Arab Saudi: Suriah Takkan Jatuh Ke Tangan
Iran !
“Arab Saudi mempunyai pertimbangan bahwa
pertempuran di Suriah melawan Iran sebagai hal yang sangat penting, dan tidak
akan menerima Suriah jatuh ke tangan Iran, seperti halnya Saudi menolak
menyerahkan Yaman.” Kata Penulis Saudi dan direktur TV Arab Jamal Khashoggi.
Khashoggi menekankan dalam pidatonya selama simposium khusus tentang intervensi
Rusia di Suriah, pada channel TV “Al Jazeera” , menyatakan bahwa hari-hari
mendatang kita akan menyaksikan perubahan aliansi, tidak mudah bagi Arab Saudi
untuk membentuk aliansi Arab dan Islam seperti yang terjadi di Yaman, karena
ada kekuatan Arab dan Teluk yang tidak setuju dengan visi KSA untuk solusi di
Suriah, menurut Khashoggi.
Khashoggi mengkritik sikap “santai” Mesir terhadap ekspansi Iran, dan tidak
adanya gerakan melawan ancaman Iran.
ElDorar AlShamia
https://goo.gl/8WHwSN
Pangkas Anggaran, Rusia Kini Terdapuk
oleh Arab Saudi dari 5 Negara Terbesar Anggaran Militer
Perusahaan riset asal Inggris, Jane’s
Defence Budget, melaporkan bahwa Rusia pada tahun ini keluar dari deretan lima
besar negara dengan anggaran pertahanan terbesar di dunia. Hal ini merupakan
yang pertama kalinya dalam hampir 30 tahun terakhir sejak 1990.
Dalam laporan yang juga dirilis oleh
Financial Times itu, Amerika menempati peringkat pertama. Kemudian
berturut-turut dibayangi oleh Cina, Inggris, India, lalu Arab Saudi. Sedangkan
Rusia sendiri kini berada pada posisi ke enam.
Pasca pemberlakuan sanksi Barat yang
disertai jatuhnya harga minyak dunia, Rusia memang secara konsisten mulai
mengurangi anggaran pertahanan nasional mereka. Direktur Pusat Keamanan
Internasional di Institut Ekonomi Dunia, Aleksey Arbatov, mengatakan
pengeluaran negara untuk sektor pertahanan pada 2016 dianggarkan sebesar 3,2
triliun rubel (52 miliar dolar AS), dan pada 2017 telah ditetapkan hanya
sebesar 2,8 triliun rubel (46 miliar dolar AS).
“Ini secara langsung terkait dengan
defisit anggaran dan krisis ekonomi, tidak ada alasan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Novaya Gazeta melaporkan
pada Oktober lalu pemerintah Rusia telah memutuskan untuk mengurangi pendanaan
demi ‘Pembangunan Inovatif dan Modernisasi Ekonomi’ dan memotong 250 miliar
rubel. Juga program-program ‘Kualitas Hidup Baru’ dengan pengurangan 90,9
miliar rubel), serta ‘Pengembangan Sistem Transportasi’ dipangkas 83,5 miliar
rubel).