Seorang
tokoh senior agama Syiah dan guru besar di provinsi Qom, Sayed Rahim Tavakol,
mengatakan, bahwa dikuburkannya empat jenazah kelompok Hutsi Yaman di Iran
merupakan bukti semua syiah bersatu.
“Ini
adalah salah satu bukti kami (Syiah Iran) bersatu dengan mereka (Hutsi Yaman)
dalam melawan arogansi dan musuh bersama (kaum sunni),” katanya beberapa waktu
yang lalu dalam sebuah wawancara, seperti diberitakan salah satu kantor berita
di Iran, Fars News Agency.
Sayed
Rahim yang menghadiri pemakaman empat jenazah kelompok bersenjata Hutsi itu
menilai mereka sebagai pejuang Islam yang sebenarnya.
“Mereka
telah berjuang untuk membela Islam. Semua kekuatan mereka berasal dari Allah Ta’ala,” ujarnya.
Di
samping itu, tokoh Syiah tersebut juga menyampaikan pesannya kepada orang-orang
Hutsi.
“Revolusi
Islam jangan sampai gagal dan kita tidak boleh menyia-nyiakan pengorbanan
orang-orang yang telah mati ‘syahid’,” tegasnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Sayed Rahim juga mengutip perkataan Sekretaris Jenderal
kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah yang berbunyi, “Iran selalu
melindungi kami, seperti halnya Imam Husain.”
Sayed
Rahim lalu mengatakan, “Lihatlah, pada saat ini Iran juga melindungi Yaman seperti
halnya Imam Husain.”
Sayed
Rahim juga meminta para kelompok Hutsi untuk melanjutkan misi mereka membela
Islam. Ia mengklaim, kekuatan Allah akan selalu menolong mereka.
Beberapa
waktu lalu, pemimpin militer Iran mengumumkan bahwa empat orang yang terluka
dalam sebuah operasi tersebut adalah para milisi Hutsi.
Jenazah
mereka dikuburkan di kota Amol yang terletak di provinsi Mazandaran, utara
Iran, setelah semua usaha untuk mengobati mereka gagal.
Komisi
Orang Hilang yang dibentuk Angkatan Bersenjata Iran, melalui ketua umumnya,
Brigadir Jenderal Muhammad Bagerzada, mengungkapkan, bahwa korban operasi
militer itu tiba dari Yaman beberapa minggu sebelumnya, namun dokter dan
paramedis tidak berhasil mengobati mereka.
Sementara
itu, sekretaris bidang pers kepresidenan Yaman, Mukhtar Ar-Rahbi
mempublikasikan foto-foto empat orang milisi Hutsi yang meninggal tersebut.
Mereka
adalah Akram Al-Ghifari, Muhammad Hasan Al-Fakhri, Atif Ali Hizam Al-Basyawil,
dan Ali Muhamad Al-Muruni. (bd/headlineislam.com)