Sunday, December 18, 2016

Arab Saudi: Suriah Takkan Jatuh Ke Tangan Iran ! Pangkas Anggaran, Rusia Kini Terdapuk (Pertama Kali Sejak 1990) Oleh Arab Saudi Dari 5 Negara Terbesar Anggaran Militer !


Arab Saudi: Suriah Takkan Jatuh Ke Tangan Iran !

“Arab Saudi mempunyai pertimbangan bahwa pertempuran di Suriah melawan Iran sebagai hal yang sangat penting, dan tidak akan menerima Suriah jatuh ke tangan Iran, seperti halnya Saudi menolak menyerahkan Yaman.” Kata Penulis Saudi dan direktur TV Arab Jamal Khashoggi.

Khashoggi menekankan dalam pidatonya selama simposium khusus tentang intervensi Rusia di Suriah, pada channel TV “Al Jazeera” , menyatakan bahwa hari-hari mendatang kita akan menyaksikan perubahan aliansi, tidak mudah bagi Arab Saudi untuk membentuk aliansi Arab dan Islam seperti yang terjadi di Yaman, karena ada kekuatan Arab dan Teluk yang tidak setuju dengan visi KSA untuk solusi di Suriah, menurut Khashoggi.

Khashoggi mengkritik sikap “santai” Mesir terhadap ekspansi Iran, dan tidak adanya gerakan melawan ancaman Iran.
ElDorar AlShamia 
https://goo.gl/8WHwSN

Pangkas Anggaran, Rusia Kini Terdapuk oleh Arab Saudi dari 5 Negara Terbesar Anggaran Militer

Perusahaan riset asal Inggris, Jane’s Defence Budget, melaporkan bahwa Rusia pada tahun ini keluar dari deretan lima besar negara dengan anggaran pertahanan terbesar di dunia. Hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam hampir 30 tahun terakhir sejak 1990.

Dalam laporan yang juga dirilis oleh Financial Times itu, Amerika menempati peringkat pertama. Kemudian berturut-turut dibayangi oleh Cina, Inggris, India, lalu Arab Saudi. Sedangkan Rusia sendiri kini berada pada posisi ke enam.

Pasca pemberlakuan sanksi Barat yang disertai jatuhnya harga minyak dunia, Rusia memang secara konsisten mulai mengurangi anggaran pertahanan nasional mereka. Direktur Pusat Keamanan Internasional di Institut Ekonomi Dunia, Aleksey Arbatov, mengatakan pengeluaran negara untuk sektor pertahanan pada 2016 dianggarkan sebesar 3,2 triliun rubel (52 miliar dolar AS), dan pada 2017 telah ditetapkan hanya sebesar 2,8 triliun rubel (46 miliar dolar AS).
“Ini secara langsung terkait dengan defisit anggaran dan krisis ekonomi, tidak ada alasan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Novaya Gazeta melaporkan pada Oktober lalu pemerintah Rusia telah memutuskan untuk mengurangi pendanaan demi ‘Pembangunan Inovatif dan Modernisasi Ekonomi’ dan memotong 250 miliar rubel. Juga program-program ‘Kualitas Hidup Baru’ dengan pengurangan 90,9 miliar rubel), serta ‘Pengembangan Sistem Transportasi’ dipangkas 83,5 miliar rubel).