‘Islam Arab’, ternyata memang induknya dari
Nabi ﷺ dan para shahabat. Ajaran
Islam itu sendiri, Islam yang universal. Islam yang dipahami para ulama
Ahlus-Sunnah di seluruh penjuru dunia. Penyebutan ’Islam Arab’ hanyalah cara
pendikotomian syari’at Islam oleh segelintir orang idiot yang mengatasnamakan Islam.
Tak ada konsep Islam secara geografis. Saya khawatir, penyebutan ‘Islam Arab’
ini muncul karena ada angapan Islam (baca : Arab) ‘menginvasi’ Nusantara
seperti mirip cerita orang-orang Majapahit yang merasa diinvasi orang-orang
Islam (lalu lahirlah Mataram Islam) sehingga mereka berhijrah menepi ke wilayah
Dieng, Bromo, Semeru, dan Bali untuk mempertahankan agama dan budaya mereka.
Seandainya benar demikian, konsep Islam geografis Indonesia – yaitu islAm
NUSantara – dikhawatirkan justru ingin menghidupkan kembali budaya klenik dan
pagan yang memang dulunya menjadi platform budaya Nusantara dengan baju Islam.
Bahaya banget gan !!
So, para pegiat islAm NUSantara yang
menyuarakan sentiment anti Arab (baik langsung maupun tidak langsung) dengan
jargon-jargon menghidupkan budaya lokal, jangan nanggung-nanggung lah yang
ujungnya cuma bikin marah umat Islam. Bikin saja yang lebih jelas. Lebaran
jangan pakai penanggalan Islam, pakai saja penanggalan Masehi. Pilih 17 Agustus
misalnya, pas hari kemerdekaan RI dan lomba makan krupuk. Pasti ramai. Buka
puasa, makanlah petai dan jengkol yang asli spesies Indonesia – bukan kurma,
makanan Arab. Setelah penciptaan tilawah Al-Qur’an langgam Jawa, apa nggak
sekalian dicoba pembacaan serat Darmo Gandhul dengan nada ala murattal Su’uud
Asy-Syuraim dan Misyari Rasyid Al-‘Affasiy biar semakin nge-blend ajaran
gado-gadonya?. Hewan kurban, carilah yang murah meriah yang banyak tersedia di
masyarakat kita : ayam kampung, lebih legit. Shalat dengan bahasa daerah, yang
penting artinya sama. Muatan lokal (mulok). Dan lain-lain. Biar nanti lebih
jelas garis pembeda antara ajaran islAm NUSantara dengan Islam yang dibawa Nabi
ﷺ yang notabene orang Arab.
Btw,…. sudah cukup untuk sementara sebagian
uneg-uneg dituliskan.
Pesan saya, jauhi paham islAm NUSantara dan
orang-orangnya. Doakan saja agar mereka mendapat hidayah, atau kalau tidak,
kita berdoa agar kita dapat beristirahat dari gangguan mereka.