Banyak penulis dan akademisi mengajukan pertanyaan tentang silsilah sebenarnya dari Ḥasan al-Banna. Masalah ini diangkat setelah periode terorisme yang dimasuki Ikhwān dari tahun 1944 dan seterusnya, mengejutkan masyarakat Mesir, dan menyebabkan orang-orang terkemuka seperti ʿAbbās al-ʿAqqād untuk mengajukan pertanyaan secara terbuka tentang asal-usul al-Bannā seperti sebelumnya. Berbagai pertimbangan yang diajukan untuk mempertanyakan silsilah alBannā disajikan di bawah ini. Namun, pembaca harus mencatat bahwa ini adalah area abu-abu dan membutuhkan penyelidikan yang jauh lebih menyeluruh dan terperinci. Lebih lanjut, harus disebutkan bahwa ayah al-Bannā, Aḥmad ʿAbd al-Raḥmān al-Ṣāʿātī, yang meskipun Ṣūfisme kukuh, memiliki beberapa karya yang sangat bermanfaat seperti pengaturan Musnad Imam Aḥmad bin Ḥanbal, berjudul, “Ghāyat al -Amānī Fī Tartīb Musnad Aḥmad bin Ḥanbal al-Shaybānī. " Jenis upaya ini membuat sulit untuk menerima pertimbangan dan argumen yang disajikan untuk meragukan silsilah al-Bannā. Bagaimanapun, Ahl al-Sunnah menilai orang berdasarkan keyakinan, metodologi dan aktivitas mereka. Mengetahui silsilah seseorang tidak perlu mengevaluasi individu itu dalam terang Kitab, Sunnah dan cara salaf. Garis bukti yang disajikan adalah sebagai berikut:
Tuesday, November 24, 2020
Monday, November 23, 2020
Abdullah Al Qashimi, Dijuluki Sebagai Ibnu Taimiyah Kedua, Dipuji Ulama Telah Membayar Mahar Surga. Menjadi Murtad, Setelah Terpikat Seorang Gadis Di Beirut
"Kisah Abdullah alQashimi, Kesombongan yang
Membawa Pada Kekufuran"
Akhir
Hayat seorang ulama yang sangat pintar (Su'ul Khotimah, menjadi atheis).
Oleh: Ust. DR. Miftah el-Banjary, MA"Awal bukanlah segalanya, yang menjadi
penentu adalah akhir dari amalan kita". Lihat akhir dari segalanya
Anda pernah mendengar nama Abdullah al-Qasimy? Dia terlahir di Buraidah Arab
Saudi pada tahun 1907 dan meninggal tahun 1996.
Pada awalnya dia dikenal sebagai seorang ulama yang produktif menulis dan
berdakwah.
Saking tinggi semangat ghirah dakwahnya serta cerdas analisisnya sampai-sampai
dia dijuluki sebagai Ibnu Taimiyah kedua, disebabkan banyaknya tulisannya yang
membela pemikiran Ibnu Taimiyyah dan Abdul Wahabi.
Karyanya yang berjudul "As-Shira' baini al-Islam wa al-Watsaniyyah"
(Pertentangan antara Islam dan Pemuja Berhala) mendapatkan banyak pujian dari
kalangan para ulama Saudi Arabia.
Sampai-sampai salah seorang imam masjid al-Haramain memuji karya pemikirannya.
Syekh Shaleh al-Munajjid berkata ada diantara para ulama yang berkata,
"Al-Qasimi telah membayar mahar surga dengan karyanya tersebut."
Sunday, November 22, 2020
Rekam Jejak Hipokrit Erdogan