Thursday, February 18, 2016

Tidak Ada Negara Islam Berani Menghadapi Kezhaliman Seperti Saudi Arabia. Begundal Liberal, Takfiri, Dan Shafawi Tidak Bisa Bersatu Kecuali Untuk Membenci Negeri Haramain. Saudi Masuk Suriah, Perlawanan Mulai Berimbang !

badai-yang-dahsyat

Nasib Suriah,Turki Dan Saudi Arabia

13 Februari 2016

Lembaga syariat tertinggi di kota Himsh meniadakan shalat jumat di seluruh masjid yang ada di kota Himsh, mengingat serangan udara teroris barbar rusia yang kejam dalam jumlah besar, dan kebanyakan mengarah ke daerah-daerah Himsh.

Los Angeles Times menyebutkan bahwa “meskipun Suriah porak poranda namun dunia tidak bergerak. orang-orang Eropa berselisih tentang jumlah pengungsi, sedangkan Amerika ogah-ogahan menurunkan pasukannya apa tidak.”
Yang terjadi adalah, saat rusia dan Syiah menggempur dan menghabisi Aleppo dan Himsh, Amerika meridhoinya. Dan saat Rusia melanggar berkali-kali wilayah Udara Turki, Amerika juga diam, dan saat Turki yang menjadi anggota NATO itu mengahadapi gerakan separatis kurdi yang didukung Ruisa malah Amerika juga ikut mendukung pemberontak Kurdi dan menolak Turki yang dengan tegas mengatakan mereka adalah teroris.

Sepertinya Erdogan akan diperlakukan oleh Amerika seperti Saddam Husain, yaitu diperlukan untuk satu waktu dan dicampakkan pada akhirnya.
Arab Saudi dibawah kepemimpinan Raja Salman membawa banyak kejutan, yang mengejutkan Amerika, Iran dan dunia:
1. Soal “Ashifat al-Hazm di Yaman yang memporak porandakan proyek Iran
2. Soal Suriah yang memiliki pandangan bahwa Basar Asaad  adalah inti masalah, bukan bagian dari solusi, maka dia harus tumbang, sebentar lagi akan ada putusan pasti soal Suriah.
Saudi dan Turki menghadapi masalah yang sama, jika pejuang suria kalah maka perang akan meluas ke saudi dan turkia.

Presiden pengawasan Internasional untuk mendokumentasikan dan menuntut kejahatan Iran, Anwar Malek menjelaskan bahwa tidak ada negara Islam yang menghadapi kezhaliman seperti Saudi Arabia, dimana dia banyak memberi bantuan kepada kaum muslimin dan bangsa arab di seluruh dunia namun banyak dari mereka mengingkari dan ikut berkonspirasi.

Dia menjelaskan bahwa kaum liberal, takfiri, dan shafawi tidak bisa bersatu kecuali untuk membenci negeri Haramain.
Dia mengatakan: alangkah agungnya engkau wahai kiblat umat Islam, tidak membencimu kecuali -manusia rendah di negeri-negri arab.”.

semoga Raja Salman dan Erdogan dijaga dan diberi taufik oleh Allah -Subhanahu wa ta’ala- untuk membela Islam dan kaum Muslimin.

Saudi Masuk Suriah, Perlawanan Mulai Berimbang

Pesawat tempur Sa'udi menjelajah diwilayah udara Suriah, dan para pejuang saudi melingkar diatas langit Idlib (Suriah).


Perlawanan mulai berimbang, 4 tahun mujahidin Suriah melawan Assad tanpa memiliki perlawanan udara, dan sekarang kedepan in syaa Allah udara darat dan laut akan turut menggempur Assad dan ISIS.

Semoga kemenangan ada dipihak kalian yaa ahlat tauhid wal jihad. Allahu akbar.


Wednesday, February 10, 2016 22:38 WIB
Presiden Indonesia, Joko Widodo menerima kunjungan Dewan Keamanan Rusia di Istana Merdeka pada Rabu pagi.


Dilansir Antara, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev didampingi oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin tiba di Istana Merdeka pada sekitar pukul 09.20 WIB.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah menteri dan pejabat yang hadir di antaranya Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan telah menerima Dewan Keamanan Rusia pada Selasa (9/2) dan membahas tentang kerja sama pertahanan, keamanan, terorisme dan pemberantasan narkoba.

Selain itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga berencana mengunjungi Negeri Tirai Besi pada Maret 2016 untuk membicarakan kerja sama alat utama sistem senjata (alutsista) terutama mengenai pembelian pesawat tempur multifungsi Sukhoi Su-35.
Ryamizard mengatakan Indonesia berencana membeli 8-10 pesawat tempur tersebut.