Ini adalah artikel yang akan membuat syok
orang-orang beriman karena ini adalah salah satu dari banyak peristiwa biadab yang
paling berhasil disembunyikan Syiah sampai saat ini. Kami yakin 99,9% Sunni
tidak pernah tahu atau mendengar peristiwa ini. Sampai sekarang penganut
kepercayaan itu masih memiliki kepercayaan seperti itu terhadap mayoritas umat,
tapi mereka sangat lihai dan giat menyembunyikan faham takfiri mereka – Sunni
Lebih Najis Dari Anjing
Ketika raja pendiri dinasti Syiah
Safawiyah, Syah Ismail I berhasil menguasai Baghdad tahun 1508, pembantaian
terhadap Sunni terjadi seperti saat invasi tentara Mongol Hulagu Khan beberapa
abad sebelumnya. Selain menghancurkan makam raja-raja dinasti Abbasiyah, Syiah
juga menghancurkan makam Imam Abu Hanifah. Setelah dinasti Syiah berhasil
dipukul mundur Khilafah Usmaniyah Turki yang bermazhab Hanafi, tidak pernah
mereka membalas dendam dengan menghancurkan makam para tokoh atau membantai
pengikut Syiah di Irak.
Berikut beberapa tulisan yang
mengungkapkan kebiadaban dan kedengkian Syiah saat berhasil menaklukkan
Baghdad:
Banyak monumen arsitektur Sunni yang
dihancurkan. Salah satunya adalah makam pendiri mazhab Hanafi, Abu Hanifah.
Makam itu terdiri dari masjid dan madrasah di sampingnya. Masjid dan madrasah
di makam Abu Hanifah dibangun oleh Saljuk. Atas perintah Syah Ismail
I, masjid dan madrasah itu diratakan dengan tanah. Kemudian mereka membuat
lubang di kuburan Abu Hanifah. Mereka mengeluarkan tulang Abu Hanifah dari
kubur dan mengubur anjing di dalamnya. Setelah itu, mereka membuat toilet di
atas kuburan itu. Di jalan-jalan Baghdad, Kizilbash [tentara Syiah dinasti Safawiyah]
mengumumkan siapa yang memakai toilet itu untuk buang hajatnya, dia akan
diberikan 25 dinar [1]. Pada saat itu, seorang sastrawan Qummi (syiah dari kota
Qum, Iran) ada di sebelah Ismail. Puisi sastrawan ini
ditulis di dinding toilet itu. Puisi itu berbunyi:
Syiah menghinakan kuburan Abu Hanifah, di kuburan yang
dihinakan Syiah, sujud dilakukan oleh Sunni. Tempat yang dihinakan oleh Syiah,
telah menjadi tempat sujudnya Sunni [2]
Referensi:
1.Alamarayi Safawi hal 477
اسناد و نامه های دوره صفویه، گردآوری ا.
ثابتیان، ص 2.99 (Dokumen dan surat dari
masa Safawiyah, dikumpulkan oleh: A. Sabitayn, hal 99)
Beberapa referensi kitab Syiah lainnya:
1. Ayatulaat al-Mar’asyi al-Tustari di
kitab “Maso’ib al-Nawasib” (Musibah Para Nasibi)
“…yang dilakukan Sultan Syah Ismail
adalah menggali kuburan Abu Hanifah, membakar tulangnya dan menyebar abunya dan
membuat lokasi itu rumah najis [toilet]…”
Scan kitab “Maso’ib al-Nawasib” oleh Ayatulaat
al-Mar’asyi al-Tustari
2. Ayatulaat Yusuf al-Bahrani di kitabnya “al-Kashkul”,
bab “Mukjizat Kubur Abu Hanifah”
Tentang karomah yang terlihat dari kuburan 4 imam mereka
[mazhab Sunni] , ada banyak dan yang terbesar adalah apa yang terjadi ke
kuburan Abu Hanifah. Sultan teragung, Syah Abbas I menaklukkan Baghdad dan
memerintahkan kuburan Abu Hanifah diubah menjadi toilet umum. Beliau
menyumbangkan 2 keledai dan menempatkannya di pasar sehingga siapa saja yang
ingin membuang hajat bisa menaikinya dan buang hajat di kuburan Abu Hanifah.
Suatu hari, Syah Abbas memanggil pelayan kuburan Abu Hanifah dan bertanya
kepadanya: “Apa yang kamu layani di kuburan ini padahal kenyataannya Abu
Hanifah ada di lubang neraka yang paling dalam?” Pelayan itu menjawab: “Ada
anjing hitam di kuburan ini, kakekmu Syah Ismail menguburnya di dalam ketika
dia menaklukkan Baghdad dan membuang tulang Abu Hanifah dari kuburnya dan
menjadikan ini tempat peristirahatan terakhir untuk anjing hitam itu. Benar,
saya melayani anjing itu.” Dia benar dengan perkataannya, karena mendiang Syah
Ismail memang melakukan itu.
Scan kitab “al-Kashkul” oleh Ayatulaat Yusuf al-Bahrani.
3. Ayatulaat Nimatullah al-Jazai’ri di kitabnya al Anwar
al Numaniyah juga menulis hal yang sama
Scan Kitab al Anwar al Nu’maniyah oleh Ayatulaat
Nimatullah al-Jaza’iri
Lihat betapa bangganya para ayatulaat Syiah ketika
menceritakan peristiwa biadab tersebut dengan memakai kata mukjizat dan
karomah. Syiah akan beralasan di tanah suci Madinah dan Mekah juga banyak makam
yang dulu dihancurkan lalu diratakan dengan tanah. Betul memang itu pernah
terjadi dan banyak ulama Sunni yang tidak setuju dan mengecam hal itu, tapi
tidak pernah sekalipun kuburan para sahabat maupun ulama di tanah suci yang
jasadnya digali, dihinakan, tulangnya dibakar apalagi sampai diganti dengan
anjing lalu dijadikan tempat buang hajat. Itu hanyalah praktek biadab Syiah
yang percaya nanti Mahdi mereka juga akan menggali jasad Abu Bakar, Umar,
Aisyah RA dll dari kuburnya untuk dihidupkan, dihinakan, dibakar dan disiksa
berkali-kali.
Masih percaya Syiah mencintai Sunni dan menganggap kita
saudara seiman? Syiah pura-pura mencintai Sunni hanya karena taqiyah dan demi
kepentingan politik saja.
[Artikel ini ditulis oleh mantan Syiah etnis Persia yang
sekarang tidak hentinya sibuk mengungkap kebencian kaum penghina sahabat itu
terhadap Sunni – http://sonsofsunnah.com/]