Bermula dari ditemukannya surat rahasia Habib
Hussein al- Habsyi – - pendiri YAPI - – yang ditujukan kepada seseorang di Iran
pada tahun 1993 . Pihak YAPI tentunya kaget dengan terpublikasinya surat kepada
seorang Syi ’ ah Iran itu . Sebab , surat itu berisi pernyataan Habib Hussein
al- Habsyi , bahwa ia membuat taqiyah menyembunyikan ke - Syi ’ ah - an sebagai
strategi dakwah . Padahal sebelumnya ia dikenal sebagai ulama ’ Sunni yang
masyhur di kota Bangil.
“ Saya ucapkan terima kasih kepada tuan atas usulan yang benar terhadap saya
dan sudah lama menjadi pemikiran saya . Yaitu sejak kemenangan Imam atas Syi ’ah
. Walaupun saya tangguhkan hal itu , namun saya tidak ragu sedikitpun tentang
kebenaran Ahlul Bait dan bukan karena takut kepada orang - orang atau jika saya
tinggalkan taqiyah maka bukan supaya dipuji orang - orang . Sama sekali tidak !
Akan tetapi saya sekarang mempertimbangkan situasi disekitar saya . Fanatisme
Sunni secara umum masih kuat. Untuk mendekatkan mereka ( kaum Sunni ) , saya
ingin nampak dengan membuka kedok , kemudian membela serangan ulama mereka yang
Nawasib ( anti Syi ’ ah ) mereka akan mengatakan: Syi ’ i membela Syi ’ ah .
Saya telah berhasil merangkul sejumlah ulama mereka yang lumayan banyaknya,
sehingga mereka memahami jutaan madzhab Ahlul Bait atas lainnya . Saya anggap
ini sebagai kemajuan dalam langkah- langkah perjuangan kita .”
Majalah AULA – majalah milik Nahdlatul Ulama – pada edisi November 1993 pernah
menurunkan berita tentang Syi ’ ah Bangil dan memuat terjemahan surat itu .
Surat ini juga sempat menjadi berita heboh di Pasuruan . Sebab selama ini ,
Habib Hussein al- Habsyi dikenal masyarakat Pasuruan yang mayoritas Sunni
sebagai ulama dari kalangan habaib yang mumpuni . Sebelum itu , pengajiannya di
Masjid Agung Bangil dipenuhi jama ’ ah yang menganut Ahlus Sunnah wal Jama ’ ah
.
Terungkapnya surat rahasia tersebut membuat masyarakat Bangil berbelok arah .
Banyak para asatidz dan santri kemudian keluar dari pesantren YAPI . Sejak itu
konflik dalam skala kecil sering terjadi di kota Bangil dan sekitarnya . Hingga
pada tahun 2007 masyarakat Bangil dan sekitarnya melakukan demo besar setelah
shalat Jum’ at untuk menolak paham Syi ’ ah .
Menurut pengakuan seorang warga Bangil, penganut Syi ’ ah bahkan sudah tidak
segan lagi melakukan aktifitas dan pengajian dengan isi doktrin Syi ’ ah .
Disebut dalam salah satu pemakalah , bahwa pesantren YAPI merupakan yayasan
milik Syi ’ ah yang tertua dibanding yayasan lainnya . Dibahas pula dalam
seminar itu , bahwa tokoh - tokoh Syi ’ ah di Indonesia banyak yang alumni YAPI
.
“ YAPI di Jawa Timur menjadi sentra dakwah Syi ’ ah di propinsi ini .” tulis
Habib Thohir dalam makalahnya .
Dalam penelitian Disertasinya di IAIN Sunan Ampel Surabaya , Dr . Mohammad
Baharun , MAg mengkategorikan Syi ’ ah di YAPI sebagai Syi ’ ah ideologis yang
gerakannya rapi dan militan. Untuk penelitian disertasi ini , Baharun yang
pernah menjadi wartawan Tempo ini menggunakan ‘ informan ’ untuk menyelidiki
aktivitas Syi ’ ah di Bangil.
Ustadz Baharun , yang kelahiran Bangil itu , dalam disertasinya menjelaskan ,
Syi ’ ah ideologis adalah Syi ’ ah yang tumbuh melalui pengkaderan cukup
intensif . Kaderisasi ini melalui pendidikan (sekolah dan pesantren ) yang
disipakan dengan guru - guru . Ia menemukan bahwa YAPI mengkhususkan diri
sebagai lembaga yang sengaja menyiapkan kader - kader (santri yang diharapkan
jadi guru /ustadz atau da ’ i Syi ’ ah Itsna ‘ Asyariyah ) yang berkualitas ,
sehingga dapat menyebarkan doktrin Syi ’ ah Imamiyah kepada masyarakat luas . [
sksd/syiahali ]