1.Polemik
Aswaja VS Salafi yang di youtube bisa selesai atau berkurang, jika pihak aswaja
merubah "dagangan hujatan" dan "Berorientasi menarik masa",
bukan dakwah Ilmu yg haq, menjadi "Gemar menulis kitab yg Ilmiyah
berkwalitas dan berdalil (sharih dan sharih)". Tulisan VS Tulisan (kitab),
bukan dengan bil lisan. Youtube bukan sumber referensi ilmiyah, hanya ajang
penghujatan. Banyak retorika bathil (bil lisan) di YouTube terkait
masalah ushul- bid’ah dll. Tulisan (kitab) lebih otentik dan kredibel, bukan
alat provokasi umat, lebih mudah untuk membantahnya, tidak bisa diedit-
dimanipulasi dan direkayasa sebagian. Hadapi hujjah dengan hujjah yang telak
dan dengan dalil yang kuat, ia jelaskan kepada manusia seluruh ketidak benaran,
misalnya akidah tidak benar, pola pikir tidak sehat, dan jauh dari kebenaran.
Bawa keranah MUI atau lembaga akademis lainnya, itupun jika MUI seperti
al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta'. diskusinya (ada
framingnya) akan lebih kredibel. Ustadz- ustadz Salafi produktif menulis,
kitab- kitabnya mudah didapat. Lihat kwalitas dakwahnya di youtube,
mereka tdk pernah menyerang individu- tdk berkata kotor, ustadz salafi hanya
bahas ilmu yg haq untuk keselamatan di akherat.