Selasa, 23 Rabiul Akhir 1437 H / 2 Februari 2016 17:00
WIB
Dewan Syariah Partai Jabhah Amal Islam, cabang
kelompok Ikhwanul Muslimin di Yordania, meminta dunia internasional segera
turun tangan menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap umat Islam di Irak dan
Suriah dari kebiadaban teroris syiah.
“Saat ini dunia internasional hanya
hening melihat pembantaian yang terjadi terhadap umat Islam di Irak, kami
melihat adanya upaya bersama untuk mengubah keadaan geografis, sosial, politik
dan demografis yang ingin menjadikan kaum Muslimin sebagai golongan minoritas
di kawasan” tulis Dewan Syariah Partai Jabhah Amal Islam.
Dewan Syariah Partai Jabhah Amal Islam
melanjutkan, “Sementara di Suriah, dunia internasional ikut berkontribusi
memperdalam luka rakyat dengan mendukung pembantaian dan pengusiran warga
sipil, serta mendukung penjajahan Zionis Israel di tanah Palestina dengan
menciptakan kondisi yang tidak stabil di kawasan internasional.”
Konflik bersenjata di Irak muncul pada
tahun 2014 akibat dari sikap diskriminatif pemerintahan Syiah mantan PM Nouri
Al Maliki terhadap umat Islam Irak, yang berlangsung sejak tahun 2006 hingga
2014. (Rassd/Ram)
Surat Kabar Turki Ungkap
Rencana Bashar Al Assad Dirikan Negara Syiah Alawiyah
Kamis, 11
Rabiul Akhir 1437 H / 21 Januari 2016 10:30 WIB
Surat kabar kenamaan asal Turki “Yeni
Syafak” mengungkapkan rencana Presiden Bashar Al Assad untuk
mendirikan negara Syiah Alawiyah dengan bantuan Syiah Iran dan Rusia, yang
membentang dari garis antara provinsi Latikia hingga Damaskus.
“Ada 3 cara
yang dilakukan tentara rezim Bashar Al Assad beserta sekutunya Syiah Iran dan
Rusia dalam mempercepat rencana ini, yaitu pembunuhan massal, pengusiran
penduduk, dan pengepungan suatu daerah,” tulis Yeni Syafak dari dokumen bocor
yang diperoleh dari sumber terpercaya.
Menurut
surat kabar yang dekat dengan pemerintahan Erdogan, perubahan cara berperang
tentara rezim dalam beberapa bulan terakhir di sejumlah daerah yang membentang
antara Latikia hingga Damaskus merupakan bagian dari pembentukan negara Syiah
Alawiyah tersebut.
Perlu
diketahui bahwa tentara rezim Bashar Al Assad beserta milisi Syiah mengontrol
sebagian besar wilayah tersebut, yang dikelilingi oleh kota-kota dan desa-desa
Sunni dan menjadi target pengepungan sejak tahun 2015 kemarin.
Tidak hanya
Madaya, kota-kota seperti Giroud, Arruhaibah, Al Ghoutoh, Yarmouk, Dara’a,
Mu’dhomiyah, menjadi target dari rencana pembersihan etnis Sunni dari tentara
rezim Bashar Al Assad bersama milisi Syiah Hisbullah Lebanon. (Rassd/Ram)
Milisi Syiah Lakukan
Pembunuhan sistematis Terhadap Ulama dan Muslim Irak
Senin, 15 Rabiul Akhir 1437 H / 25
Januari 2016 16:00 WIB
Kelompok muslim Irak menyatakan bahwa milisi
Syiah di Diyali melaksanakan pembunuhan sistematis terhadap imam dan ulama
Islam, Alamatonline.com melaporkan pada hari Jumat. Rincian telah diungkapkan
oleh Gerakan Al-Sunni Al-Rabie di Irak, yang mengirim surat kepada Komite
HAM yang membela kaum Muslim di negara itu, saat pertemuan di Istanbul.
Surat itu
mengatakan bahwa militan berusaha membungkam suara mayoritas
Muslim di kota Diyali. Data ini termasuk nama, posisi dan tanggal
pembunuhan, bersama dengan rincian tentang bagaimana para imam dan ulama
dibunuh.
Shaikh
Muhanad Ali Naem, misalnya, adalah imam Masjid Al-Abrar. Dia dibunuh pada 22
November 2013 saat ia meninggalkan masjid. Pada bulan yang sama, Shaikh Dr
Thabet Al-Khazraji dibunuh oleh milisi Syiah setelah meninggalkan masjid
Umm-Al-Mo’mineen Khadijah.
Total
rincian 33 pembunuhan imam dan ulama muslim telah dicantunkan dalam surat
itu. “Ini adalah Praktek kotor,” juru biacar gerakan Sunni Al-Rabie menegaskan,
“dan hanya akan meningkatkan perlawanan rakyat Diyali.” Semua pihak yang
terlibat dalam program pembunuhan akan menghadapi kematian,” tambahnya. Dalam
sejarah, pemeluk agama syiah memang dikenal kerap bermain kotor dan fitnah
adalah akidahnya.(ts/Middle East Monitor)