Monday, May 16, 2016

Keberanian Dan Marwah Ulama Senegal ( Dibanding Ulama Kita ) Mempermalukan Kefasiqkan Ulama Al-Alzhar Yang Mendukung ( Kebiadaban ) Pembantaian Manusia Dan Pembakaran Masjid Di Medan Rabi’ah, Diam Saja Melihat Banyak Penangkapan Kaum Wanita Yang Sebagian Besar Mahasiswi Al-Azhar Dan Mengalami Pemerkosaan ?

sheikh ahmad Tayyip

Tidak Takut Dengan Nama Besar Al-Azhar Al-Sharif, 
Ulama Senegal Tolak Utusan Lembaga 
Pendukung Kudeta Militer Mesir

Minggu, 15 Mei 2016 16:00 WIB
Langkah berani diambil para ulama Senegal dengan berani mempermalukan utusan Al-Azhar Al-Sharif di depan televisi nasional setelah membuat diam para delegasi karena mempertanyakan alasan sebenarnya dukungan terhadap kudeta militer 2013.
“Ada kudeta yang konon dilakukan oleh mereka yang mengaku Muslim, lalu di dukung oleh lembaga Islam terbesar di dunia? Suatu hal yang harus kita pertanyakan kembali mengenai arti, makna dan konsep kudeta di dalam Islam,” ujar seorang ulama Senegal dalam seminar umum yang diselenggarakan Al-Azhar Sharif.
Sementara seorang ulama lainnya bertanya, “Bagaimana Al-Azhar bersikap diam membisu terhadap pembantaian manusia dan pembakaran masjid di Medan Rabi’ah? Bagaimana Al-Azhar diam saja melihat banyak penangkapan kaum wanita yang sebagian besar mahasiswi Al-Azhar dan mengalami pemerkosaan menurut laporan hak asasi manusia.”
Ulama tersebut melanjutkan, “Bagaimana bisa Al-Azhar diam saja dan tidak melakukan apapun sehingga kaum Kristiani sampai bertanya, bagaimana hukum seorang Muslim yang membunuh Muslim lainnya lalu membuangnya ke tong sampah?”
Hingga hampir 3 tahun kudeta 3 Juli berlangsung Al-Azhar yang dipimpin oleh sheikh Ahmed al-Tayeb masih bersikap diam melihat kesewenang-wenangan yang dilakukan rezim kudeta Abdel Fattah Sisi. (Aljazeera/Ram)