musafir Islam yang beriman
masuk kedalam masjid, dan ia melihat sejumlah binatang dan jerami. Ketika ia
baru mulai berdoa, ia mendnegar suara yang keras, dengan nada keras berkata
padanya,”Jangan meringkik, nanti makanan ternaknya akan datang kepadamu”. Suara
itu berasal dari aliran yang sama juga, yang ketika mereka menyerang dengan
seekor ular pada perkampungan Islam di Jaballa ditengah sholat Jumat dengan
berteriak,”Tiada ada Tuhan tapi Ali, tak ada jilbab tetapi Muhamad, tak ada
pintu tetapi Salman.” Seperti mereka membunuh orang-orang ini dan mengubah
mesjid menjadi kedai minuman—ya, kedai minuman anggur! Siapakah orang-orang
ini, dan ketika menyerang orang Kristen,Yahudi, dan mengikut Islam, apakah
mereka benar orang Islam? “Umat Islam” ini dikenal seperti layaknya umat Islam
yang sebenarnya oleh banyak kaum Syi’ah dan beberapa orang Sunni. Namun “Umat
Islam” ada dalam kutipan, karena orang ini dianggap sebagai orang bid’ah
(Ghali), diluar Islam, oleh banyak orang Islam.
Siapakah orang ini? Apa yang diikutinya: seorang yang
menyiksa, orang yang liar, seorang Mahdi dengan kekuatan listrik, dan seorang
pemimpin negara Siria saat ini. Siapakah itu yang percaya akan “trinitas”, yang
memiliki posisi tertinggi yaitu oleh Muhamad, Ali, dan Salman al-Farisi? Tujuan
dari tulisan ini adalah untuk memberikan baik umat Islam ataupun non-Islam
sebuah perbedaan pandangan dalam dunia Islam, memecahkan stereotip tentang
orang Islam, dan mungkin, melalui pandangan yang sekilas tentang cara suku
Alawit yang aneh, anda mungkin menemukan beberapa hal yang cukup dalam untuk
dipertimbangkan. Kita akan menjawab semua pertanyaan ini, tetapi untuk hal itu,
kita harus kembali dan mengerti beberapa hal tentang asal mula mereka.
Asal Mula Kaum Alawit
Sebenarnya terdapat perbedaan yang sungguh besar pada
asal mula kaum Alawit. Mereka sekarang lebih suka menamakan diri mereka orang
Alawi (pengikut Ali), tapi mereka biasanya disebut Nusyaris. Beberapa orang
pikir orang Nusyari adalah keturunan dari kaum Nazerini di Siria menurut
sejarahwan Roma Pliny yang disebutkan dalam History 5:23.
Suku Alawit berisi dari bermacam-macam suku bangsa, beberapa darinya juga
terdapat orang asli Siria baratlaut; suku bangsa lain yaitu emigran dari Irak
pada abad ke-12. Pada tahun 1516, Kaisar Ottoman Selim I “ Si Wajah Cemberut”
membunuh lebih dari 9.400 orang Syi’ah Alawit dengan pemimpin agama Sunni yang
diberkati. Ia menempatkan banyak orang Turki di tanah Alawit bagian baratlaut
Siria, tetapi beberapa tahun berlalu, banyak dari mereka yang menjadi suku
bangsa Alawit juga.
Suku Alawit mencoba mendirikan negara sendiri, pertama
disebut “Negri Alawit”, dan lalu namanya dirubah menjadi “Sanjak dari Latakia”,
dari tahun 1920-1936. Saat ini orang Alawit telah berjumlah 3,5 juta orang, dan
mereka yang memimpin negara Siria.
Sejarah mengenai Agama mereka
Menurut mereka sendiri, kelompok Syi’ah ini datang
dari Tuhan, dan agama mereka adalah apa yang Muhamad dan Ali ajarkan. Menurut
pertanyaan nomor 44 dari Katekiske Druze, mereka memisah dari Druze
karena mereka meyembah Ali, ketika mereka benar-benar seharusnya
menyembah Tuan al-Hakim (996-1021 A.D.) yang merupakan penampakan Tuhan pada
bangsa Druze.
Menurut Patrick Seale, dalam Asad : The
Struggle for the Middle East, Univ. of Ca. Press 1968, hal.8, “Seperti
aliran yang berhubungan dengan Druze dan Ismail, kaum Nusyari merupakan sisa
dari kenaikan Syi’I yang telah menyapu umat Islam ribuan tahun lalu. Mereka
adalah tanah yang ditinggalkan dengan adanya pasang-surut yang telah mengalami
penyurutan”.
Beberapa sisa pengajaran dari kaum Alawit pada
Muhammad ibn Nusayr an-Namiri (meninggal tahun.850 A.D.), yang menyebut dirinya
gerbang (Bab) kebenaran. Ini rupanya berkembang melalui pengajaran
Husain ibn Hamdan al-Khasabi (meninggal tahun.970 A.D.). Ketika kaum Syi’ah
kehilangan kekuatan, kaum Alawit dibunuh oleh Prajurit perang Salib, kaum
Mameluk, kaum Ottoman, dan kaum Alawit juga berperang dengan suku mereka
sendiri. Sebagai catatan tambahan, terdapat sebuah dinasti Sunni Alawiya di
Moroko, tetapi itu tidak ada hubungannya.
Konflik diantara Agama Alawit
Aliran Alawit adalah cabang dari Keduabelas Imam
Syi’ah. Mereka dikenal oleh pemimpin Keduabelas Imam Syi’ah Libanon Imam
al-Sadr pada tahun 1974 sebagai Umat Islam yang resmi, setelah seorang Alawit,
Hafez Assad dipilih untuk memimpin Siria tahun 1971. Anak laki-lakinya, Bashar
seperti halnya juga seorang Alawit. Lainnya, sebuah kelompok kecil juga percaya
pendewaan Ali, dan mereka bersama dengan kaum Alawit disebut sebagai orang
Alawi.
Ibn Taimiya/Taymiyya (meninggal tahun. 1328), seorang
cendikiawan Islam yang ortodoks dan pendiri dari Wahhabism, mempermasalahkan
sebuahfatwa (keputusan yang sah) melawan kaum Alawit dengan bahasa
yang lebih kasar. Ia mengatakan mereka tidak dapat dipercaya, “mereka adalah
orang yang lebih kafir daripada orang Kristen dan Yahudi…lebih kafir daripada
penyembah berhala”. Ia memerintahkan Jihad untuk melawan mereka, dan mengatakan
itu diperbolehkan untuk mengambil barang berharga milik mereka dan darah
mereka, kecuali mereka bertobat. Lihat The Encyclopedia of Islam Edisi
Terbaru 1995 vol.8 hal.146-148 untuk info lebih lanjut.
Pada tahun 1097 para prajurit Perang Salib awalnya
membunuh kaum Nusyaris, tapi ketika mereka bukan orang Islam yang asli, para
prajurit perang Salib itu mentolerir mereka dan bahkan membantu mereka
berperang melawan kaum Ismail. Pada tahun 1120, Orang Kurdi dan kaum Ismail
Islam mengalahkan 25.000 orang Nusyaris, tapi pada tahun 1123 kaum Nusyari
dengan bantuan dari beberapa orang pemberontak Ismail mengalahkan orang Kurdi.
Pada tahun 1291, pemimpin kaum Alawit dan Ismail melakukan pertemuan yang
ternyata gagal di Ana untuk mencoba bergabung menjadi suatu kekuatan besar
(ibid hal.147). Pemimpin Mameluk Mesir (Islam) menyiksa mereka dari tahun 1260
sampai 1518. Ketika kaum Ottoman menduduki Siria, mulai tahun 1516, mereka
menjajah bangsa Alawit juga. Pada tahun 1832, setelah kaum Nusyari menyerang
perkampungan Ismail di Masyaf, Pasha Damaskus mengirimkan ribuan pasukan untuk
berperang melawan mereka. Mereka juga dijajah pada tahun 1870 dan 1877. Bangsa
Prancis memenangkan tanah Alawit dari tahun 1918-1922. Setelah bangsa Alawit
membunuh beberapa pendeta Kristen pada tahun 4/27/1924, bangsa Perancis
membunuh lebih banyak orang Alawit. Dibawah Sliman Murshad, banyak orang Alawit
berperang melawan pasukan nasional Siria, sampai Sliman digantung pada tahun
1946. Kaum Alawit sekarang telah ada sekitar 8-12% dari penduduk Siria. Sekitar
65% dari penduduk Latakia di daerah Latakia adalah kaum Alawit yang mana daerah
itu berada di sebelah timur Siria dan juga didaerah terpencil di Turki selatan.
Setelah Hafez Assad mempunyai kekuasaan, Persaudaraan
Islam Sunni (Ikwan) hampir membunuh Assad pada tanggal 6/26/1980. Banyak dari
Ikwan itu berada di kota Hama, dan pemerintah mengirim 500 pasukan Siria untuk
menghukum mereka. Ikwan membunuh mereka semua. Semua mesjid Hama membunyikan
bahwa pernag gerilya melawan assad telah selesai, dan sekarang waktunya untuk
mendukung Ikwan masuk dan mengusir orang “kafir”. Jalan di Hama terlalu sempit
untuk sebuah mobil tangker, maka saudara Assad memerintahkan pasukan pembawa
meriam untuk meratakan kota, dan lalu mengirim pasukan untuk membunuh mereka
semua. Antara 20.000 dan 38.000 orang dibunuh. Seorang Alawit mengatakan pada
saya bahwa saudara Assad dibuang dari Siria karena hal ini. Namun, Siria tidak
mempunyai banyak kesulitan dengan prajurit Suci Sunni karenanya.
Ringkasan: Umat Islam non-Alawit tidak semuanya
setuju apakah mereka kaum Alawit adalah umat Islam yang murni atau bukan. Kaum
Alawit menyatakan untuk mengikuti pengajaran Islam yang penting, tapi terdapat
perbedaan besar yang terlihat jelas dalam penafsirannya. Dalam tindakan yang
sama, semua umat Islam menyatakan untuk mengikuti pengajaran Yesus, yang
sebelumnya beberapa orang telah membaca dan mengetahui kontradiksi yang
intrinsic antara Raja Damai (Yesus) dan Islam. Sementara banyak umat Islam
menganggap bangsa Alawit sebagai ghulat (seorang pemuja) dari
pengajaran Muhamad yang bahkan lebih jauh daripada umat Kristen dan Yahudi,
beberapa orang menganggap umat Islam sebagaighulat dengan hormat
pada pengajaran Yesus.
Kepercayan Umat Islam Alawit
Kerahasiaan: ‘Bangsa Alawit telah mencoba untuk
menjaga pengajaran inti mereka dan ritual yang rahasia, seperti batu berhala
dan Mormon. Salah satu ritual mereka adalah perjamuan, teramsuk minum anggur.
Seperti agam Katolik, mereka percaya bahwa anggur diganti menjadi ketuhanan,
Alah.
Lima Rukun Islam: Syahadat, sholat, zakat,
haji, puasa selama bulan Ramadhan, dipercaya hanya sebagai symbol dan tidak
perlu melakukannya. Mereka mempunyai dua rukun lagi:
Jihad, atau perang suci, juga dianggap sebagai rukun
keenam oleh kaum Kharijit.
Menyembah Ali, (yang disebut Waliya),
adalah rukun ketujuh. Hal ini tidak hanya memuja Ali, tapi juga perang melawan
musuh Ali. The Encyclopedia of Islam New Edition 1995 vol.8
hal.147 mengatakan,”Sebagai ghulat, kaum Nusyaria memuliakan Ali b. Abi Talib
sebagai orang tertinggi dan Tuhan yang abadi (al-ilah al-a’zam, al-kadim
al-azal).”
Sebuah “Trinitas”: Hampir semua kaum Syi’ah
(kecuali umat Zaydi) percaya Ali, anak menantu Muhamad, adalah kalif pertama
yang sah. Namun, kaum Alawit lebih jauh percaya bahwa Ali adalah bentuk dari
Trinitas. Seperti orang Ismail lainnya, Allah telah menampakan diri dalam
ketritunggalan sedikitnya tujuh kali. Penampakan terakhir yaitu Muhamad, Ali
dan Salman al-Farisi. “al-Farisi” berarti “orang Persia”. Salman adalah orang
yang mengajari untuk menggali parit yang besar disekitar bagian kota Medina
saat perang Trenbag.
Tujuh Penampakan: ‘bangsa Alawit percaya Allah
menampakan diri dalam tujuh penampakan dari tiga bagian.
Nama / jilbab/ tersembunyi (Ism)
|
dinyatakan / penting (Ma’na)
|
gerbang (Bab)
|
Adam
|
Habil
|
?
|
Nuh
|
Seth
|
?
|
Yakub
|
Yusuf
|
?
|
Musa
|
Yosua
|
?
|
Salomo
|
Asaf
|
?
|
Yesus
|
Petrus
|
?
|
Muhamad
|
‘Ali
|
Saliman al Farisi
|
?
|
10 Imam
|
?
|
?
|
Imam ke-11
|
Muhammad b. Nusayr
|
Perlu dicatat Nuh dan Seth mereka bersamaan, walau
mereka hidup selama ribuan tahun berpisah.
Reinkarnasi (nasukkiyya): Orang yang menyangkal
Ali akan dihukum dengan bereinkarnasi menjadi binatang. The
Encyclopedia of Islam New Edition 1995 vol.8 hal.147 mengatakan bahwa
kaum Nusyaria percaya roh dari bangsa Nusyaria terang-benderang memuja Tuhan,
tapi mereka memberontak melawan mereka, mempermasalahkan masalah ketuhanannya.
Sejak saat itu jiwa mereka telah dibuang dari bumi, dimana mereka akan
berreinkarnasi beberapa kali, sementara yang tidak terpilih selalu
berreinkarnasi.
Mengikut masuk ke Mesjid tidaklah penting bagi
kebanyakan bangsa Alawit. Namun, mereka mempunyai upacara dalam mesjid Umaya
yang terkenal di Damaskus.
Hari Libur: Seperti halnya Kaum Sunni dan Syi’ah,
mereka merayakan pesta pengorbanan Idul Adha. Seperti kaum Syi’ah yang lain,
mereka merayakan pesta Idul fitri, Idul i-Kabir, dan Ashura. Mereka juga
merayakan Hari Natal dan Efifani. Mereka juga merayakan Nawruz, yang mana
adalah hari Tahun Baru bagi kaum Zoroaster. Kaum Syi;ah lainnya juga mereyakan
hal ini, menagajarkan dimana hari pada saat Muhamad mengangkat Ali menjadi
kalif.
Astrologi: Sementara Muhamad sedang melawan ilmu
perbintangan, kaum Alawit justru menggunakan ilmu perbintangan itu; mungkin
dalam hal ini dipengaruhi oleh bangsa Zoroaster. Mereka percaya bintang yang
ada dalam bimasakti sebenarnya jiwa orang percaya yang dipuja-puja. “Ia yang
mengenal identitas dari ma’na akan diselamatkan dan akan terselamatkan dari
reinkarnasi; jiwanya, dilepaskan dari tubuh dan diubah menjadi bintang,
melanjutkan tujuannya kembali melintasi ketujuh langit untuk sampai pada tujuan
terakhir (ghaya), menatap pada cahaya yang sungguh dasyat (my’ayana).” (The
Encyclopedia of Islam New Edition 1995 vol.8 hal.148)
Perempuan tidak mempunyai roh dan tidak melakukan
reinkarnasi dalam ilmu ketuhanan Nusyari. The Encyclopedia of Islam New
Editionmelanjutkan: “perempuan dikeluarkan dari sini karena mereka terlahir
dengan dosa dari setan; untuk alasan ini, mereka tidak dimasukkan untuk ikut
serta dalam hak asasi manusia (Sulaiman, Bakura, 61).” Hal
ini ditandakan sangat berbeda oleh Muhamad, dimana ia mengajarkan sebagian
besar penduduk neraka adalah perempuan (Bukhari vol.2 buku 18 bag.9
no.161 hal.91-92; vol.1 buku 6 bag.8 no.301 hal.181, dan vol.1 buku 2 bag.21
no.28 hal.29). Namun, berbeda dengan ini, seorang Alawit mengatakan padaku
bahwa saat ini mereka percaya bahwa perempuan juga mempunyai jiwa.
Anggur: ‘Kaum Alawit di Siria minum anggur. National
Geographic Magazine mempunyai sebuah gambar tentang dua orang
laki-laki Siria dalam pakaian tradisional Arab minum anggur bersama. Namun,
seorang Alawit mengatakan pada saya bahwa mereka tidak percaya dengan
kemabukan.
‘Sekte dalam Alawit
Aliran Alawit sendiri dibagi menjadi lima
bagian, Aliran Matahari (Shamsiyya), Aliran
Bulan (Qamari), Aliran Murshid yang diberinama dari
Mahdi mereka, Sliman Murshid/Murshad, Haidariyya, dan Ghaibiyya.
Semua setuju pada “asas” aliran Alawit, tapi ketika perwujudan ketuhanan dari
Tuhan, ‘Ali ibn Abi/Abu Talib, meninggalkan dunia, aliran Matahari dan Bulan
tidak setuju dengan apakah ia sekarang hidup di Bulan atau diatas matahari.
Aliran Bulan didirikan dari enam suku bangsa dari kaum Alawit. Sebagian besar
dari kaum Alawit mengikut pada alirang yang sesuai dengan agamanya yang orang tua
dan keluarga mereka ikuti. Namun, mungkin sebagian orang di dunia ini mengikuti
suatu agama sederhananya karena itu merupakan agama nenek moyang mereka atau
keluarga mereka. Banyak orang saat ini mencari tradisi; berapa banyak yang
mencari Tuhan yang Sejati?
Sliman Murshad, Mahdi yang berkekuatan listrik
Sliman Murshad lahir beberapa waktu
sebelum tahun1900. Ia menyatakan dirinya sebagai Mahdi; banyak kaum Alawit
mengikut padanya, walau juga disebutkan ada juga yang tidak mengikutnya; dan
kepercayaannya itu tidak mewakili semua kaum Alawit. Seperti Muhamad, Saliman
rupanya mempunyai gejala seperti epilepsy. Seperti Muhamad, pengikutnya
menyatakan ia membuat keajaiban. Seperti contohnya, ia mengubur makanan dalam
dinding yang berlumpur secara rahasia, dan ketika ia menabrak tembok itu dengan
keras, makanan akan datang untuk dibagikan pada penduduk. Kakinya bercahaya di
malam hari, karena dia mengecatnya dengan fosfor. Fosfor akan mengeluarkan
cahaya ketika ia benar-benar menerangi, karena ia mempunyai cahaya yang
bersambungan dengan sebuah batere kecil yang ia bawa. Ia memimpin sebuah
pemberontakan melawan pemerintah Siria, ia didukung oleh beberapa orang
Perancis, dan akhirnya dihukum gantung oleh orang Siria tahun 1949.
Kebanyakan ingintahu, walau beberapa
orang yang dibenci oleh Saliman, dan tidak percaya sedikitpun kalau ia adalah
seorang Mahdi, merasa sedih melihat ia dibunuh karena ia yang mengajukan
otonomi untuk bangsa Alawit. Tapi, setelah itu, banyak kaum Alawit yang menjadi
tentara perang dan ikut dalam partai politik Siria Baath. (Partai Politik Baath
Irak bukan kaum Alawit) tahun 1971, Hafiz Assad menjadi Presiden Siria dan
anaknya, Bashar yang memimpin saat ini.
Apakah agamamu benar, atau agamau sangat
memerlukan “batere” untuk tetap berjalan. Yesus mengatakan,”Aku adalah terang
dunia” (Yoh 8:12). Seperti serangga yang terbang ke cahaya serangganya dan mati
ketika ia harus mencari matahari, jiwa manusia pergi ke neraka ketika mereka
mencari “terang serangga”itu yang membutuhkan fosfor dan batere, ketika mereka
harus mencari terang Tuhan yang sejati.
Jika anda lelah dengan agama yang
memerlukan tiang, paksaan, atau membutuhkan tradisi untuk mempertahankan agama
mereka hidup dan berkembang, lihatlah Yesus yang mengubah kita. Anda tidak
perlu sebuah penjelasan panjang tentang suatu kitab atau Hadist atas semua
kebenaran hukum tentang ritual agamanya; ini juga merupakan terang dari
serangga, ketika kamu membutuhkan Tuhan. Tuhan tidka mengijinkan firmanNya
dirubah, dan jika anda percaya itu, selanjutnya yaitu percaya pada Tuhan dan
FirmanNya, yaitu Alkitab.
Kemenarikan dari Kepercayaan Alawit
Mengapa orang Alawit adalah orang Islam?
Beberapa orang mengatakan itu karena bangsa ini mengijinkan seseorang menjadi
Islam (dengan keuntugan yang didapat dalam masyarakat Muslim) dan tidak harus
melakukan semua ritual dan pergi ke mesjid setiap hari. Alkohol (asal tidak
mabuk) diperbolehkan untuk umat Islam Alawit. Tapi ada yang lebih dari itu.
Dalam Islam ortodoks, Allah tidak begitu
dikenal. Dalam Islam Sunni, jika anda ingin mengatahui semua apa yang
membahagiakan dan tidak membahagiakan Allah, anda “harus mengalami dan
mengamati sendiri” segala yang Muhamad lakukan seperti yang ditulis dalam
tradisi (Sunnah) yang ada dalam Hadist. Hadist merupakan sesuatu yang dianggap
lebih masuk nakal daripada Qur’an, karena terdapat lebih banyak hal yang
dikatakan dalam beberapa volumenya. Islam Syi’ah mempunyai pengajaran sendiri
tentang Jafar dan yang lainnya, tapi untuk pelaksanaannya mereka mendengarkan
apa yang dikatakan oleh Imam. Kaum Alawit mempunyai hormat yang besar pada
Muhamad dan Ali, dan merekapun memuja kedua orang itu seperti memuja Allah.
Kaum Alawit ingin mengetahui Tuhan, dan mereka berpikir mereka dapat
menggantinya dengan Muhamad, Ali dan Saliman al-Farisi sebagai trinitas. Sebuah
masalah datang dari hal ini bahwa Muhamad dan Ali tidak pernah menyatakan
dirinya menjadi Tuhan, atau menyatakan dirinya yang menghapus dosa. Mereka
tidak pernah menerima penyembahan atau disbeut sebagai Tuhan, atau diijinkan
yang lain untuk dipanggil sebagai Tuhan.
Tuhan yang Sejati diketahui dalam Perjanjian Baru. Hal
ini menunjukkan bagaimana Tuhan berinteraksi dengan raja-raja, hakim-hakim, dan
rakyat biasa. Tentunya, dalam Perjanjian Baru, Tuhan lebih dikenal setelah
Yesus datang ke dunia.
Bertentangan dengan Alkitab
Pengajaran yang rahasia merupakan bagian dari
agama Alawit. Kristen mempunyai kebenaran yang lebih dalam bahwa hanya
diketahui melalui wahyu Tuhan. Namun, Tuhan telah menyatakan semua yang Ia
inginkan kita untuk tahu. Tidak ada doktrin Kristen, pengalaman, atau
pelaksanaan pengajaran Kristen saat ini yang belum disediakan untuk orang
non-Kristen untuk dibaca. Paulus dalam Efesus 3:9-10 mengatakan misinya yaitu
“untuk menyederhanakan bagi semua orang keagungan dari misteri ini, yang selama
berabad-abad telah tersembunyi dalam Tuhan, yang mencipta semuanya ini.
Maksudnya yaitu sekarang, melalui gereja, berbagai kebijakan Tuhan harus
diketahui…”(NIV)
Memuja tuhan lain adalah sangat dilarang dalam
hukum pertama dari Sepuluh Hukum Perkara. “Tapi aku takut seperti halnya Hawa
telah ditipu oleh kecerdikan ular, pikiranmu terkadang diarahkan dari arah yang
bukan tukus dan murni untuk taat pada Kristus” (1 Kor 11:3 NIV)
Reinkarnasi: Alkitab mengajarkan bahwa
reinkarnasi itu salah, Ibrani 9:27 mengatakan bahwa manusia ditakdirkan untuk
mati suatu saat. Dalam 2 Sam 12:22-23 Daud mengatakan tentang kematian bayinya:
“aku akan pergi kepadanya (kuburannya) tetapi ia tidak akan kembali kepadaku”
(NIV) Reinkarnasi tidak masuk akal, karena kita pergi ke neraka atau surga
setelah mati. Pengkhotbah 11:3 juga menunjukan bahwa “kemanapun sebuah pohon
jatuh, maka disitulah ia terletak”.
Astrologi, mempercayai benda ruang angkasa sebagai
pengetahuan ingin melihat masa depan itu adalah salah menurut Alkitab dalam
Imamat 19:26; 22:27; Ulangan 18:11-14; 2 Raja-raja 17:16; 21:3,5; 2 Tawarikh
33:3-6.
Perempuan: Dalam Alkitab laki-laki dan perempuan
mempunyai peran yang berbeda. Namun, mempunyai nilai yang sama, menurut Galatia
3:28 menunjukkan bahwa tidak ada perempuan ataupun laki-laki dalam Yesus
Kristus, semua orang yang percaya mempunyai hak istimewa sebagai anak-anak
Allah.
Anggur: Perjanjian Lama menunjukkan bahwa minum
anggur diperbolehkan, tetapi dalam Efesus 5:18 memerintahkan kita untuk tidak
mabuk. Kaum Alawit minum anggur, tapi saya tidak mempunyai bukti bahwa mereka
percaya akan hal tidak boleh mabuk juga.
Injil bagi Alawit (dan yang lain)
Tuhan lebih Hebat dari pemikiran kita: Kaum
Alawit memang benar bahwa mereka percaya Tuhan lebih dasyat dari pada Allah,
tapi mereka memuja Muhamad, Ali dan Saliman al-Farisi sebagai Tuhan. Ini
sungguh mengejutkan bahwa mereka maun menyembah Muhamad walau ia mengajarkan ia
bukanlah Tuhan, dan bukan Yesus, ketika berabad-abad lalu Ia dan umat Kristen
awal telahb mengajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Yesus tidak menunjukkan bahwa
Ia adalah Tuhan dari bentuknya yang lain, tetapi Ia menerima penyembahan, ia
mengampunkan dosa kita, yang mana hanya Tuhan yang dapat melakukannya, dan
membiarkan yang lain juga membanggilnya Tuhan.
Tuhan menciptakan kita: Bagaimana anda berhenti
bertanya mengapa Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk hidup? Qur’an tidak
menjawabnya secara langsung, tapi Alkitab menyediakan beberapa alasannya.
·Kita diciptakan karena keagungan Tuhan (Yesaya 43:7; 62:3) untuk menyatakan
pujian padaNya (Yesaya 43:21) sebagai saksiNya (Yesaya 43:10)
·Tuhan mengasihimu dan memberikan sukacita (Zefanya 3:17)
·Sebagai seorang Bapa cinta akan anak-anakNya (Maleaki 1:6; 1 Yoh 3:1), Tuhan
peduli pada kita. (Mzm 8:4; Nahum 1:7; 1 Petrus 5:7)
·Tuhan menginginkan kita untuk hidup bersamaNya selamanya (Wahyu 21:3; 2 Kor
5:4)
·Sukacita kita (Filp 3:1) dan terang yaitu pada Tuhan (Wahyu 21:23-25; Yoh
1:5,7-9) yang mana lebih dari anggur (Mazmur 4:7)
·Kita diciptakan dalam nama Tuhan Yesus Kristus untuk bekerja dalam pekerjaan
yang baik(Efesus 2:10)
Kita mempunyai suatu tujuan, dan jangan biarkan agama
kita, atau apapun, menghentikanmu dari pemenuhan tujuan ini.
Manusia pergi dari Kebenaran Tuhan: Kita tidak
mempunyai alasan untuk mengikut pada kaum Alawit yang mempercayai Ali sekarang
sudah hidup bersama matahari, atau percaya bahwa Ali sekarang hidup di bulan,
karena belum ada dalam kebanyakan orang, pada saat itu atau yang lainnya
memilih untuk mempercayai sesuatu karena memang mereka mengingingkannya, tanpa
memperdulikan tentang kebenaran dari kepercayaannya itu? Orang hanya ingin
memilih suatu hal yang membuat mereka percaya akan suatu hal yang
mengehebohkan, atau adanya doktrin, tapi orang tidak mau percaya bahwa jalan
Tuhan merupakan jalan yang tepat dan jalan yang terbaik. Ketika seseorang yang
sudah mengenal kebenaran Tuhan tapi tetap memutuskan untuk minum minuman keras,
dan mabuk-mabukan, melakukan tindakan yang tidak bermoral, atau memburu uang
seperti dewa mereka, apakah pikiran mereka lebih rasional dari pada kaum
Alawit? Tidak, kita semua berada dalam perahu yang sama tanpa adanya Tuhan, dan
Tuhan tidak hanya butuh sebuah penyingkapan dari kebenaran, tapi Ia harus
mengarahkan manusia pada arah kebenaran itu, sebagaimana manusia yang mudah
mengejar sesuatu setelah mereka mengalami sebuah penipuan dalam kehidupan ini.
Hanya ada satu jalan, yaitu Tuhan: Walaupun kita
sudah berpaling dari Tuhan dan mengikut pada berhala yang menipu kita, tapi
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita merupakan musuh dari Tuhan,
Tuhan mengirim putraNya Yesus Kristus untuk mati bagi kita, seperti yang
dikatakan Roma 5:10-11. Banyak nabi datang untuk mengajar, tapi Yesus tidak
hanya mengajar seperti para nabi lainnya, Ia datang untuk menebus dosa kita
dengan mati bagi kita (Yoh 1:29; 1 Tim 2:6; 1 Yoh 2:2). Yesus mengatakan dalam
Yoh 14:6 “Aku adalah jalan kebenaran dan hidup. Tak ada seorangpun yang dapat
datang pada BapaKu tanpa melalui Aku.”
Kita harus mencari Tuhan: Yesus berkata pada kita
bahwa kita harus mencari Dia, dalam Matius 7:7-12. Mat 7:14 menambahkan,” karena
sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit
orang yang mendapatinya.”
Kita harus mengakui bahwa Yesus adalah
Tuhan: “jika kamu mengakui dengan mulutmu, Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hartimu bahwa Tuhan membangkitkannya dari kematian, kamu akan
diselamatkan. Untuk kepercayaan dari hatimu bahwa kamu percaya dan membenarkan,
dan dan itu dilakukan dengan mulutmu bahwa kamu mengakui dan kamu diselamatkan.
Seperti yang dikatakan Injil, siapapun yang percaya akan Dia tidak akan pernah
dipermalukan.’ Dimana tidak ada perbedaan bagi mereka orang Yahudi atau
non-Yahudi – Tuhan yang sama adalah Tuhan bagi semua – yang kaya rahmat yang
akan memberikan berkatnya yang melimpah pada kita yang memohon padaNya, bagi,
‘setiap orang yang memohon dalam namaTuhan akan diselamatkan.” (Rom
10:9-13)
Referensi dan Jaringan
hubungan melalui Situs yang valid sampai 2/3/2002
First Encyclopedia of Islam vol.6 hal..964-976. E.J. Brill 1913-1936.
The Encyclopedia of Islam
New Edition vol.8 hal.146-149 E.J.
Brill 1995)
www.gospelcom.net/apologeticsindex/a21.html mempunyai sejumlah halaman yang berkaitan tentang Islam dan Timur
tengah.
Alawiyyin
Suriah, Sebuah Sekte Rahasia
yang Berkuasa
Pemberontakan terhadap Presiden
Suriah Bashar al-Assad, terinspirasi oleh pemberontakan yang menggulingkan tiga
pemimpin Arab pada tahun 1432H / 2011, telah mengambil suatu pandangan
sektarian karena kebanyakan dari para pengunjuk rasa berusaha untuk
menggulingkan presiden yang Sunni.
Assad adalah seorang Alawiyyin,
sebuah sekte minoritas Suriah, dan kritikus mengatakan presiden telah mengisi
posisi politik dan militer senior dengan Alawiyyin untuk memaksakan
kekuasaannya melalui loyalitas sektarian.
Sekte Alawi
Sunni membentuk 74 persen dari 22
juta penduduk Suriah, Alawi 12 persen, Kristen 10 persen dan Druze 3 persen.
Ismailiyah, Yezidis dan beberapa orang Yahudi membentuk sisanya.
Bersatu eratnya itu, kerahasiaan
dan keuletan elite kekuasaan Suriah di sekitar Assad telah memperdalam
kecurigaan Sunni tentang iman Alawiyyin yang misterius.
Sebuah minoritas tertindas untuk
sebagian besar sejarah mereka, Alawiyyin tiba-tiba menyemai kendali mereka di
Suriah pada tahun 1970 ketika ayahnya Assad yakni Hafez melakukan kudeta
terhadap seorang Sunni. Dia membangun sebuah aparat keamanan ganas berdasarkan
sesama perwira alawiyyin.
Bersekutu dengan kelas pedagang
Sunni di Damaskus dan Aleppo, elit Alawi memperluas pengaruh mereka terhadap
perekonomian serta aparat keamanan dan militer. Inti dari milisi pro-Assad
ditakuti Shabiha adalah Alawiyyin.
Seperti negara-negara Arab,
Suriah telah melihat penyebaran Islam konservatif dalam beberapa dekade
terakhir. Hal ini telah mempertajam perbedaan Sunni dengan Alawi, yang
mengklaim menjadi arus utama Syiah dan kadang-kadang seorang alawi menyalin
praktik sunni untuk mengecilkan perbedaan.
Pembunuhan sektarian telah
memeras pusat kota Homs, dan Alawiyyin telah ditargetkan karena mereka adalah
sekte yang sama sebagai presiden. Banyak Alawiyyin tinggal di sekitar atau di
Homs dan Hama yang merupakan kota lain yang bergolak, dan pelabuhan Latakia.
Tidak semua Alawiyyin mendukung
dinasti Assad dan hanya sedikit yang diuntungkan dari pemerintahan Assad, yang
hidup dalam kemiskinan banyak di pegunungan tengah Suriah. Sekte meluas utara
ke kota Antakya Turki, dekat kota kuno Antiokhia, di Turki di mana terdapat
sampai 12 juta Alawiyyin.
Keyakinan:
Agama Alawi sering disebut
“sebuah cabang dari Syi’ah,”
Alawi memisahkan diri dari Syi’ah
lebih dari 1.000 tahun lalu namun tetap mempertahankan beberapa praktik syi’ah,
termasuk penghormatan terhadap Ali (menantu dan sepupu Nabi Muhammad
shallallahu’alaihi wasallam).
Arti Alawi secara harfiah adalah
“mereka yang menganut ajaran Ali”.
Tapi beberapa keyakinan berbeda
tajam dari ajaran Islam. Dinamakan setelah Ali, Alawi percaya dia adalah ilahi,
salah satu dari banyak manifestasi Allah Ta’ala dalam garis dengan Adam, Yesus,
Muhammad, Socrates, Plato dan beberapa pra-Islam bijak dari Persia kuno.
Padahal ini melanggar prinsip
utama Islam bahwa “Tidak ada Ilah selain Allah.”
Alawiyyin menafsirkan Rukun Islam
(lima perkara yang diwajibkan oleh setiap Muslim) hanya sebagai simbol daripada
tugas. Mereka merayakan sekelompok liburan, beberapa dari Islam, beberapa dari
Kristen, dan praktik Alawi banyak yang rahasia. Mereka menganggap diri mereka
adalah syi’ah moderat.
Sejarah dan gaya hidup:
Tertindas selama periode Ottoman,
Alawi telah memainkan peranan dalam keyakinan khas mereka dalam beberapa dekade
terakhir untuk berargumen bahwa mereka bukan Syiah seperti di Iran. Hal ini
sebagian untuk memenuhi aturan konstitusi bahwa presiden harus seorang Muslim.
Terisolasi di pegunungan dekat
pantai Mediterania Suriah, Alawiyyin mengajarkan bahwa Quran itu untuk dibaca
alegoris dan lebih memilih untuk berdoa di rumah daripada di masjid-masjid.
Mereka juga sangat rahasia,
memulai hanya sebagian kecil orang percaya menjadi dogma inti mereka, termasuk
reinkarnasi dan trinitas, dan menjadi ritual termasuk ritual minum anggur
dikuduskan mirip dengan Misa Kristen
Pemerintah kolonial Perancis
mencoba mengklasifikasikan Alawiyyin Suriah sebagai agama yang terpisah, namun
ditentang oleh para pemimpin Alawi yang lebih tertarik menggolongkan alawi ke
dalam Islam.
Seperti Druze di dekatnya,
Alawiyyin mengadopsi praktek Syiah tentang taqiyyah, atau menyembunyikan
keyakinan sesat mereka dengan berbohong untuk menghindari penganiayaan.
(alarabiya)