Jurnalmuslim.com -Kerja sama antara pemerintahan Indonesia dengan negara
Syi'ah-lran, meliputi bidang ekonomi. Hal ini ditegaskan oleh Wapres Jusuf
Kalla saat berbincang dengan Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang
Manajemen dan Perencanaan Mohammad Bagher Nobakht, di Kantor Wapres, Jakarta,
pada April 2015.
Bukan sebuah hal
yang aneh jika para imam-imam syi’ah berada di peringkat pertama untuk
memberikan semangat agar para pengikuti mereka melakukan nikah mut’ah dengan
para wanita sewaan. Bukan hanya itu, bahkan mereka juga berada di peringkat
pertama sebagai pendeta pelaku mut’ah. Hal ini tidak ragu lagi, anak kecil
berumur 7 tahun pun sudah digauli oleh imam besar syi’ah Khumaini walau dia
hanya melakukan tafkhidz (menggesek-gesekkan farji di antara kedua paha
perempuan). Silahkan baca kisahnya disini.
1. “BAGAIMANA ANDA MELIHAT KARAKTER HUBUNGAN
NEGARA-NEGARA ARAB DAN IRAN SEKARANG INI?
Dr. Mahmud
Mazru’ah mantan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dosen Aqidah dan Filsafat di
Universitas al-Azhar dan Ummul Qura ini menjawab:
“Iran aslinya bukanlah negara yang menghargai persaudaraan tetangga atau Islam.
ada banyak factor membuat hubungan kita dengan mereka keras/kaku sekali.