Saturday, March 30, 2019

Zon Jonggol (Mutiara Zuhud) : Membahas Apapun, Jawabannya (Ngalor Ngidul) Menghujat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syaikh Muhammad Abdul Wahab, Syaikh Al Albani. Taqiyaher Teh Botol Tulen.


Kenapa Syiah Membenci Ibnu Taimiyah ?
Keluar Dari Aswaja (Oleh Zon Jonggol, Mutiara Zuhud). Silahkan Review Dengan Artikel Dilamurkha. Apakah Merujuk Pada Dalil Yang Shahih Dan Sharih ?
Imam Ibnu Taimiyah: Ulama Ahlussunnah Dan Murabbi Agung
Zon Jonggol (Yulizon Amansyah)

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:50
Adz-Dzhabi As-Syaafii, beliau berkata ;

فَلَوْ حَلَفْتُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ، لَحَلَفْتُ: أَنِّي مَا رَأَيْتُ بِعَيْنَيَّ مِثْلَهُ، وَأَنَّهُ مَا رَأَى مِثْلَ نَفْسِهِ

“Kalau aku bersumpah diantara hajar aswad dan maqom Ibrahim maka aku sungguh akan bersumpah : Aku tidak pernah melihat dengan dua mataku ini yang semisal Ibnu Taimiyyah, dan diapun tidak pernah melihat yang semisal dirinya” (Adz-Dzail ‘alaa Tobaqoot Al-Hanaabilah karya Ibnu Rojab 2/390)

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:51
Ibnu Daqiiq Al-’Ieed As-Syafii, beliau pernah ditanya tentang Ibnu Taimiyyah setelah bertemu dengan Ibnu Taimiyyah, maka beliau berkata :

رَأَيْتُ رَجُلاً سَائِرُ الْعُلُوْمِ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، يَأْخُذُ مَا شَاءَ مِنْهَا وَيَتْرُكُ مَا شَاءَ

“Aku telah melihat seorang yang seluruh ilmu berada di hadapan kedua matanya, ia mengambil apa yang dia sukai dari ilmu-ilmu tersebut dan meninggalkan apa yang ia sukai” (Syadzaroot Adz-Dzahab 8/146)

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:48
Beliau unggul pada seluruh cabang ilmu di atas orang-orang yang sebangsa beliau. Dan orang yang pernah melihatnya tidak pernah melihat orang lain yang semisalnya, dan dia sendiri tidak pernah melihat orang yang seperti dirinya” (Ajwibah Ibni Sayyid An-Naas Al-Ya’muri ‘an su’aalaat Ibni Abiik Ad-Dimyathi 2/221 tahqiq DR Muhammad Ar-Rowandi, sebagaimana dinukil dalam Al-Jaami’ li Siirh Syaikhil Islaam hal

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:49
Abul Hajjaaj Yusuf bin Abdirrahman Al-Mizziy As-Syafi’i (salah satu Imam Al-Jarh wa at-Ta’diil, penulis kitab Tahdziibul Kamaal, wafat 742 H)
Beliau berkata :

مَا رَأَيْتُ مِثْلَهُ وَلاَ رَأَى هُوَ مِثْلَ نَفْسِهِ، وَمَا رَأَيْتَ أَحَداً أَعْلَمَ بِكِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِهِ وَلاَ أَتْبَعَ لَهُمَا مِنْهُ

“Aku tidak pernah melihat yang seperti beliau, dan dia sendiri tidak pernah melihat orang yang semisalnya, dan aku tidak pernah melihat seorangpun lebih berilmu tentang al-Qur’an dan sunnah Rasulullah dan lebih menjalankan Al-Qur’an As-Sunnah daripada dia” (Tobaqoot Ulamaa Al-Hadiits 4/283)

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   23:01
silahkan zon jonggol buka tulisan saya ini :

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:38
kalau melihat dari tutur tinular anda Zonjonggol, tidak lebih dari sebuah pembelaan syiah atau wakil dari syiah. saya hanya mengutip sebuah hadist nabi yang menjadi mukaddimah Yazid, tentang Kontantinopel, itu jelas hadist buat yazid.....tak bisa dibantah sejarah manapun kalau Yazidlah orang yang pertama kali memerangi dan menyerbu gerbang Kontantinopel, itu fakta yang gak bisa dibantah

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:49
Kamaaluddin Abul Ma’aali Muhammad bin Ali Az-Zamlakaani As-Syafi’i (wafat 728 H), beliu berkata :

كَانَ إِذَا سُئِلَ عَنْ فَنٍّ مِنَ الْعِلْمِ ظَنَّ الرَّائِي وَالسَّامِعُ أَنَّهُ لاَ يَعِرْفُ غَيْرَ ذَلِكَ الْفَنِّ

“Jika Ibnu Taimiyyah ditanya tentang salah satu cabang ilmu maka orang yang melihat dan mendengar (jawabannya) menyangka bahwa Ibnu Taimiyyah tidak mengetahui cabang ilmu yang lain” (Syadzaroot Adz-Dzahab 8/144), maksud beliau yaitu karena terlalu hebatnya Ibnu Taimiyyah dalam bidang ilmu tersebut, sehingga seakan-akan Ibnu Taimiyyah menghabiskan umurnya untuk mempelajari satu bidang ilmu saja dan tidak mempelajari bidang ilmu-ilmu yang lain. Akan tetapi ternyata kehebatan ini berlaku pada seluruh bidang ilmu

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:44
Untu Zon Jonggol :
Untuk membantah perkataan ini maka tegaklah seorang ulama dari madzhab As-Syafi’iah yang bernama Ibnu Nashiruddin Ad-Dimasyqi (wafat 842 H) menulis sebuah risalah yang sangat baik dengan judul الرَّدُّ الْوَافِرُ عَلَى مَنْ زَعَمَ أَنَّ مَنْ سَمَّى ابْنَ تَيْمِيَّةَ شَيْخَ الإِسْلاَمِ كَافِرٌ (Bantahan yang cukup terhadap orang yang menyangka barang siapa yang menggelari Ibnu Taimiyyah sebagai Syaikhul Islam maka telah kafir- bisa di download di http://kotubcom.blogspot.com/2011/02/pdf_2275.html (cetakan lama).

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:46
Zon Jonggol anda jangan menfitnah Ibnu Hajar Asqalany, itulah kitabnya sendiri yang membela Ibnu Taimiyah, kayaknya anda tidak punya etika Islam yang bait terseret paham Syiah atau memang anda mulut Syiah

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:49
Az-Zamlakaani memuji Ibnu Taimiyyah dalam syairnya :

هُوَ حُجَّةٌ لله قَاهِرَة هُوَ بَيْنَنَا أُعْجُوْبَة ُالدَّهْرِ

“Dia adalah hujjah milik Allah yang menguasai…..dia diantara kita adalah keajaiban zaman”

Imam Ibnu Katsiir As-Syafii menyebutkan bahwasanya Az-Zamlakaani memuji Ibnu Taimiyyah dengan syair ini padahal tatkala itu umur Ibnu Taimiyyah sekitar 30 tahun (lihat Al-Bidaayah wa an-Nihaayah 18/298)

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:48
Ini Pujian Ulama Syafiiyah terhadap ibnu Taimiyah:
Al-Haafizh Abul Fath Al-Ya’muri As-Syafii (penulis kitab عُيُوْنُ الأَثَرِ فِي فُنُوْنِ الْمَغَازِي وَالشَّمَائِلِ وّالسِّيَرِ, wafat pada tahun 734 H, lihat Ad-Duror Al-Kaaminah 4/330), beliau berkata :

وَكَادَ يَسْتَوْعِبُ السُّنَنَ وَالآثَارَ حِفْظاً، إِنْ تَكَلَّمَ فِي التَّفْسِيْرِ فَهُوَ حَامِلُ رَايَتِهِ، أَوْ أَفْتَى فِي الْفِقْهِ فَهُوَ مُدْرِكُ غَايَتَهُ، أَوْ ذَاكِرٌ بِالْحَدِيث فهو صاحب علمه وذو روايته، أو حاضر بالنِّحل والملل لم يُر أوسع من نِحْلَتِه في ذلك ولا أرفع من درايته، برز في كل فنٍّ على أبناء جنسه، ولم ترَ عينُ مَن رآه مثلَه، ولا رأتْ عينُه مثلَ نفسِه

“Beliau (*Ibnu Taimiyyah) menguasai hadits-hadits dan atsar-atsar dengan hafalan, jika beliau berbicara tentang tafsir maka beliau adalah pembawa bendera ilmu tafsir, atau jika beliau berfatwa dalam fikih maka beliau tahu puncak ilmu fikih, atau tatkala ia menyebutkan hadits maka beliau adalah pemiliki ilmu hadits dan periwayatannya, atau tatkala menyebutkan tentang ilmu aliran dan agama maka tidak dilihat ada orang yang lebih luas ilmunya daripada beliau dan tidak ada yang lebih tinggi pengetahuannya.

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:51
: ‘Imaadudiin Ahmad bin Ibrahim, Syaikh Al-Hazzamiyah Al-Washithy Asy-Syafi’i (wafat 711 H), beliau berkata :
 “Demi Allah kemudian demi Allah kemudian demi Allah tidak pernah terlihat dibawah langit ini yang seperti guru kalian Ibnu Taimiyyah dari sisi ilmu, amal, kondisi, akhlak, itiibaa’, kedermawanan, kebijaksanaan, dan penegakan terhadap hak Allah ta’aala tatkala dilanggar keharaman.

Beliau adalah orang paling benar aqidahnya dan yang paling benar ilmu dan tekadnya, dan yang paling semangat dan paling cepat dalam membela kebenaran dan menegakkannya, dan orang yang tangannya paling pemurah, dan yang paling sempurna ittiba’nya (keteladanannya) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kami tidak pernah melihat di zaman kami ini seseorang yang nampak kenabian muhammadiah serta sunnah-sunnahnya dari perkataan dan perbuatannya kecuali orang ini (Ibnu Taimiyyah), dan hati yang bersih mempersaksikan bahwasanya ini adalah ittibaa’ yang sesungguhnya” (Syadzaroot Adz-Dzahab 8/144

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:54
yang perlu di tengarai sebagai Syiah adalah Zon Jonggol yang nagku Syafiiyah tetapi mata hatinya buta terhadap perkataan assyafiiyah yang membela Ibnu Taimiyah...sementara yang dijadikan doktrin adalah kerajaan Malayasia. Saya pernah lama di Malaysia, amalan amalan Islam di malaysia tak ada bedanya dengan NU, karena meman orang orang malaysian itu adalah bangsa pelarian (melayu)

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:40
dan selama ini tak ada keelompok Islam selain NU yang paling membenci wahabi. kalau anda melihat Malaysia, amalannya tak ada bedanya dengan para mubtadi NU di tanah air, sudah jelas kalau NU akan menilai itu baik larangan wahabi di Mekkah. Karena NU di Indonesia tidak sebagaimana di Malayisia bisa berulah.

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:41
Zon Jonggol: [Penganut Syiah} Beliau (Syaikh Ibnu Hajar Al-Haitamy) berkata ” Maka berhati-hatilahkamu, jangan kamu dengarkan apa yang ditulis oleh Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dan selain keduanya dari orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah telah menyesatkannya dari ilmu serta menutup telinga dan hatinya dan menjdaikan penghalang atas pandangannya. Maka siapakah yang mampu memberi petunjuk atas orang yang telahAllah jauhkan?”. (Al-Fatawa Al-Haditsiyyah : 203) ....... Ini refrensi Syiah sesat

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:45
Ini Pembelaan Ibnu Hajar Asqalany sendiri dalam kitabnya :
Al-Haafizh Ibnu Hajar Al-’Asqolaaniy Asy-Syafii yang telah memuji risalah ini, dan telah memuji kepada Ibnu Taimiyyah dengan pujian setinggi langit. Berikut ini saya terjemahkan kata pengantar beliau :

((Segala puji bagi Allah, dan keselamatan bagi hamba-hambaNya yang telah Ia pilih. Aku telah melihat tulisan yang bermanfaat ini, yang merupakan kumpulan untuk maksud-maksud (tujuan-tujuan) yang telah dikumpulkan oleh pengumpulnya. Maka jelas bagiku luasnya Imam yang telah menulis tulisan ini serta kedalamannya terhadap ilmu-ilmu yang bermanfaat yang diagungkan dan dimuliakannya di antara para ulama.

Dan tersohornya keimaman As-Syaikh Taqiyyuddin (*Ibnu Taimiyyah) lebih tersohor daripada matahari. Dan penggelaran beliau dengan Syaikul Islam tetap terjaga di lisan-lisan yang suci sejak zaman beliau hingga saat ini , dan akan terus lestari hingga hari esok sebagaimana hari yang lalu. Tidak ada yang mengingkari hal ini kecuali hanyalah orang jahil (dungu) atau orang yang menjauhi sikap adil. Maka sungguh berat dan betapa besar keburukan orang yang melakukan hal tersebut (*menyatakan kafirnya orang yang menggelari Ibnu Taimiyyah sebagai Syaikhul Islam). Hanya kepada Allahlah kita memohon –dengan anugerah dan karuniaNya- agar menjaga kita dari keburukan diri-diri kita dan akibat-akibat buruk dari lisan-lisan kita.

Kalau seandainya tidak ada keutamaan yang dimiliki oleh Ibnu Taimiyyah kecuali hanya apa yang diingatkan oleh Al-Haafiz yang tersohor yaitu ‘Alamuddiin Al-Barzaaly dalam kitab “Taarikh” nya (*maka sudah cukup) yaitu bahwasanya tidak pernah terjadi dalam sejarah Islam seseorang yang tatkala meninggal maka berkumpulah manusia yang begitu banyak sebagaimana pada jenazah As-Syaikh Taqiyyuddin (Ibnu Taimiyyah). Dan beliau mengisyaratkan bahwasanya jenazah Imam Ahmad tatkala itu dihadiri oleh sangat banyak orang (*di kota Baghdad), dihadiri oleh ratusan ribu orang. Akan tetapi seandainya jika di kota Damaskus (*tempat wafatnya Ibnu Taimiyyah) jumlah penduduknya seperti jumlah penduduk kota Baghdad atau bahkan berlipat-lipat ganda dari jumlah penduduk kota Baghdad maka tidak seorangpun dari penduduk yang tidak menghadiri janazah Ibnu Taimiyyah. Selain itu seluruh penduduk Baghdad –kecuali hanya sedikit-, mereka seluruhnya meyakini keimaman Imam Ahmad. Dan gubernur kota Baghdad dan juga Khalifah/Raja pada waktu itu sangat mencintai dan mengagungkan Imam Ahmad.

Berbeda halnya dengan Ibnu Taimiyyah. Gubernur Damaskus sedang tidak ada di tempat tatkala wafatnya Ibnu Taimiyyah, dan (juga) mayoritas ahli fikih di Damaskus tatkala itu menentang Ibnu Taimiyyah hingga akhirnya Ibnu Taimiyyah meninggal dalam keadaan di penjara di Qol’ah. Meskipun demikian tidak seorangpun dari para ahli fikih tersebut yang tidak menghadiri jenazah Ibnu Taimiyyah dan mendoakan rahmat baginya dan turut berduka cita. Kecuali hanya tiga orang yang tidak ikut serta karena mereka mengkhawatirkan diri mereka dari (gangguan) masyarakat umum (*karena ketiga orang ini sangat dikenal oleh masyarakat membenci dan menentang Ibnu Taimiyyah-pen).

Dan meskipun telah berkumpul jumlah manusia yang begitu banyak akan tetapi tidaklah ada yang mendorong mereka untuk berkumpul kecuali karena keyakinan mereka terhadap keimaman Ibnu Taimiyyah dan keberkahannya. Mereka berkumpul bukan karena diperintahkan oleh penguasa, dan juga bukan karena sebab yang lain. Dan telah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda :

أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللهِ فِي الأَرْضِ

“Kalian adalah saksi-saksinya Allah di dunia”
Sungguh sekumpulan ulama telah berulang kali menentang As-Syaikh Taqiyyuddin Ibnu Taimiyyah disebabkan beberapa perkara ushul maupun furu’ yang mereka ingkari dari Ibnu Taimiyyah. Bahkan telah diadakan beberapa majelis (*untuk mendebat/menyidang) Ibnu Taimiyyah dikarenakan hal tersebut di kota Qohiroh dan Damaskus, akan tetapi tidak diketahui ada seorangpun dari mereka yang berfatwa bahwa ibnu Taimiyyah zindiq atau menghalalkan darah Ibnu Taimiyyah, padahal tatkala sebagian orang-orang kerajaan begitu keras menentang beliau, hingga akhirnya beliau dipenjara di Qohiroh kemudian dipenjara di Damaskus. Meskipun demikian seluruh mereka mengakui keluasan ilmu beliau, tingginya sikap zuhud dan waro’ beliau, kedermawanan dan keberanian beliau, serta perkara-perkara yang lain yang merupakan bentuk perjuangan beliau membela Islam dan berdakwah di jalan Allah ta’aala baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam.

Maka lantas bagaimana tidak ada pengingkaran terhadap orang yang menyatakan bahwasanya beliau kafir??, bahkan terhadp orang yang mengkafirkan orang yang menamakan Ibnu Taimiyyah sebagai Syaikhul Islam??. Dan tidak ada dalam penamaan beliau dengan Syaikhul Islam menkonsekuensikan pengkafiran.

Karena sesungguhnya beliau tanpa diragukan lagi adalah salah seorang Syaikh dari para syaikh-syaikh Islam pada masanya. Dan permasalahan-permasalahan yang diingkari dari beliau tidaklah beliau mengucapkannya dengan hawa nafsu, dan beliau tidaklah bersih keras pendapat dengan permasalahan-permasalahan tersebut kecuali setelah tegaknya dalil-dalil atas pendapat beliau tersebut.

Lihatlah tulisan-tulisan karya beliau penuh dengan bantahan terhadap orang yang menyatakan tajsiimnya Allah dan beliau berlepas diri dari orang tersebut. Meskipun demikian beliau adalah manusia biasa, benar dan bersalah. Dan perkara-perkara yang beliau benar lebih banyak, karenanya diambil faedah dari beliau dan dioakan rahmat Allah bagi beliau. Adapun kesalahan-kesalahan beliau maka tidak boleh ditaqlidi, akan tetapi beliau ma’dzuur (diberi udzur) karena para imam di masa beliau mengakui bahwasanya telah terpenuhi pada beliau sarana-sarana untuk berijtihad. Bahkan orang yang paling menentang beliau dan berusaha memberi kemudhorotan kepada beliau –yaitu Syaikh Jamaaluddin Az-Zamlakaani- juga telah mengakui hal itu (bahwasanya Ibnu Taimiyyah mujtahid). Demikian juga Syaikh Sodruddin bin Al-Wakiil yang tidak ada yang kokoh dalam berdialog dengannya (juga mengakui Ibnu Taimiyyah seorang mujtahid).

Dan yang paling menakjubkan bahwasanya Ibnu Taimiyyah adalah termasuk orang yang paling gigih menentang Ahlul Bid’ah, Syi’ah Rofidhoh, Al-Hululiyah, dan Al-Ittihaadiyah (paham wihdatul wujud). Tulisan-tulisan beliau tentang hal ini banyak dan terkenal, serta fatwa-fatwa beliau tentang mereka tidak terhingga. Maka sungguh akan menyenangkan mereka jika mereka mendengar akan kafirnya Ibnu Taimiyyah, dan sungguh mereka akan bergembira jika mereka melihat ada ahli ilmu yang mengkafirkan ibnu Taimiyyah.

Maka wajib bagi orang yang memiliki ilmu dan memiliki akal untuk mengamati perkataan-perkataan Ibnu Taimiyyah dari buku-buku karya beliau yang tersohor. Atau dari Ahlus Sunnah yang tsiqoh (terpercaya) dari kalangan ahli periwayatan/penukilan sehingga ia bisa benar-benar memperoleh perkara-perkara yang ia ingkari dari Ibnu Taimiyyah, lalu hendaknya ia memperingatkan umat dari kesalahan-kesalahan tersebut, dengan maksud untuk memberi nasehat, serta memuji Ibnu Taimiyyah dengan menyebutkan keutamaan-keutamaan beliau pada perkara-perkara yang Ibnu Taimiyyah berada di atas kebenaran, sebagaimana kebiasaan (yang dilakukan pada) para ulama selain Ibnu Taimiyyah (*yaitu kesalahan mereka diperingatkan dengan tetap memuji mereka-pen).

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:50
Bandingkan dengan Leteratur syiah yang dibanggakan Zon Jonggol sebagai pengikut setia Syiah, bahkan mengutip perkataan Sesat dedengkut Abu salafi albahlul itu

Zulkarnain El Madury 30 November 2013   22:49
Abu Hayyaan Al-Andalusi An-Nahwi As-Syafi’i, penulis kitab tafsir Al-Bahr Al-Muhiith, dahulunya beliau bermadzhab Maliki kemudian berpindah ke madzhab As-Syafii dan mengarang sebuah kitab yang berjudul الوَهَّاجُ فِي اخْتِصَارِ الْمِنْهَاجِ لِلنَّوَوِي (lihat muqoddimah tafsiir al-Bahr Al-Muhiith 1/57), wafat tahun 745 H. Beliau pernah berkata ; “Kedua mataku tidak pernah melihat yang semisal Ibnu Taimiyyah”, lalu beliau memuji Ibnu Taimiyyah dalam untaian syairnya, diantaranya beliau berkata :

قام ابنُ تيمية في نصر شِرْعَتِنَا مَقامَ سَيِّدِ تَيْمٍ إذْ عَصَتْ مُضَرُ

فأظهرَ الحقَّ إذْ آثارُهُ دَرَستْ وأخمدَ الشَّرَّ إذ طارتْ له الشَّرَرُ

“Tegaklah Ibnu Taimiyyah dalam memperjuangkan syari’at kita…
Sebagaimana Pemimpin Kabilah Taimi (yaitu Abu Bakar As-Shiddiq) tatkala kabilah Mudhor membangkang (menjadi murtad)
Maka Ibnu Taimiyyahpun menampakan kebenaran tatkala atsar dari kebenaran telah lenyap…
Dan iapun memadamkan keburukan seteleh keburukan merajalela”
(silahkan lihat komentar Zon Jonggol di artikel ini mulai 30 November 2013 07:33 -  22:49)

Pengikut Asy’ariyah ‘Meradang’ Hebat, Mereka Mendatangkan Para Qadhi Dan Ulamanya Untuk Mendebat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullah Yang Menulis Aqidah Firqah Najiyah Dalam Kitab Al-Aqidah Al-Wasithiyahnya.
Musuh Dakwah Asy Syaikh Al-Albani
Ucapan Bathil Ust.Abdul Somad, Lc,MA At-Tahriri Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah Sangat Tendensius. Silahkan Bantah Beberapa Artikel Dibawah Secara Tertulis Dan Ilmiyah (No Youtube).
Kebencian Ust.Abdul Somad, Lc,MA At-Tahriri Kepada Syaikh Al-Albani Sangat Tendensius. Silahkan Bantah Beberapa Artikel Dibawah Secara Tertulis dan Ilmiyah (No YouTube).
Mereka Yang Menolak Aqidah Asy’ariyah (Oleh Zon Jonggol, Mutiara Zuhud). Apakah Al Asy’ariyyah Termasuk Ahlu Sunnah? Silahkan Lihat Beberapa Tanggapannya.
Sikap (Akhlak) Ulama Madinah Terhadap Dua Orang Hafidz; Ibnu Hajar Dan Nawawi –Rahimahumallah-
Wahabi Menurut Ust.Abdul Shomad Dan Menurut Ahlussunnah Wal Jamaah !