LPPI gadungan
Di antara cara Syiah untuk mengelabui umat
Islam adalah menamakan sebagian tokoh-tokoh mereka dengan nama-nama dari ulama
Sunni yang terkenal atau menonjolkan kesamaan nama tokoh-tokoh mereka dengan
nama tokoh-tokoh Sunni. Tokoh-tokoh tiruan tersebut kemudian menulis sejumlah
buku yang memuat segala sesuatu sesuai dengan keyakinan-keyakinan Syiah,
seperti persoalan Imamah, permusuhan dan kebencian terhadap para sahabat dan
menghalalkan sebagian perkara yang telah nyata diharamkan.
Jika seorang Ahlus sunnah mengkritisi Syiah,
mereka membantahnya dengan mengatakan bahwa ulama-ulama Sunni sendirilah yang
berpendapat demikian. Yang sesungguhnya ialah nama-nama tersebut tiada lain
adalah nama-nama tokoh Syiah sendiri. Akan tetapi mereka membuatnya sedemikian
mirip dengan ulama-ulama Ahlussunnah yang muktabar, sehingga orang yang tidak
memahami persoalan ini, akan terkontaminasi oleh tipuan para dajjal tersebut.
Di antara nama-nama ulama Ahlus sunnah yang
mereka kamuflase menjadi nama-nama ulama Syiah adalah Imam Ibnu Jarir
Ath-Thabari (Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir al-Aamuly at-Thabari),
seorang Imam Ahli Tafsir, sedangkan Ath-Thabari Syiah bernama Muhammad bin
Jarir bin Rustum. Imam Adz-Dzahabi menyebutkan biografinya dalam al-Mizan
(III/399), “Dia adalah seorang Rafidhi yang memiliki beberapa karya, di
antaranya adalah ar-Ruwaat ‘an Ahlil Bait. Kitab-kitab Thabari Syiah sering
kali dinisbatkan kepada Imam Thabari Sunni, seperti kitab Bisyaratul Musthafa:
Sebuah kitab tentang kedudukan Syiah, tingkatan Syiah dan karamah para wali.”
Selain Imam Ath-Thabari yang menjadi korban kamuflase Syiah, masih banyak ulama
lainnya seperti, Imam Ibnu Baththah, Imam As-Suddy, Imam Ibnu Qutaibah, dan
masih banyak lagi.
LPPI Makassar Gadungan
Kecuali itu, LPPI Makassar pun tak lepas dari
kamuflase Syiah. Dengan tujuan untuk mengelabui umat, Syiah membuat forum
dengan menamakan diri sesuai dengan nama LPPI Makassar. Bedanya, LPPI Makassar
versi Syiah ini mengklaim dirinya sebagai Laskar Penjaga Persatuan Islam.
Padahal, dalam agama manapun, kemunculan paham sesat dari pokok agama itu
merupakan bibit-bibit perpecahan yang akan melemahkan agama itu sendiri.
LPPI syiah ini membuat web tandingan dengan
alamatwww.lppimakassar.net, yang
tentunya berbanding 180 derajat dengan web ini, www.lppimakassar.com. Dimana situs LPPI
Syiah itu banyak memuat fitnah dan cacian kepada yang mereka anggap sebagai
saudaranya sesama Islam.
Di antaranya adalah fitnah kepada MUI Pusat
dengan menuduh bahwa buku, “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di
Indonesia” bukan terbitan resmi dari MUI Pusat. Kajian sembrononya itu dimuat
kembali oleh situs Syiah Internasional untuk tidak mengakatannya situs Penyebar
Fitnah Internasional, ABNA, Ahlul Bait News Agency. (Klarifikasi dari MUI Pusat
bisa anda lihat disini:http://www.lppimakassar.com/2013/11/nama-mui-pusat-dicatut-dalam-penerbitan.html)
Selain itu, hasutan dan dendam kesumat kepada
sesama muslim juga memenuhi situs konyol tersebut, di antaranya adalah sebuah
artikel fitnah kepada Ust. Said dengan judul, “Hasad Said Samad.”
Disamping melakukan kamuflase pada nama
situs, oknum tak bertanggungjawab tersebut juga membuat kamuflase di Sosial
Media, dengan akun Facebook yang juga mirip dengan akun Facebook LPPI Makassar,
karena itu, semoga Anda tidak salah alamat.
Menuduh Kafir
Tak sampai disitu, ketika ada seorang Syiah
yang bertanya pada mereka apakah ini LPPI versi AB (Ahlul Bait), mereka
menjawab, “Kami LPPI Versi Islam.” Jawaban itu secara tidak langsung menuduh
lembaga kami, LPPI Makassar As-Sunni, bukan Islam, alias versi Kafir. Hal ini
semakin membuktikan aqidah takfiri yang tak pernah lepas dari Syiah. Keyakinan
yang menganggap kafir para Istri Nabi, Para Sahabat dan seluruh Kaum Muslimin.
Karena itu, kami berharap semoga kaum
Muslimin tidak tertipu dengan kamuflase busuk mereka.
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)