Thursday, March 26, 2015

Mufti Arab Saudi Serukan Perlawanan pada Syiah Yaman ( Majusi )

Senin, 23 Maret 2015 (10:09) / Bumi Islam
Mufti Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh menyerukan perlawanan ulama, pemikir, dan tokoh Sunni di Yaman melawan pemberontak Syiah Hutsyi yang telah memporak-porandakan dan menguasai ibukota Yaman Shana’a.
Dalam penutup khutbah Jum’atnya 20 Maret 2015 ia menyeru sebagai berikut:
Saudara-saudaraku, apa yang sedang terjadi di Yaman yang diberkati akan membuat sedih setiap muslim, yaitu kejadian-kejadian yang berupa berbagai kekacauan, kerusuhan dan kegoncangan yang tidak ada ujung-pangkalnya.
Berbagai musibah yang menimpa Yaman yang diberkahi ini, tiada lain didalangi oleh musuh-musuh Islam. Maka hendaknya kaum muslimin mewaspadai (jangan sampai) musuh-musuh mereka menjadikan mereka sebagai pembantu/pelayan.
Wahai bangsa Yaman yang penuh berkah! Siapa yang mengatur negeri ini? Dimana akal-akal yang sehat? Dimana para ulamanya? Dimana para pemimpinnya? Dimana para pemikirnya? Membiarkan negara sedemikian rupa, (membiarkan terjadinya) kerusakan dan pelanggaran keamanan, pertumpahan darah, penjarahan harta benda oleh tangan-tangan orang Majusi dan sekutu mereka yang mereka membenci Islam dan para pemeluknya. Tujuan kelompok sesat ini tiada lain adalah membasmi Islam.
Hendaknya kaum muslimin tidak mencukupkan diri (pasrah) dengan apa yang mereka terima. Dan hendaknya mereka tidak mengulurkan tangan mereka kepada musuh-musuh mereka. Sesungguhnya musuh-musuh mereka yang Majusi ini tidaklah menginginkan pada kalian kebaikan, mereka hanyalah menginginkan kebinasaan dan kerusakan kalian, merampas sumber daya kalian, menyesatkan pemikiran kalian, dan pandangan-pandangan mereka yang sesat lainnya.
Maka wahai bangsa Yaman, wahai para pembesar Yaman! Bertaqwalah kalian kepada Allah dalam diri-diri kalian, kembalilah pada orientasi kalian, dan putuskan dengan akal dan pemikiran yang lurus agar kalian tahu bahwa serangan-serangan keji orang Majusi ini dilakukan untuk menyesatkan kalian, melemahkan kekuatan kalian, dan menghancurkan agama, kemuliaan dan akhlaq kalian. [ syiah = Majusi ]
Mereka tidak datang karena cinta pada kalian, tidak pula karena sayang pada kalian. Namun mereka datang untuk menyebarkan kerusakan sebagaimana yang mereka inginkan. Padahal Allah tidak menginginkan kecuali untuk menyempurnakan cahayaNya meskipun orang kafir membencinya.
Maka wahai saudara-saudaraku di Yaman. Allah… Allah… Jagalah diri kalian, kehormatan kalian, dan negara kalian. (Jangan) kalian membiarkannya berada dalam fitnah yang sesat dan menyesatkan ini.
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua untuk mengamalkan apa yang Dia cintai dan ridhoi. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
“Ngambek” ke Israel, Menlu Syiah Iran Ungkit Jasa Majusi Persia terhadap Yahudi
Dalam suatu wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), NBC, menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki niat untuk menghancurkan Israel.
Menurut Javad Zarif, Netanyahu harus membaca ulang sejarah, dimana Raja Persia-Iran pernah menyelamatkan Yahudi dari ancaman Babilonia, begitu juga pada masa Perang Dunia II. [ Raja Majusi, ini yang dibanggakan ]
Ia kemudian mengingatkan bahwa ada lebih dari 20.000 orang Yahudi hidup nyaman di Iran. Bahkan para Yahudi Iran memiliki wakilnya di parlemen.
“Kami memiliki sejarah toleransi dan kerjasama, serta hidup berdampingan dengan orang Yahudi di negara kami, serta Yahudi di mana pun di dunia”, kata Zarif, kutip Risalah dari Vivanews.
Nasib Yahudi di Iran sangat berbeda jauh dengan kondisi kaum Muslimin (Ahlusunnah) di sana yang merupakan minoritas terbesar diantara mayoritas Syi’ah.
Laporan menyebut bahwa di Teheran sulit menemukan masjid untuk sholat jum’at kecuali di areal kedutaan asing.
Masjid-masjid digusur dan pemerintah Syi’ah tidak akan memberikan izin untuk mendirikan masjid baru, sedangkan tempat ibadah Yahudi (Sinagog) banyak bertebaran di Teheran.
Zarif kemudian mengkritik Israel yang mengancam menyerang Iran dan mengecam kepemilikan Israel atas bom nuklir sebanyak 200 hulu ledak. Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak memiliki senjata pemusnah massal dan tidak berniat untuk memilikinya.
Suatu hal yang sangat berbeda dengan propaganda politik agama Syi’ah pada masa Ahmadinejad. Jadi mulai sekarang sudah sepatutnya para Syi’ah melupakan retorika taqiyah untuk meyerang Israel dan mewujudkan mimpi Khomeini membebaskan Al-Quds.
Iran dan Israel merupakan 2 negara yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap umat Islam. Israel dengan entengnya membunuhi ribuan orang Palestina dalam sekali operasi militer, sementara Iran adalah penyokong rezim teroris Basyar Al-Assad, tentara Iran dan milisi Syi’ah banyak dikirim ke Suriah.
Sebelumnya Netanyahu berpidato di kongres Amerika untuk menyudutkan kebijakan Obama yang dianggap lembek terhadap program nuklir Iran. Pidato ini dikabarkan mendapat walkout dari partai Demokrat (partainya Obama), dan disaksikan oleh partai Republik.
Entah dagelan, entah apa, meskipun terlihat bersikap keras terhadap Iran dan program nuklirnya, namun apa yang ditampakkan oleh Netanyahu ini bertentangan dengan bocoran laporan Mossad yang menyebut program nuklir Iran belum mencapai apa-apa.