Cuplikan Pidato Heroik Presiden Erdogan
https://youtu.be/Aiw0pdrlQBc
Kebencian Turki Utsmani Terhadap Arab
https://youtu.be/zxxuKT3R2Kg
Dagelan murokkab pidato
Erdogan :●Menafsirkan Al Qur’an Surat
Al Fath (48) dengan Futuh (penaklukan) kota Istambul ?●Mengklaim keturunan Ashim
bin Tsabit (sahabat Nabi) ?●Memuji- muji Mustafa Kamal
Ataturk (anti Arab dan Islam).●Tidak mungkin hadits Nabi (penaklukan
Konstantinpel) untuk perusak dan pembantai keji (genoside) Penduduk Madinah Al-Munawwarah (Hijaz),
tempat dan penduduknya yang dipuji Allah dan Rasulnya (selain Syam dan Yaman). Penduduk
Madinah (dan sekitarnya, Hijaz) yang dibunuh dan diusir Utsmaniyah kemungkinan
ahlul bait Nabi dan keturunan Sahabat Nabi (tiga generasi terbaik setelah
Nabi). Lihat keutamaan Madinah pada artikel paling dibawah.
Nubuat Nabi Terkait
Penaklukan Konstantinopel.
http://lamurkha.blogspot.com/2021/09/nubuat-nabi-terkait-penaklukan.html
Tidak ada kaitan nubuat hadits Nabi dengan penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih tahun 1453.
Tidak mungkin Nabi memuji pemimin dan pasukan
yang sama melakukan kekejaman (genoside) terhadap Jazirah Arab, Hijaz (Madinah
al-Munawwarah ) dan Mesir. Bangsa
Turki saat ini bukan Boemipoetra (Pendudukan Anatolia Abad 11 Dan
Konstantinopel Abad 15), beda dengan Bangsa Arab.
Apakah hadits (penaklukan
konstantinopel) dinisbatkan kepada Muhammad Al Fatih (utsmaniyah) ?
Apakah mungkin perilaku seperti bagian dari “Nubuat
Nabi (ajaran Islam)”●Pencurian, Perampokan Dan Penindasan Di
Damaskus Dan Kairo●Kekejaman Di Kairo, Meniru Tatar Mongol●Asal Usul Turki Utsmani: Jalaluddin Rumi & Sifat Keji Keturunan Tatar
Mongol●Kebencian Turki Utsmani Terhadap Arab●Tahukah Anda, tak Satu Pun Penguasa Ottoman Berhaji, Mengapa?
(Indikator kebencian thd Arab dan Islam Arab)●Turki Utsmani, Pembunuhan Keluarga Hingga Ilmu Tanjim
Daulah Utsmaniyah Bukan Khilafah
Islamiyah, Non Arab (qurays), jelas bukan Nubuat (hadits) yang
disebut Nabi :
1.Pendengki
Arab, perusak Al Haramain (Madinah Al Munawarroh), juga kekejamannya di Arab Mesir,
tidak lama setelah klaim penaklukan Konstantinopel, menyelisihi Al Qur’an dan
Hadits. Tidak ada satupun Negara
(bangsa Arab) yang sudi berbahasa Turki.
2.Tidak
ada pemimpinnya yang pernah menunaikan haji selama 400 tahun menjajah Arab (Invasi, Ghazwu).
3.Pada tahun 1453, dia berhasil
memasuki Konstantinopel dan menggulingkan negara
Bizantium. Kemudian kota tersebut dinamai “Islam Baul” dan menjadikannya
sebagai ibukotanya. Ottoman tidak mampu ekspansi
lebih banyak ke Eropa, mereka dikalahkan oleh Austria dan Rusia.
Maka
pada awal abad keenam belas, mereka menuju ke negara-negara Arab 4.El-Desouky menyatakan,
“Utsmani tidak lebih sebagai perampok dan penjajah yang menduduki negara-negara
Arab selama empat abad, mereka sama seperti kolonialisme Prancis dan Inggris,
mereka hanya menghabiskan kekayaan bangsa Arab dan mewarisi kelemahan serta
keterbelakangan mereka.”
5. Sejarah mencatat, bahwa
sejak cikal bakal Daulah Utsmaniyah muncul di tahun 618 H (1221 M), yang menguasai daerah yang
cukup luas di wilayah Turki, Ertugrul tidak sama sekali mendeklarasikan sebagai
“Khilafah Islamiyah.”
6.Utsman, pencetus pertama
Daulah Utsmaniyyah, yang mulai memperluas kekuasaannya, hingga pada tahun 688 H (1289 M), cukup bergelar “Badisyah
Ali Utsman,” tidak juga mengaku sebagai “Khilafah Islamiyah.”
7.Salim Awwal (918H/1512M– 926H/1520M) yang berupaya untuk menyatukan seluruh negeri
Islam, yang belum berada dalam kekuasaannya, tidak juga mendeklarasikan
khilafah.
8.Tetapi setelah berhasil
menguasai Hijaz, Sultan Salim Awwal, menisbatkan dirinya sebagai khalifah kaum
muslimin.
9.Daulah Ustmaniyah kemudian
berubah status khilafah. Ini terjadi di tahun 926 H, setelah lebih dari 300
tahun dimulainya kepemimpinan keluarga Utsman.
10.Padahal, khilafah islamiyah
merupakan kaidah syar’i yang jelas, merupakan kewajiban umat Islam secara
keseluruhan, berdasarkan ijmak ulama.
Khilafah yang syar’i mengharuskan adanya kesepakatan dari seluruh
kaum muslimin. Bukan hanya kelompok tertentu yang menjajah kawasan tertentu di
muka bumi ini.
11.Proklamasi khilafah tanpa
adanya kesepakatan bersama itu adalah fitnah. Karena, dengan tidak adanya
kesepakatan bersama otomatis menempatkan kaum muslimin yang tidak mengakui
khilafah ini berada di luar hukum khilafah ini.
12.Dari sinilah jelas kaidahnya
bahwa khilafah tidak diperolah dari peperangan dan pembunuhan, tetapi syura di
antara kaum muslimin.
13.Secara ringkas, al-Mawardi
mensyaratkan khilafah harus memenuhi 8 kriteria, yang terakhir Nasab, yaitu harus dari nasab Arab, Quraisy.
14.Akhir yang dramatis Daulah
Utsmani memiliki peran dalam memfasilitasi penjajahan asing di negara-negara
Arab. Dan itu adalah alasan utama terjadinya bentrokan antara orang Arab dan
Turki dalam masa tersebut.
15.Banyak orang Arab mengingat
pembantaian Utsmani terhadap warga Armenia, walaupun telah terjadi dalam
beberapa tahun lamanya.
Tetapi
tidak banyak dari mereka yang ingat pembantaian Utsmani terhadap orang-orang
Arab sendiri, yang berlangsung selama 400 tahun, dalam tahun-tahun yang suram,
berat, dan biadab dari pendudukan Turki.
Dan
korban pembantaian, yang merenggut nyawa banyak orang, tidak terhitung
banyaknya. Di antaranya pembunuhan dengan senjata atau kelaparan dan membiarkan
wabah tho’un yang menimpa, seperti yang terjadi di Mesir dan Syam, sebagai
contoh.
Begitu
pula pembersihan, dengan mengosongkan kota-kota bersejarah, mencuri harta
pusaka, kemudian menyelundupkannya ke Turki. Seperti yang terjadi di Mesir dan
Semenanjung Arab.
Termasuk
mengungsikan secara paksa warga yang memiliki keterampilan ke Astana, untuk
membangun masjid-masjid mewah dan istana-istana keluarga Utsmaniyah.
Daulah
Utsmani juga melakukan genosida kota-kota dari penduduk aslinya, seperti
menggusur dengan pengusiran dan kelaparan, untuk meninggalkan kota tempat
tinggalnya. Ini seperti yang terjadi di Madinah.
Portal
berita “Al-Ain” memberikan permisalan atas pembantaian tersebut dengan
ungkapan: “Ini bukan sekedar titik di lautan yang diperkenankan atas luasnya.”
Dengan
menyaksikan bagaimana bangsa Turki membersihkan bangsa Arab dengan segala cara,
mirip dengan tujuan keserakahan bangsa Turki kuno dalam menduduki sebuah
wilayah.
Yaitu,
sejak suku-suku penyerbu Turki datang dari celah pegunungan Asia Tengah sebagai
tentara bayaran terhadap tentara Islam. Ini adalah kisah keserakahan yang panjang,
apa pun “baju” yang dikenakan oleh Turki Utsmani.
Dan
saat ini, Ataturkiyya atau Ikhwaniyan Erdogan, mereka berusaha
menghidupkannya kembali. Menyebarkan kembali gagasan mitos kekhalifahan
Utsmani, dan menantang konsep tanah air.
Akan
tetapi ada harapan bahwa orang-orang Arab akan aktif dalam menuntut Turki agar
bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap mereka.
Index “Turki Utsmani”Genoside Dan Pengelabuan Sejarah Utsmaniyah Di
Jazirah ArabBuku yang Menguak Dugaan
Kekejaman Ottoman di Madinah(Book by Saudi author
unravels Ottoman atrocities in Madinah) Sejarah Penyerbuan dan
Penaklukan Kairo oleh Kesultanan Utsmaniyah (mengerikan)Kekejaman Daulah Turki Utsmani di MesirKetika Pasukan Ottoman Tiba di Madinah
al-MunawwarahKebencian Turki Utsmani Terhadap Arab"Daulah Utsmaniyah Bukan Khilafah IslamiyahKhilafah Utsmani: Gelar Khalifah ManipulatifKhilafah Utsmani: Gelar Khalifah ManipulatifAkar Sekulerisasi Turki Utsmani Dan Sumber
Hukum Kerajaan Arab Saudi (1)Akar Sekulerisasi Turki Utsmani Dan Sumber
Hukum Kerajaan Arab Saudi (2)Derajat Hadits Bahwa Sebaik-Baik Pemimpin
Adalah Yang Menaklukan KonstantinopelAncaman Bagi Orang Yang Membenci Kota Madinah
Dan Ahlul Ilmunya..Turki Utsmani Pencuri Benda Pusaka MadinahSejarah Pencurian Utsmaniyah di al-Haramain
al-SyarifainPeta (kemaruk dan ekpansionis) Turki 2050: Picu
Kembali Kampanye Boikot Produk Turki di Arab Saudi
Nubuat Nabi Terkait
Penaklukan Konstantinopel.
http://lamurkha.blogspot.com/2021/09/nubuat-nabi-terkait-penaklukan.html
Tidak ada kaitan nubuat hadits Nabi dengan penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih tahun 1453. Tidak mungkin Nabi memuji pemimin dan pasukan yang sama melakukan kekejaman (genoside) terhadap Jazirah Arab, Hijaz (Madinah al-Munawwarah ) dan Mesir. Bangsa Turki saat ini bukan Boemipoetra (Pendudukan Anatolia Abad 11 Dan Konstantinopel Abad 15), beda dengan Bangsa Arab. Apakah hadits (penaklukan konstantinopel) dinisbatkan kepada Muhammad Al Fatih (utsmaniyah) ?
Apakah mungkin perilaku seperti bagian dari “Nubuat
Nabi (ajaran Islam)”●Pencurian, Perampokan Dan Penindasan Di
Damaskus Dan Kairo●Kekejaman Di Kairo, Meniru Tatar Mongol●Asal Usul Turki Utsmani: Jalaluddin Rumi & Sifat Keji Keturunan Tatar
Mongol●Kebencian Turki Utsmani Terhadap Arab●Tahukah Anda, tak Satu Pun Penguasa Ottoman Berhaji, Mengapa?
(Indikator kebencian thd Arab dan Islam Arab)●Turki Utsmani, Pembunuhan Keluarga Hingga Ilmu Tanjim
Daulah Utsmaniyah Bukan Khilafah
Islamiyah, Non Arab (qurays), jelas bukan Nubuat (hadits) yang
disebut Nabi :
1.Pendengki
Arab, perusak Al Haramain (Madinah Al Munawarroh), juga kekejamannya di Arab Mesir,
tidak lama setelah klaim penaklukan Konstantinopel, menyelisihi Al Qur’an dan
Hadits. Tidak ada satupun Negara
(bangsa Arab) yang sudi berbahasa Turki.
2.Tidak
ada pemimpinnya yang pernah menunaikan haji selama 400 tahun menjajah Arab (Invasi, Ghazwu).
3.Pada tahun 1453, dia berhasil
memasuki Konstantinopel dan menggulingkan negara
Bizantium. Kemudian kota tersebut dinamai “Islam Baul” dan menjadikannya
sebagai ibukotanya. Ottoman tidak mampu ekspansi
lebih banyak ke Eropa, mereka dikalahkan oleh Austria dan Rusia.
Maka
pada awal abad keenam belas, mereka menuju ke negara-negara Arab 4.El-Desouky menyatakan,
“Utsmani tidak lebih sebagai perampok dan penjajah yang menduduki negara-negara
Arab selama empat abad, mereka sama seperti kolonialisme Prancis dan Inggris,
mereka hanya menghabiskan kekayaan bangsa Arab dan mewarisi kelemahan serta
keterbelakangan mereka.”
5. Sejarah mencatat, bahwa
sejak cikal bakal Daulah Utsmaniyah muncul di tahun 618 H (1221 M), yang menguasai daerah yang
cukup luas di wilayah Turki, Ertugrul tidak sama sekali mendeklarasikan sebagai
“Khilafah Islamiyah.”
6.Utsman, pencetus pertama
Daulah Utsmaniyyah, yang mulai memperluas kekuasaannya, hingga pada tahun 688 H (1289 M), cukup bergelar “Badisyah
Ali Utsman,” tidak juga mengaku sebagai “Khilafah Islamiyah.”
7.Salim Awwal (918H/1512M– 926H/1520M) yang berupaya untuk menyatukan seluruh negeri
Islam, yang belum berada dalam kekuasaannya, tidak juga mendeklarasikan
khilafah.
8.Tetapi setelah berhasil
menguasai Hijaz, Sultan Salim Awwal, menisbatkan dirinya sebagai khalifah kaum
muslimin.
9.Daulah Ustmaniyah kemudian
berubah status khilafah. Ini terjadi di tahun 926 H, setelah lebih dari 300
tahun dimulainya kepemimpinan keluarga Utsman.
10.Padahal, khilafah islamiyah
merupakan kaidah syar’i yang jelas, merupakan kewajiban umat Islam secara
keseluruhan, berdasarkan ijmak ulama.
Khilafah yang syar’i mengharuskan adanya kesepakatan dari seluruh
kaum muslimin. Bukan hanya kelompok tertentu yang menjajah kawasan tertentu di
muka bumi ini.
11.Proklamasi khilafah tanpa
adanya kesepakatan bersama itu adalah fitnah. Karena, dengan tidak adanya
kesepakatan bersama otomatis menempatkan kaum muslimin yang tidak mengakui
khilafah ini berada di luar hukum khilafah ini.
12.Dari sinilah jelas kaidahnya
bahwa khilafah tidak diperolah dari peperangan dan pembunuhan, tetapi syura di
antara kaum muslimin.
13.Secara ringkas, al-Mawardi
mensyaratkan khilafah harus memenuhi 8 kriteria, yang terakhir Nasab, yaitu harus dari nasab Arab, Quraisy.
14.Akhir yang dramatis Daulah
Utsmani memiliki peran dalam memfasilitasi penjajahan asing di negara-negara
Arab. Dan itu adalah alasan utama terjadinya bentrokan antara orang Arab dan
Turki dalam masa tersebut.
15.Banyak orang Arab mengingat
pembantaian Utsmani terhadap warga Armenia, walaupun telah terjadi dalam
beberapa tahun lamanya.
Tetapi
tidak banyak dari mereka yang ingat pembantaian Utsmani terhadap orang-orang
Arab sendiri, yang berlangsung selama 400 tahun, dalam tahun-tahun yang suram,
berat, dan biadab dari pendudukan Turki.
Dan
korban pembantaian, yang merenggut nyawa banyak orang, tidak terhitung
banyaknya. Di antaranya pembunuhan dengan senjata atau kelaparan dan membiarkan
wabah tho’un yang menimpa, seperti yang terjadi di Mesir dan Syam, sebagai
contoh.
Begitu
pula pembersihan, dengan mengosongkan kota-kota bersejarah, mencuri harta
pusaka, kemudian menyelundupkannya ke Turki. Seperti yang terjadi di Mesir dan
Semenanjung Arab.
Termasuk
mengungsikan secara paksa warga yang memiliki keterampilan ke Astana, untuk
membangun masjid-masjid mewah dan istana-istana keluarga Utsmaniyah.
Daulah
Utsmani juga melakukan genosida kota-kota dari penduduk aslinya, seperti
menggusur dengan pengusiran dan kelaparan, untuk meninggalkan kota tempat
tinggalnya. Ini seperti yang terjadi di Madinah.
Portal
berita “Al-Ain” memberikan permisalan atas pembantaian tersebut dengan
ungkapan: “Ini bukan sekedar titik di lautan yang diperkenankan atas luasnya.”
Dengan
menyaksikan bagaimana bangsa Turki membersihkan bangsa Arab dengan segala cara,
mirip dengan tujuan keserakahan bangsa Turki kuno dalam menduduki sebuah
wilayah.
Yaitu,
sejak suku-suku penyerbu Turki datang dari celah pegunungan Asia Tengah sebagai
tentara bayaran terhadap tentara Islam. Ini adalah kisah keserakahan yang panjang,
apa pun “baju” yang dikenakan oleh Turki Utsmani.
Dan
saat ini, Ataturkiyya atau Ikhwaniyan Erdogan, mereka berusaha
menghidupkannya kembali. Menyebarkan kembali gagasan mitos kekhalifahan
Utsmani, dan menantang konsep tanah air.
Akan
tetapi ada harapan bahwa orang-orang Arab akan aktif dalam menuntut Turki agar
bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap mereka.
Index “Turki Utsmani”Genoside Dan Pengelabuan Sejarah Utsmaniyah Di
Jazirah ArabBuku yang Menguak Dugaan
Kekejaman Ottoman di Madinah(Book by Saudi author
unravels Ottoman atrocities in Madinah) Sejarah Penyerbuan dan
Penaklukan Kairo oleh Kesultanan Utsmaniyah (mengerikan)Kekejaman Daulah Turki Utsmani di MesirKetika Pasukan Ottoman Tiba di Madinah
al-MunawwarahKebencian Turki Utsmani Terhadap Arab"Daulah Utsmaniyah Bukan Khilafah IslamiyahKhilafah Utsmani: Gelar Khalifah ManipulatifKhilafah Utsmani: Gelar Khalifah ManipulatifAkar Sekulerisasi Turki Utsmani Dan Sumber
Hukum Kerajaan Arab Saudi (1)Akar Sekulerisasi Turki Utsmani Dan Sumber
Hukum Kerajaan Arab Saudi (2)Derajat Hadits Bahwa Sebaik-Baik Pemimpin
Adalah Yang Menaklukan KonstantinopelAncaman Bagi Orang Yang Membenci Kota Madinah
Dan Ahlul Ilmunya..Turki Utsmani Pencuri Benda Pusaka MadinahSejarah Pencurian Utsmaniyah di al-Haramain
al-SyarifainPeta (kemaruk dan ekpansionis) Turki 2050: Picu
Kembali Kampanye Boikot Produk Turki di Arab Saudi
Mengapa Turki mengecam pendudukan Israel sedang
wilayahnya sendiri didapat dari menduduki Byzantium? Memang betul, Republik Turki sekarang berdiam
di lokasi yang penduduk aslinya dulu banget bukanlah orang-orang Turki.
Republik Turki sekarang menempati dua wilayah
besar: 1.Anatolia (Anatolia - Wikipedia), atau yang dulu di
jaman Romawi disebut sebagai "Asia" (ya, nama benua Asia berawal dari
daerah ini), belakangan disebut "Asia Minor" atau "Asia
Kecil". (Lihat peta
disumber)
2. Trakia (Thrace - Wikipedia) timur di benua
Eropa. (Lihat peta
disumber)
Kedua daerah ini adalah ada di antara
daerah-daerah di bumi ini yang mengenal peradaban dari waktu yang amat sangat
lama.
Trakia dulu dihuni oleh suku-suku yang disebut
oleh orang-orang Yunani sebagai "orang Trakia". Daerah ini dulu
berada di bawah pengaruh Persia, tapi belakangan mengalami helenisasi
(Yunanifikasi) pada abad kelima SM, sehingga orang-orang Trakia jadi bagian
dari orang-orang Yunani: secara bahasa, kultur, dan juga kawin campur.
Ada banyak bangsa dan kerajaan yang pernah
berdiri di Anatolia. Dulu dikenal sebagai negerinya orang Het, mereka punya
negaranya sendiri yang disebut sejarawan sebagai Imperium Het (Hittites - Wikipedia) pada
abad 18–12 SM. Ada juga kerajaan Lidia yang pertama kali membuat uang logam di
abad 7 SM. Lalu berbagai imperium menjadikan Anatolia sebagai wilayahnya:
Neo-Asiria, Achaemenid Persia, dan Makedonia/Yunani (Alexander Agung) yang
memulai proses helenisasi atas Anatolia. Setelah imperium Alexander pecah, ada
negara-negara helenik kecil seperti Attalid dan Pontus. Seleukia (dinasti
pecahan imperium Alexander yang berpusat di Suriah) juga pernah menguasai
Anatolia. Dan akhirnya Romawi secara bertahap menguasai semua kerajaan-kerajaan
di Anatolia dan menciptakan pax romana, kecuali di daerah timur yang sering
menjadi ajang pertarungan Romawi dengan Parthia (Persia). Pada abad 1 SM,
seluruh Anatolia sudah berbicara dalam bahasa Yunani.
Oleh Kaisar Konstantin Agung di abad 4 M
ibukota imperium dipindah dari Roma ke satu kota kecil di Trakia di selat
Bosporus yang strategis, namanya Byzantium. Kota Byzantium ini dirubah namanya
jadi Konstantinopolis/
Konstantinopel ("Kotanya
Konstantin"). Dan Kristenisasi pun dimulai. Di akhir abad 4 M waktu
imperium itu terbagi dua menjadi kerajaan kembar (Kekaisaran Romawi Barat dan
Kekaisaran Romawi Timur), Trakia dan Anatolia sudah memeluk Kekristenan
(belakangan jadi disebut Kristen Orthodox Timur). Bahasa dominan masih bahasa
Yunani, yang menjadi bahasa resmi dari Kekaisaran Romawi timur di abad 7 M oleh
Kaisar Heraklius.
Kekaisaran Romawi Timur ini disebut oleh
sejarawan modern sebagai Imperium Byzantine (Byzantine Empire - Wikipedia), diambil
dari nama kota Byzantium yang menjadi Konstantinopel.
Lalu, datanglah orang-orang Turki. Orang-orang
Turki adalah bangsa-bangsa nomaden yang datang dari pegunungan Altai di Asia
Tengah yang sudah beragama Islam. Sebenarnya sudah pernah ada bangsa Turki yang
datang dan bikin kacau imperium Romawi sebelumnya, yaitu orang-orang Hun. Tapi
kali ini yang datang adalah Imperium Seljuk yang didirikan Tughril, seorang
kepala suku dari Oghuz Turk. Tughril mendirikan imperium Seljuk (Seljuk Empire - Wikipedia) pada abad 11 M di Khurasan (sekarang bagian
dari Iran). Imperium baru ini berkembang dan di era kepemimpinan anak Tughril, Alp
Arslan, Seljuk sudah merangsek ke Anatolia bagian timur di mana
gerombolan-gerombolan Seljuk menyerang, menjarah dan membakar desa-desa milik
Imperium Byzantine.
Maka pada 1071 Kaisar Romanos IV membawa bala
tentaranya ke perbatasan timur untuk menghadapi gangguan Turki ini. Tapi karena
Alp Arslan mendapatkan informasi intelijen tentang kedatangan pasukan Romanos,
dia menyambutnya dengan bala tentara juga. Mereka bertemu di Manzikert dan jadi
pertempuran yang menjadi titik balik Byzantine. (Battle of Manzikert - Wikipedia) Pertempuran ini berakhir dengan kekalahan
telak Romawi/Byzantine dan kaisar Romanos ditawan oleh pasukan Seljuk.
Setelah pertempuran ini, Turkifikasi (Turkification - Wikipedia) pun dimulai.
Bangsa Turki makin banyak merangsek ke Anatolia karena secara alam kondisi alam
dan iklimnya mirip dengan Asia Tengah, bisa untuk beternak dan bertani. Seorang
panglimanya, Suleiman ibn Qutulmish, membawa pasukannya masuk lebih jauh ke
Anatolia dan mendirikan kerajaan baru yang dinamakan Kesultanan Romawi pada
1077 (Sultanate of Rum - Wikipedia). "Lho
kok namanya Romawi?" Iya, karena Suleiman mengambil daerah Romawi
(Byzantine) dan mendirikan kerajaan Islam di sana, makanya namanya jadi
Kesultanan Romawi.
Kesultanan Romawi Seljuk ini dan juga Imperium
Seljuk yang lebih besar akhirnya runtuh oleh invasi Mongol pada abad 14. Dari
'bangkai' Imperium Seljuk inilah, muncul beylik-beylik (kadipaten) yang
memerintah Anatolia pada abad 14. Salah dari beylik ini dipimpin oleh Osman
Bey, yang kemudian akan menaklukkan semua beylik-beylik ini dan membangun
imperiumnya sendiri yang kita kenal sebagai Imperium Ottoman/Utsmani.
Kalau Seljuk selama ini gak pernah bisa
nyebrang Bosporus dan menaklukkan Trakia, Ottoman di bawah Sultan Mehmed II
pada 1453 berhasil menaklukkan Konstantinopel dan menghancurkan sisa-sisa
Imperium Romawi sama sekali.
Imperium Ottoman (Ottoman Empire - Wikipedia) hidup cukup
lama, total 623 tahun. Tahun 1922 Republik Turki akhirnya berdiri dan
Kesultanan Ottoman dibubarkan.
Proses Turkifikasi di Anatolia adalah proses
yang terjadi 1000 tahun yang lalu dan penaklukan Konstantinopel terjadi 568
tahun yang lalu. Yang melakukan Turkifikasi atas Anatolia adalah Imperium
Seljuk. Yang menaklukkan Konstantinopel Mehmed II dari Ottoman.
Ini ada video bagus yang bercerita tentang
Turkifikasi Anatolia: