Imam Al Bukhari (wafat tahun 256 H) berkata:
ما أبالي صليت
خلف الجهمي والرافضي ، أم صليت خلف اليهود والنصارى ولا يسلم عليهم ولا يعادون ولا
يناكحون ولا يشهدون ولا تؤكل ذبائحهم
“Bagi saya sama saja, apakah aku shalat di
belakang seorang Jahmi (beraliran Jahmiyah) atau seorang Rafidzi (beraliran
Syi’ah Rafidhah), atau aku shalat dibelakang Imam Yahudi atau Nashrani. Dan
(seorang muslim) tidak boleh memberi salam kepada mereka, mengunjungi mereka
ketika sakit, kawin dengan mereka, menjadikan mereka sebagai saksi dan memakan
sembelihan mereka.” (Khalqu Af’al al-Ibad: 125)
Kesepakatan Umat (Ulama) Kitab Shahih
Al-Bukhari Dan Muslim, Kitab Yang Paling Shahih Setelah Al-Qur’an. Imam
Al-Bukhari Imamnya Muhaditsin [Amirul mukminin dalam bidang hadits]. Syahwat Syiah dan Makhluk sejenis, Ingin
Mereduksi (membuat Tasykik, Keraguan)
eksistensi (otoritas) Imam Bukhari Dan Muslim.
Syi’ah atau Berhati Syi’ah, masih menyebarkan Tasykik (pengelabuan) untuk merusak marwah dan eksistensi Imam Ahlul Hadits Bukhari Muslim. Padahal sudah berkali-kali dibantah kesumbernya !