Kenapa?
Banyak alasan sebenarnya...
- Kalimat Tauhid harus selalu diatas, tidak
pantas diturunkan, bahkan lebih rendah dari kalimat2 yg lain.
- Dunia jadi heboh gara2 Paris dibom sekali,
apalagi byk dari kaum muslimin (yg awam) ikutan latah (ikut2 heboh) masalah spt
ini. Sedangkan di negeri kaum muslimin sendiri spt Palestin, Suriyah, Rohingya,
atau lainnya yg setiap hari dibom dan dibantai, dunia ga sampe heboh seperti
ini.
- Ga ada aturan baku yg mengharuskan bendera
turun setengah tiang utk berduka. Itu hanya aturan2 buatan manusia. Dan masalah
ini Saudi jg punya aturan dan hak sendiri.
- Ada aqidah Al Wala dan Al Bara' ttg masalah
ini. Utk kaum muslimin yg belum paham ttg Al Wala dan Al Bara, silahkan buka
ulang kitab2 aqidahnya. Kalo ga punya, silahkan cari di yufid.com
Intinya...guwe demen gaya loe (Saudi)
Keterangan tambahan : Haram hukumnya mendoakan
orang kafir yg sudah mati maupun masih hidup. Utk org kafir yg masih hidup,
hanya boleh sebatas mendoakan agar mendapat hidayah, selain itu ngga boleh.
Titik...
Dan kami tetap mencela perbuatan terorisme
dimanapun, baik di Paris dan tempat2 lainnya.
Sumber foto: dari mas Jumat
Karena
Satu Alasan Ini, Erdogan Larang Letakkan Bendera Negara KTT G-20 di Lantai
Ankara.
Pertama kali terjadi dalam perhelatan KTT G-20, presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan, melarang meletakkan bendera 20 negara di lantai untuk menandakan
tempat berdiri para pemimpin negara saat sesi pengambilan foto.
Seperti diberitakan huffpostarabi.com, Ahad (15/11/2015) hari ini, dalam KTT G-20 yang sedang berlangsung di kota Antalya, Turki, bendera yang biasa diletakkan di lantai sehingga terinjak-injak diganti dengan nama negara.
Sebelumnya, Erdogan diketahui selalu memungut bendera Turki dalam setiap kali sesi pemotretan dalam KTT G-20. Alasan yang dinyatakannya adalah bagaimana seorang dari Turki harus menghormati lambang negaranya.
Menginjak-injaknya, walaupun dengan tujuan untuk sebagai tanda, tetaplah kurang memberikan hormat. Apalagi, di antara negara peserta terdapat Arab Saudi, yang tertera dalam benderanya kalimat “Laa Ilaha Illa Allah, Muhammud Rasulullah.” Kalimat ini, bagi umat Islam, mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, tidak bisa asal-asalan meletakkannya.
Sumber: