Wednesday, May 13, 2015

Syiah Lebih Besar Permusuhannya Daripada Yahudi dan Nasrani ?

Rofidhoh Dan Syi'ah Lebih Keras Permusuhannya Terhadap Islam Dibandingkan Yahudi Dan Nashrani 

Oleh: Asy-Syaikh Al 'Allaamah Muqbil bin Hadi Al Wadi'i -rahimahullah-

SOAL:

Apakah benar ucapan orang yang mengatakan bahwa rofidhoh dan syi'ah lebih keras (permusuhannya) atas Islam dari yahudi dan nashrani, apakah yang dimaksud dengan itu merupakan pengkafiran terhadap mereka? Apa batasan-batasan takfir (pengkafiran)? Dan kapan seseorang dikafirkan dengan kekufuran yang besar yang pelaku keluar dari agama (murtad) dengannya?

JAWABAN :

الحمــد لله وصلى اللّٰه وسلـــم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابــه ومن والاه، وأشهد أن لا إلــه إلا اللّٰه وحــده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسولـــه. أمــا بعـــد:

UCAPAN INI BENAR; bahwa rofidhoh dan syi'ah lebih BERBAHAYA bagi Islam daripada yahudi dan nashrani. Dengan artian sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan dinukilkan darinya oleh murid beliau, Ad-Dzahabi dan Ibnu Katsir di dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah:

أن لهـــم مواقف مع اليهــود والنصارى ضد المسلمين ، وليس معناه أنهـــم يكفرونهــم .

Bahwa mereka memiliki berbagai SIKAP BERPIHAK KEPADA YAHUDI DAN NASHRANI dalam memerangi kaum muslimin. Dan bukanlah maknanya bahwa mereka (Syaikhul Islam dan murid-muridnya, pent) mengkafirkan mereka.

Dan diantara contoh atas hal ini adalah (kisah) Ibnul 'Alqomi SI PENGKHIANAT -- dia adalah seorang menteri dari Khalifah Al-Mu'tashim--. Dialah yang telah membujuk khalifah agar mengurangi jumlah pasukannya sehingga beliau melakukannya. Setelah itu kaum Tatar (mongol) mendekati Ibnul 'Alqomi dan Nashiruddin At-Thusi yang dijuluki sebagai Nashiruddin (Penolong agama) --akan tetapi dia sebenarnya adalah Nashirus Syirik wal ilhad (penolong kesyirikan dan atheisme)-- sebagaimana dikatakan Ibnul Qoyyim rohimahulloh ta'ala di dalam kitab Ighotsatul Lahafan. Kemudian tatkala pasukan Tatar mendekat dan dalam hati-hati mereka muncul rasa takut dengan ketakutan yang luar biasa untuk bisa membunuh Kholifah dan masuk ke kota Baghdad maka berkatalah Ibnul 'Alqomi SI PENGKHIANAT itu kepada mereka: “Tetaplah berdekatan disini! Kami akan mengeluarkan Kholifah kepada kalian.

Lalu ia pergi menemui Kholifah dan berkata: “Mereka tidak ingin memerangi negeri Anda dan membunuh Anda, mereka ingin menikahkan Anda dengan putri pimpinan kaum Tatar.” ��fawaaid.net

Adapun pengkafiran mereka maka dikafirkan dari mereka:

·Orang yang mengatakan: sesungguhnya Al-Qur'an kita kurang,
·atau yang mengatakan: sesungguhnya Jibril telah mengkhianati risalah,
·dan yang telah mengubah kitabulloh, untuk diketahui bahwa syi'ah dengan segala kelompok sempalannya menolak sunnah Rosululloh dan mereka bersandar kepada kitab-kitab mereka.
Adapun kitab-kitab mereka lebih mirip dengan kitab-kitab kaum yahudi dan nashrani yang kosong dari sanad-sanad yang tidak bisa dijadikan pedoman.

Sehingga mereka berpegang kepada kitab-kitab mereka dan tidak bersandar kepada apa yang ada di dalam Shohih Bukhori dan Shohih Muslim dan yang lainnya dari kitab-kitab induk yg enam. Dan Allah lah tempat memohon pertolongan.

Dan apa saja batasan-batasan takfir? Kapan seseorang dikafirkan dengan kufur akbar yang mengeluarkannya dari agama?

Barangsiapa yang menolak suatu perkara yang pasti dengannya (yaitu perkara yang sudah jelas dan tiada keraguan tentang hukumnya di dalam Islam), atau dia sujud kepada berhala atau selainnya maka ini tergolong kafir.

Dan termasuk perkara yang sangat disesalkan bahwa hukuman had bagi yang murtad telah dihentikan di kebanyakan negeri-negeri Islam. Dan Allah lah tempat memohon pertolongan. Padahal pernah Mu'adz bin Jabal datang menemui Abu Musa dan mendapati seseorang terikat, Mu'adz pun berkata: “Ada apa ini wahai Abu Musa?”
Beliau menjawab: “Ini seorang yang murtad setelah memeluk agama Islam!” Mu'adz berkata: “Aku tidak akan menurunkannya hingga engkau membunuhnya.”
Abu Musa berkata: “Tidaklah kami mengikatnya kecuali untuk membunuhnya.”  Maka dibunuh orang itu di saat itu juga. Allah lah tempat memohon pertolongan dan segala pujian yang sempurna bagi Allah.

Akan tetapi mayoritas negeri-negeri Islam telah menghapus hukum had bagi yang murtad dan masih tetap berlaku disini [Saudi Arabia].. sungguh baik apa yang dilakukan negeri ini. Semoga Alloh membalas mereka dengan kebaikan karena telah menegakkan hukum had. Dengan sebab ini Alloh telah mengaruniakan keamanan kepada mereka. Dan semoga Alloh memberkahi mereka di dalam amalan dan usaha mereka.

Wallohul musta'an.

Dari kaset: Jawaban Ilmiyyah atas pertanyaan dari daerah Wushob.
Sumber:
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=293 [ durasi 07:25 ]
Alih Bahasa:
Al Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh (Karawang) -hafidzahullah-