Di tengah santernya
pemberitaan kampanye militer Koalisi Teluk terhadap kelompok Syiah Hautsi di
Yaman, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menerbitkan buletin yang dinilai
kontroversial.
Buletin Al-Islam edisi
ke-750 yang diterbitkan pada tanggal 3 Maret 2015 memuat tulisan berjudul
“Akhirnya, Pesawat-Pesawat Para Penguasa Agen Bergerak. Namun, Kemana? Mereka
Bergerak Untuk Membunuh Kaum Muslimin Bukan untuk Memerangi Musuh!”.
Tak ayal, buletin
mingguan tersebut menuai pro-kontra hingga muncullah kecaman-kecaman terhadap
HTI, baik di media-media social maupun di forum-forum diskusi.
Buletin Al-Islam milik
HTI.
Menanggapi fenomena
tersebut,
Kiblat.net berusaha
mencari klarifikasi hingga pada akhirnya berhasil melakukan wawancara kepada
Juru Bicara HTI Ismail Yusanto di sela-sela kegiatan Halaqoh Islam dan
Peradaban yang digelar di Gedung Asrama haji Yogyakarta pada Sabtu,
(11/4/2015).
Berikut hasil wawancara
kiblat.net dalam kesempatan tersebut:
Kiblat.net: Ustadz,
sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini HTI menerbitkan buletin yang memuat
opini tentang konflik di Yaman dimana hal itu menuai kontroversi baik di media
sosial maupun di forum-forum diskusi. Bisakah Ustadz memberikan klarifikasiatas
masalah tersebut?
Jubir HTI: Pertama,
saya kira kita harus menegaskan pendirian kita bahwa musuh kita itu adalah
orang-orang kafir yang memerangi umat Islam, yang menghalangi tegaknya
syari’ah, khilafah, yang dia menimbulkan dharar (bahaya), kezaliman kepada umat
Islam yang merebut wilayah umat Islam, yang menjajah, yang kemudian menimbulkan
kesengsaraan berkepanjangan terhadap umat Islam.
Nah apa wujudnya? Kalau
kita lihat di timur tengah maka jelas sekali, di sana ada Israel, Bashar Assad
(rezim Suriah), lebih luas lagi ada Amerika, Rusia. Danberulang kali umat Islam
di sana (kaum muslimin di Gaza, Suriah) berteriak minta tolong kepada
penguasa-penguasa negeri umat Islam untuk mengambil tindakan dan itu tidak
pernah dilakukan. Nah sekarang begitu terjadi pergolakan politik di Yaman, baru
mereka turun. Itulah yang sebenarnya kita persoalkan. Kenapa bukan kepada
Amerika, Israel, Rusia, Bashar Ashad?
Kiblat.net: Kalau
mengenai Syiah bagaimana Ustad?
Jubir HTI: Syiah itu,
kita musti melihat aqidahnya mereka itu secara rinci. Bashar Assad itu kan
sering orang bilang syiah alawiyah. Isu tadi dengan tegas mengatakan bahwa
Bashar Assad itu kafir. Bahkan dimesjid-mesjid itu ditulisla ilaha illa Bashar.
Yang menganggap Ali adalah tuhan, (maka ia) kafir. Yang menganggap Al Quran itu
belum genap turun itu (maka ia) kafir. Jadi jelas sekali.
Sementara Syiah yang
aqidahnya ini sama dengan kita, bahkan diakui di Al-Ahzar Mesir sebagai madzhab
yang ke lima, maka kita harus proporsional.
Karena itulah yang
diingatkan oleh Hizbut Tahrir bahwa kita itu jangan sampai mengikuti gendang
musuh-musuh Islam mempertentangkan Sunni dan Syiah sementara melupakan musuh
yang sebenarnya. Bahwa Syiah itu sekarang menjadi ancaman memang Iya, khususnya
Syiah Rafidhah, Syiah ghulat itu jelas sekali.
Kiblat.net: Kalau tadi
Ustad bilang Syiah ini ada yang kafir dan ada yang masih muslim, bagaimana
dengan
Syiah Hautsi Ustad?
Jubir HTI: Itu (Syiah)
Zaidiyah mereka. Sama seperti Presiden Ali juga Zaidiyah dia.
Kiblat.net: Kalau yang
di Iran?
Jubir HTI: Di Iran
macam-macam dia, ada yang Itsna Asariyah (Imam Duabelas), Ja’fariyah, Zaidiyah.
Kiblat.net: Akan
tetapi, kalau di Yaman ini persoalannya kelompok Syiah sudah melakukan kudeta
terhadap pemerintahan yang sah, bagaimana Ustadz?
Jubir HTI: Itu sama
seperti halnya mereka menguasaipemerintahan di Iraq, di Suriah, di Lebanon.
Kiblat.net: Ada juga di
sebuah website HTI itu ada artikel berjudul “Sunni dan Syi’ah Bersatu dalam
Naungan Khilafah” itu bagaimana Ustadz?
Jubir HTI : Khilafah
itu jangankan Syiah ya, bahkan orang-orang nasrani zahudi pun bisa hidup dalam
sistem khilafah. Itulah sebenarnya kerahmatan Islam yang dimaksud. Terlepas
dari kesesatan masing-masing, mereka tunduk dalam naungan khilafah.
Kiblat.net: Banyak
pihak yang menyebutkan bahwa Syiah Hautsi ini ada dukungan dari Iran bagaimana
Ustadz?
Jubir HTI : Pasti, sama
halnya dengan Bashar Assad, Nuri Al-Maliki, Lebanon, dapat dukungan dari Iran.
Iran itu mendukung semua rezim Syiah.
Kiblat.net: Menurut
Ustad itu ancaman atau bukan?
Jubir HTI : Jelas
ancaman, siapa bilang bukan ancaman. Itu sama aja dengan rezim yang
mempertahankan despotisme yang tak acuh terhadap musuh sesungguhnya. Itu
ancaman.
Kiblat.net: Berarti
menurut HTI, Syiah Hautsi ini ancaman, akan tetapi langkah HTI lebih kepada
mengutamakan prioritas yang lain. Apakah seperti ituUstadz?
Jubir HTI : Persis. Nah
inilah yang disalahpahami seolah Hizbut Tahrir tidak mengerti duduk
permasalahanya di Yaman. Anggota Hisbut Tahrir juga ada yang ditangkap sama
Hautsi. Apalagi langsung dituduh bahwa Hizbut Tahrir (itu) Syiah. Hizbut Tahrir
itu Sunni. Hizbut Tahrir juga telah memberikan kritik yang tajam kepada syiah,
anda bisa baca di kitab Sakhsiyah Jilid 2 itu.
Hadist Ghadir Khum itu
nggak ada urusannya dengan khilafah. Penunjukan Ali dalam hadist itu maknanya
sebagai pemimpin keluarga, karena Ali termasuk ahlul bait. Salah betul kalau
HTI itu dikatakan Syiah, diintervensi syiah, kesusupan Syiah.
Kiblat.net: Terakhir
mungkin ustadz ingin menyampaikan statemen.
Jubir HTI : Jadi
mustilah hati-hati kita ini menyikapi keadaan, termasuk menyikapi sesama
muslim. Persoalan umat ini sudah demikian banyak, demikian besar. Jadi kita
harus fokus terhadap penegakan syariah dan khilafah, karena itu merupakan
pangkal dari segala persoalan ini muncul.
----------------------
Reporter: Muhammad Irfan
Editor: Fajar Shadiq
http://m.kiblat.net/2015/04/11/begini-jawaban-jubir-hti-terkait-syiah-dan-kon
troversi-buletin-al-islam/
http://ungarans.blogspot.co.id/2016/04/begini-jawaban-jubir-hti-terkait-syiah.html?m=0
http://ungarans.blogspot.co.id/2016/04/begini-jawaban-jubir-hti-terkait-syiah.html?m=0