wednesday, August 10,2016
WASHINGTON - Mantan bos CIA
Michael Morell mengusulkan kebijakan yang menakutkan untuk menghabisi seluruh
orang Rusia dan Iran di Suriah.
Sebelumnya, nama Morell
diperbincangkan karena menyebut calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump
sebagai ancaman bagi keamanan AS di kolom New York Times pekan lalu. Ia juga
menyebut Trump secara tak sadar telah menjadi agen Rusia.
Morell, yang pernah bekerja
bersama Hillary Clinton, memantapkan dukungannya untuk kandidat Partai Demokrat
itu. Morell yakin Hillary memiliki pengalaman untuk menjaga keamanan nasional
AS.
"Ketika kami berada di Irak,
Iran memberikan senjata kepada milisi Syiah yang membunuh tentara
Amerika," ujar Morell pada PBS, Selasa (9/8). "Kita harus membuat
Iran membayar apa yang dilakukan di Suriah. Kita harus membuat Rusia
membayar," katanya melanjutkan.
Saat ditanya apakah yang dimaksud
membunuh personel Rusia dan Iran, Morell mengaku setuju. Namun dilakukan secara
rahasia. "Kalian tak berdiri di Pentagon dan mengatakan 'kami melakukan
ini', Namun kalian harus pastikan Moskow dan Teheran mengetahuinya."
Baca juga, Erdogan: Turki Berhak
Gelar Operasi Militer di Suriah.
Terkait kelompok pemberontak yang
didukung AS di Suriah, Morell mengatakan ia ingin Amerika mendukung mereka
untuk bertindak lebih agresif. Tidak hanya terhadap pemerintahan Bashar Assad,
tetapi juga dalam melawan Iran dan Rusia.
Morrell kemudian melanjutkan
bagaimana AS harus "menakut-nakuti" Assad, termasuk mengusulkan untuk
membunuh pengawalnya dan mengebom gedung-gedung pemerintahan di Suriah pada
tengah malam.
"Saya tidak menganjurkan
untuk membunuh dia (Assad),” ujar Morell, “Saya ingin menekan dia, saya ingin
memberi tekanan pada Iran, saya ingin memberi tekanan pada Rusia agar mereka
melakukan penyelesaian secara diplomatik."