Saudi Arabia Crown Prince - Iran is Not A Rival
Beberapa
hari sebelum kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi pada hari Selasa (20/3),
Pangeran Muhammad bin Salman ke Amerika diwawancarai Norah O’Donnell dari
stasiun televisi CBS.
Beberapa
potongan video hasil interview dalam acara “60 Minutes” tersebut tersebar di
beberapa media sosial seperti youtube dan twitter.
Di
antara pertanyaan menarik dilontarkan O’Donnell seperti dengan usianya yang
relatif muda 32 tahun, bagaimana mungkin Muhammad mampu memimpin negara sebesar
Arab Saudi?
Muhammad
bin Salman menjawab ringan, “Usia manusia di tangan Allah, hanya Allah saja
yang mengetahui saya akan hidup selama 50 tahun atau tidak.”
Tentang Iran, berikut potongan Muhammad bin
Salman (MBS) dialog yang beredar di youtube:
Norah: “Sejujurnya, apa yang terjadi (antara
Saudi dan Iran). Apakah ini pertarungan untuk Islam?”
MBS: “Iran bukan saingan Saudi. Persenjataannya
tidak masuk dalam 5 besar di dunia muslim. Ekonomi Saudi lebih besar dari Iran.
Iran jauh dari setara dengan Saudi.”
Norah: “Tapi saya lihat Anda menyebut Ayatollat
Khamenei sebagai Hitler Baru (New Hitler) di timur tengah?”
MBS: “Tidak ada keraguan.”
Norah: “Mengapa?”
MBS: “Karena dia ingin mengekspansi. Dia ingin
membuat proyek sendiri di Timur Tengah, sama seperti Hitler yang mengekspansi
dulu. Banyak negara di dunia dan Eropa tidak menyadari bahaya Hitler sampai
terjadi sesuatu. Saya tidak mau melihat hal yang sama terjadi di timur tengah.”
Norah: “Apakah Saudi Arabia butuh senjata
nuklir untuk meng-counterIran?”
MBS: “Saudi Arabia tidak ingin membuat nuklir.
Tapi dengan tanpa ragu, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan
mengikutinya secepat mungkin.”
Dari
laporan Bloomberg,
Pangeran Muhammad bin Salman kunjungan ke Amerika merupakan salah satu langkah
untuk mewujudkan rencana pembangunan industri senjata sendiri, setelah
sebelumnya berencana membeli sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia.
Menteri
Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubair, dalam keterangannya menyampaikan bahwa
Muhammad bin Salman akan tiba di Amerika pada Senin (19/3). Selama 2 pekan
Muhammad akan mengunjungi 7 kota di Amerika. Kunjungan tersebut akan
membicarakan berbagai hal kerja sama kedua negara dalam bidang politik dan
ekonomi. akhbarr24, almowaten