Thursday, November 7, 2019

Pribumi (Arab) Asli Yaman (Handramaut) Yang Sudah Menetap Sejak Awal Islam Dan Dipuji Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Hasil gambar untuk hadramaut

Marga Arab Hadramaut

Marga Arab Hadramaut (Fam Arab) merujuk kepada nama keluarga atau marga yang dipakai oleh keturunan bangsa Arab yang berasal dari daerah HadramautYaman. Penamaan marga sendiri dipilih berdasarkan kabilah, tempat asal, sejarah, kebiasaan, atau sifat serta nama nenek moyang golongan tersebut.
Berdasarkan asalnya, marga Arab Hadramaut umumnya dapat dibagi menjadi dua golongan:

Golongan pertama yaitu marga-marga keturunan suku Arab Yaman asli, umumnya mengklaim sebagai keturunan Hadhramaut bin Gahtan, yang merupakan keturunan Nabi Nuh (Non Ba Alawi)

Tidak ada bukti ilmiyah, Sejak awal Islam hingga abad 9 H, ada marga-marga (fam) dikalangan Arab (Pribumi) Yaman seperti yang ada saat ini. Mereka hanya  menggunakan lafadz "bin/ibn/Ibnu" pada nama nasab (silsilah keturunan). Perubahan tersebut karena Konspirasi dan kolaborasi kastasisasi. Lihat artikel dibawah (adm lamurkha).

Golongan kedua yaitu marga-marga suku Arab yang hijrah dari BasraIrak. Golongan ini merupakan keturunan Ahmad bin Isa al-Muhajir (biasa disebut Alawiyyin atau Ba Alawi) serta para pengikutnya yang datang ke Yaman sekitar tahun 319 H (898 M).

Koloni Arab dari Hadramaut diperkirakan telah datang ke Indonesia sejak abad ke-13. Sejumlah marga yang di Hadramaut sendiri sudah punah seperti "Basyeiban" dan "Haneman", di Indonesia masih dapat ditemukan. Hal ini karena keturunan Arab Hadramaut di Indonesia saat ini jumlahnya diperkirakan lebih besar daripada di tempat leluhurnya sendiri, termasuk Raden kesultanan Palembang Darussalam merupakan keturunan arab Hadramaut
Daftar di bawah ini memuat beberapa marga Arab Hadramaut:

Friday, November 1, 2019

Kepada Ustadz Abdul Somad, Adi Hidayat, Arrazy Hasyim, Buya Yahya, Ahmad Sarwat, Haikal Hassan, Habib Rizieq Shihab, Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid, Syekh Ali Jaber, Gus Muwafiq, Gus Baha, Sayyid Seif Alwi Dan Lainnya, Simak Bahasan Lengkap, Haq Dan Syar’i Terkait Perayaan Maulid Dan Pemahaman Bid’ah. Sanggahan Terhadap Semua Hujah Antum Di Youtube Ada Disini. Ancaman Allah Bagi Yang Menyembunyikan Ilmu (Qs. Al-Baqarah : 159-160).


Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah : 159-160).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
مِنْ كَتْمٍ عَلِمَا أَلْجُمُهُ اللهُ يَوْمُ القِيَامَةِ بِلجَامِ مِنْ نَارٍ.
“Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96, Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan].

●Apakah Anda Tidak Takut Berbuat (Bahaya) Bid'ah ? Konsekuensi Ittiba, Wajib Mengingkari Bid’ah. Sebab-Sebab Gemar Melakukan Bid’ah.
http://lamurkha.blogspot.com/2019/02/apakah-anda-tidak-takut-berbuat-bahaya.html?m=0
●Laknat Allah Kepada Orang Yang Menyembunyikan Kebenaran Dan Tidak Ada Ke Imanan Bagi Orang Yang Membiarkan Kebid’ahan.
http://lamurkha.blogspot.com/2019/02/laknat-allah-kepada-orang-yang.html?m=0

●Benang Tipis: Antara Kemudahan Islam Dan Bermudah-Mudahan Dalam Mengamalkan Syariat Islam
http://lamurkha.blogspot.com/2016/06/benang-tipis-antara-kemudahan-islam-dan.html?m=0

●Syaikh Ali Thanthawi rahimahullah, Syaikh Besar Al-Azhar :
“Orang-orang bodoh itu tidak mengetahui bahwa kata wahhabi adalah nisbat kepada al-Wahhab (Yang Maha Pemberi), yaitu salah satu dari Asma’ul Husna.
●Kajian Lengkap Pro-Kontra Hakikat Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Dan Maulid Nabi. Sampai Akhir Abad Ketiga Hijriyah Tidak Pernah Ada Perayaan Maulid. Pro-Maulid Merujuk Pendapat Ulama Setelah Abad Kelima Hijriyah.
http://lamurkha.blogspot.com/2017/04/kajian-lengkap-pro-kontra-hakikat_7.html

لَوْ كَانَ خَيْرًا لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ
"Lau Kaana Khairan Lasabaquuna Ilaihi“
“Kalau sekiranya perbuatan itu baik tentulah para sahabat telah mendahului kita dalam mengamalkannya”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Para Sahabat, Para Thabi’in, Thabi’ut Thabi’in, Imam Mazhab yang Empat, Para Ulama Hadits Seperti Imam Bukhari- Muslim, Tidak Ada Yang Pernah Satu Kalipun Mengadakan Perayaan Maulid Nabi....
(Tiga Abad Pertama Hijriyah dan Paling Utama)