Wednesday, November 25, 2015

Tidak Ada Toleransi Terhadap Syiah Penoda Agama.


Syiah sudah terbukti sah menodai agama, jadi apa gunanya mereka berseru tentang toleransi?

Meneriakkan toleransi demi melindungi syiah, itu sama dengan membiarkan agar tetap bebas menodai agama. Apalagi barisan yang berteriak “Toleransi” itu dari IPABI Bogor (kelompok semacam syiah IJABI) yang dikenal sebagai kelompok syiah, itu sama dengan membuka kedoknya sendiri.


Orang Ansor dan oknum NU yang ikut meneriakkan toleransi bersama kelompok syiah penoda agama, semoga saja sadar bahwa tidak ada toleransi terhadap penoda agama.

Syiah Menodai Agama, Mengingkari Otentisitas Al-Qur’an

Telah terbukti, Tajul Muluk Pentolan Syiah Sampang 
divonis penjara 4 tahun karena menodai agama Islam (menganggap Al-Qur’an tidak murni lagi), melanggar pasal 156A KUHP

Syiah jelas-jelas menodai agama (Islam) itu sudah tidak kurang data dan fakta. Di antaranya :
1.Fatwa MUI Jawa Timur tentang sesatnya Syiah lihat di siniFatwa MUI Jawa Timurtentang Kesesatan Ajaran Syi’ah
2.MUI Pusat menilai fatwa MUI Jawa Timur itu sah. Lihat ini MUI Pusat mensahkan dan mendukung Fatwa MUI Jatimtentang kesesatan syiah
3.Tajul Muluk pentolan syiah dari Sampang telah divonis 4 tahun penjara karena terbukti  melanggar pasal 156a tentang penodan agama, karena Tajul Muluk menganggap Al-Qur’an tidak murni lagi. Vonis Pengadilan itu sampai diketok palu oleh tiga jenis pengadilan yakni Pengadilan Negeri Sampang memvonis Tajul  Muluk hukuman penjara 2 tahun karena menodai agama, melanggar pasal 156a. Lalu Tajul Muluk naik banding ke pengadilan Tinggi Surabaya, divonis 4 tahun penjara karena terbukti menodai agama. Kemudian ia mengajukan kasasi dan putusannya, kasasi ditolak MA, maka tetap Tajul Muluk wajib menjalani hukuman 4 tahun penjara. Jadi jelas-jelas syiah telah terbukti sesat bahkan menodai agama (Islam).  Lihat ini https://www.nahimunkar.com/kejahatan-syiah-dari-mazdak-hingga-tajul-muluk-sampang
Apabila masih ada yang berkilah bahwa itu hanya Tajul Muluk saja, sedang syiah yang lainnya di Indonesia ini tidak begitu, maka coba lihat bagaimana Jalaluddin Rakhmat dengan konco-konconya dari Ijabi bahkan didukung pula oleh penghalal homoseks Musdah Mulia membela syiah sampang dengan “menyerang” MUI dalam dialog di tv kompas Senin malam (16/9 2013). Hingga ada surat terbuka untuk presiden mengenai kasus itu.
(nahimunkar.com/syiahindonesia.com)
http://www.syiahindonesia.com/2015/11/tidak-ada-toleransi-terhadap-syiah-penoda-agama.html



Kalau Syiah sudah berkuasa seperti Bashar Assad, maka terjadilah pembantaian sunni. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pakar Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor Raya, KH Khaerul Yunus dalam acara pengukuhan pengurus ANNAS Bogor Raya di gedung Internasional Convension Center Botani Square, Bogor, Ahad (22/11/2015).

“Kelompok Syiah di Suriah jumlahnya lebih sedikit, namun begitu mereka mendapatkan kekuasaan yang dipimpin Bashar Assad, maka terjadilah pembantaian sampai ratusan ribu kaum Sunni menjadi korban disana,” jelas Kyai Yunus sebagaimana diwartakan nahimunkar.com (23/11/2015).

Menurutnya, jangan sampai kejadian di Suriah itu terjadi di Indonesia. “Jadi kelompok Syiah itu berbahaya buat NKRI,” tegasnya.

Kyai Yunus mengajak umat Islam untuk bersatu dan berjuang menghadapi bahaya Syiah demi menyelamatkan negara. Karena jika tidak, ia khawatir nasib generasi umat Islam selanjutnya. “Mungkin kita bisa bertahan, tapi bagaimana nasib anak dan cucu kita?” ujarnya. (nisyi/syiahindonesia.com)