Saturday, January 23, 2016

Untukmu “ASWAJA” Inilah Surat Cintaku Untukmu…. Dulu Aku Memusuhimu…

Aswaja itu bukanlah ormas

Januari 21, 2016
Surat Cinta Ustadz BNPT Abdurrahman Ayub: “SUARA HATIKU UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU ASWAJA”
Berikut untaian kata-kata terakhir yang disampaikan oleh Ustadz Abdurrahman Ayyub (mantan petinggi Jama’ah Islamiyyah,sekarang di BNPT)

Iran-Syi'ah, Musuh Indonesia di Masa Depan. Syaikh al-'Arifi: "Pisau-Pisau Syiah Untuk Menyembelih Akan Menuju Leher Anak-Anak Kalian"

syiah%2Biran

21 Januari 2016
Jurnalmuslim.com - Kerja sama antara pemerintahan Indonesia dengan negara Syi'ah-lran, meliputi bidang ekonomi. Hal ini ditegaskan oleh Wapres Jusuf Kalla saat berbincang dengan Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Manajemen dan Perencanaan Mohammad Bagher Nobakht, di Kantor Wapres, Jakarta, pada April 2015.

Mata Imam Syiah Terbelalak Ketika Putrinya Diminta Untuk Dimut’ah


Bukan sebuah hal yang aneh jika para imam-imam syi’ah berada di peringkat pertama untuk memberikan semangat agar para pengikuti mereka melakukan nikah mut’ah dengan para wanita sewaan. Bukan hanya itu, bahkan mereka juga berada di peringkat pertama sebagai pendeta pelaku mut’ah. Hal ini tidak ragu lagi, anak kecil berumur 7 tahun pun sudah digauli oleh imam besar syi’ah Khumaini walau dia hanya melakukan tafkhidz (menggesek-gesekkan farji di antara kedua paha perempuan). Silahkan baca kisahnya disini.

"Saya Muslim, Sunni, Cinta NKRI. Saya Tolak Syiah!"


Oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc*

1. "Saya bukan syiah." Jalaludin Rahmat, awalnya juga ngga mengaku Syiah.... taqiyah buat mereka memang ibadah.... mau apalagi.

2. Kalau cinta NKRI ya menolak Syiah, bukan mendukungnya, atau membelanya. Mau kayak Yaman atau Irak, dicaplok mereka?

Dr. Mahmud Mazru’ah Al-Azhari: Iran Jahat Kepada Semua Tetangganya

dr-mahmuz

21 January 2016
Agus hasan bashori

Senin 11 Januari 2016
Saat diwawancarai Ahmad Syaikhun,

1. “BAGAIMANA ANDA MELIHAT KARAKTER HUBUNGAN NEGARA-NEGARA ARAB DAN IRAN SEKARANG INI?
Dr. Mahmud Mazru’ah mantan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dosen Aqidah dan Filsafat di Universitas al-Azhar dan Ummul Qura ini menjawab:

“Iran aslinya bukanlah negara yang menghargai persaudaraan tetangga atau Islam. ada banyak factor membuat hubungan kita dengan mereka keras/kaku sekali.