Oleh: Umar Syarifudin (Pengamat Politik
Internasional)
Kepala Komisi Penyelidik Independen mengenai Suriah pekan ini
memperingatkan pertempuran yang berkecamuk dan pelanggaran hak asasi manusia
secara sistematik menjadi keprihatinan sangat besar bagi penduduk yang tak
berdaya.
Kondisi tersebut membuat keruh upaya untuk menengahi penyelesaian
politik bagi konflik lima-tahun itu. "Kami memberi penjelasan kepada Dewan
mengenai pelanggaran dan kejahatan perang yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari penduduk," kata Paulo Pinheiro setelah memberi penjelasan
lisan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang menyelenggarakan Sidang Ke-21 di
Jenewa.
Mengingat krisis yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan
membuat jutaan orang lagi kehilangan tempat tinggal, Pinheiro menyampaikan
perlunya bagi semua negara mendukung pembicaraan perdamaian Suriah yang telah
diselenggarakan sejak April. Pada saat yang sama, ia menyerukan diberikannya
akses kemanusiaan tanpa syarat agar semua orang yang memerlukan bantuan bisa
dicapai.
Mandat Komisi Penyelidik itu, yang didirikan oleh Dewan Hak Asasi
Manusia PBB pada Agustus 2011, ialah untuk menyelidiki semua dugaan pelanggaran
hukum hak asasi manusia internasional sejak Maret 2011 di negara yang dicabik
perang tersebut.Setidaknya 224 orang tewas di Suriah dalam minggu pertama
Ramadhan, dimana sebagian besar korban tewas akibat pemboman oleh
pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia, menurut sebuah lembaga monitor.
Sebelumnya Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah
lembaga monitor yang berbasis di Inggris, mengatakan pada hari Senin bahwa
antara tanggal 6 dan 12 Juni – yakni minggu pertama bulan suci Ramadhan –
setidaknya 148 warga sipil, termasuk 50 anak-anak dan 15 wanita, tewas saat
helikopter menjatuhkan bom barel. Terdapat sekitar 4,6 juta warga Suriah yang
tinggal di wilayah-wilayah yang terkepung dan sulit dijangkau padahal mereka
membutuhkan pasokan.
Timur Tengah sejak dulu merupakan salah satu kawasan yang paling
penting, sehingga barangsiapa yang menguasainya bakal mempunyai kedudukan
strategis di dunia. Letaknya secara geografis pada pertemuan Eropa, Asia, dan
Afrika, kawasan ini punya jalan masuk ketiga benua itu. Timur Tengah berbatasan
dengan Laut Tengah, Laut Merah, Laut Hitam, Laut Kaspi, Teluk Parsi dan
Samudera Hindia. Baik lewat daratan maupun perairan kawasan ini memandang ke
banyak penjuru., sehingga keunikan geostrateginya ini diakui oleh negara-negara
adikuasa. Belum lagi, munculnya Lalu Lintas Udara. Di kawasan Timur Tengah ini
juga terdapat jalur air yang strategis, yaitu Selat Bosphorus, Selat Dardanela,
Terusan Suez dan Selat Bab el Mandeb.
Cadangan minyaknya terbukti paling penting di dunia, yaitu dua
pertiga cadangan minyak dunia. Sehingga praktis menguasai 40 persen produksi
minyak dunia. Sekadar informasi, Eropa Barat hingga kinia mendapatkan 70 persen
kebutuhan minyaknya dari kawasan Timur Tengah. Bahkan Jepang mengandalkan 80
persen impor minyaknya dari Timur Tengah. Inilah yang menyebabkan Timur
Tengah mempunyai potensi ekonomi dan politik yang amat besar. Sehingga menjadi
ajang perebutan pengaruh negara-negara adidaya.
Berikut isi email yang ditujukan untuk Hillary Clinton, yang
dibocorkan oleh Wikileaks:
Dari: Sidney Blumenthal
Untuk: Hillary Clinton
Tanggal: 23 Juli 2012
“Jika rezim Assad jatuh, maka Iran akan kehilangan satu-satunya
sekutu di Timur Tengah dan akan terisolasi. Di saat yang sama, jatuhnya House
of Assad akan memicu perang sekterian antara Syiah dan mayoritas Sunni di
kawasan Iran, dan dalam pandangan komandan Israel, hal ini bukanlah hal yang
buruk baik bagi Israel ataupun sekutunya, negara-negara Barat.”
(Https://wikileaks.org/clinton-emails/emailid/12171).
Israel bukanlah satu-satunya yang harus disalahkan untuk shoah
(bencana) Suriah. AS, Assad, Rusia, Iran dan demokrasi harus bertanggung
jawab.Pada hakikatnya, proyek disintegrasi Suriah dalam kerangka federalisasi
dan pembagian sebuah negara yang telah melemah menjadi wilayah-wilayah federal
kecil berdasarkan susunan etnis, hanya akan menjamin kepentingan para
perancangnya. Apalagi bagi rezim Zionis, itu akan menjadi kemenangan besar
mengingat Suriah selama ini menjadi poros anti-Israel.
Kejahatan dan puncak kejahatan yang dilakukan oleh Amerika melalui
anteknya, Bashar, dan sekutunya, Rusia, juga bonekanya di Iran dan partainya,
di mana mereka tanpa memiliki rasa belas kasihan atau moralitas sedikitpun
terhadap anak-anak, perempuan, warga yang tidak bersenjata dan para dokter,
sedang alasannya tidak diragukan lagi adalah ketabahan legendaris rakyat
Suriah, yang tetap teguh dengan berbagai penyiksaan.
Usaha musuh-musuh Allah ini yang mati-matian untuk menundukkan
rakyat Suriah yang heroik, dalam berbagai adegan keji dan memalukan, yang
diamini oleh para penguasa Barat dan kaum Muslim hingga hari kiamat, tidak akan
mampu mengusir rakyat Syam dengan pertolongan Allah, hal itu justru akan
memperkuat tekad dan keteguhan untuk tetap berpegang teguh dengan agama Allah
dan hanya kepada-Nya mereka berserah diri.
Kaum kafir Barat yang telah merampas tanah Suriah, memperkosa
kehormatan kaum muslimin, menumpahkan darah, dan merobek-robek umat Islam
hingga menjadi potongan-potongan kecil, kemudian menjadikan diperintah dengan
tangan besi melalui para penguasa jahat dan rusak. Sehingga Suriah diselimuti
oleh penderitaan dan bencana setelah sebelumnya umat ini hidup sejahtera dan
bahagia dibawah naungan Khalifah Islamiyah.
Waktu, cepat atau lambat, akan menjadi pedang yang menebas semua
kepalsuan demokrasi dan kejahatan kaum Kufar. Ingat, bahwa sesudah kesulitan
akan ada kemudahan, dan sehabis gelap terbitlah
terang. [syahid/voa-islam.com]