Saturday, March 12, 2016

Kekejaman Syiah di Suriah; Anak-Anak Hidup Hanya untuk Menunggu Giliran Dibunuh. Tiga Tahun Dikepung, Wanita & Anak-Anak di Kota Darya Minta Bantuan, Dubes Kita Malah Menghujat !

Suriah-warga kota darya 3 tahun dikepung rezim


Seperempat juta anak di daerah yang terkepung di Suriah sangat kekurangan makanan, obat-obatan dasar, dan air bersih, menurut sebuah laporan baru oleh Save the Children.

Dalam laporan yang dinamai “Childhood Under Siege”, kelompok bantuan internasioal juga mengecam dampak psikologis perang pada anak-anak di daerah yang terkepung, yang disebut penjara terbuka.
“Dalam setiap kelompok yang diwawancarai, anak-anak mengatakan mereka hidup dalam ketakutan serangan, dan orang tua mengatakan perilaku anak-anak mereka telah berubah -menjadi lebih menarik diri, agresif, atau tertekan,” kata laporan tersebut.


Petugas kesehatan juga dilaporkan beroperasi hanya dengan cahaya lilin. Mereka kehabisan obat dan bayi sakit menjadi sekarat di pos pemeriksaan karena keterlambatan dalam mencapai perawatan medis.

“Ketakutan telah menguasai. Anak-anak sekarang menunggu giliran mereka untuk dibunuh. Bahkan orang dewasa hidup hanya untuk menunggu giliran mereka untuk mati. Kapan giliran saya akan datang?” ujar Rihab, seorang ibu di Ghouta Timur, dalam laporan tersebut, sebagaimana dilansir Anadolu Agency (9/3/2016).

Dalam laporan tersebut, anak-anak terpaksa makan daun rebus dan pakan ternak untuk satu kali makan sehari-hari mereka.

“Anak-anak meninggal akibat kekurangan makanan dan obat-obatan di bagian Suriah hanya beberapa kilometer dari gudang yang dipenuhi dengan bantuan. Mereka ‘membayar’ kelambanan dunia,” kata Tanya Steele, CEO Save the Children. (fath/arrahmah.com)
http://www.syiahindonesia.com/2016/03/kekejaman-syiah-di-suriah-anak-anak.html


Tiga Tahun Dikepung Rezim Suriah, Wanita & Anak-Anak di Kota Darya Minta Bantuan

Sabtu, 2 Jumadil Akhir 1437 H / 12 Maret 2016 06:40
Perempuan dan anak-anak di Kota Darya, Suriah wilayah selatan dari ibu kota Damaskus meminta PBB untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada mereka, Middleeastmonitormengutip kantor berita Anadolu, melaporkan Kamis (10/3).
Kesepakatan telah diambil oleh PBB pada bulan lalu untuk segera menghentikan peperangan di wilayah yang dikepung oleh rezim Basyar Asad. Kota Darya berada di bawah pengepungan rezim Suriah dan sekutunya selama tiga tahun terakhir dan belum menerima bantuan langsung dari PBB.
Direktur Pusat Informasi di Darya, Hussam Al-Ahmad, mengatakan perempuan dan anak-anak turun ke jalan untuk membantah klaim yang dikeluarkan oleh rezim Suriah. Rezim membantah adanya warga sipil di kota itu yang terkepung.
“Para wanita dan anak-anak mengungkapkan kekecewaan mereka kepada PBB dengan turun ke jalan, mereka protes meminta bantuan kepada PBB,” ujar Hussam.
Dia mencatat bahwa Darya belum menerima bantuan kemanusiaan sejak awal pengepungan tiga tahun lalu.
Hussam mengatakan orang-orang di Darya bergantung pada bantuan yang diselundupkan sejak awal pengepungan hingga sekitar satu setengah bulan yang lalu, ketika rezim Suriah memperketat pengepungan melalui pelacakan rute penyelundupan.
Dia mengatakan bahwa 12.000 warga di Darya tidak menerima bantuan kemanusiaan apapun. Mereka, warga sipil, hanya bergantung pada barang-barang yang mereka telah simpan. (EZ/salam-online)
Sumber: Middleeastmonitor

Buka Kekejaman Majusyiah Iran Terhadap Ahlus Sunnah. Putera Mahkota Saudi: Dunia Islam Tengah Menghadapi Ancaman Bahaya Teroris Syiah. Tuduhan Keji Duta Besar Indonesia Di Suriah Terhadap Muslim Madaya Sangat Jelas Keberpihakannya Pada Rezim Syiah Bashar Assad Laknatullah 'Alaihi
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/03/politik-luar-negeri-indonesia-bebas.html